TEMPO.CO, Jakarta - Aktor kawakan Bruce Willis didiagnosis menderita frontotemporal dementia (FTD) dan menjadi perhatian karena kondisi ini jarang terjadi. FTD bisa karena keturunan dengan mutasi genetik sekitar 25 persen. FTD juga diperkirakan menjadi 10-20 persen kasus demensia, menurut Association for Frontotemporal Degeneration.
Dalam rangka World Frontotemporal Dementia Awareness Week, istri Willis, Emma Heming Willis, dan CEO Association for Frontotemporal Degeneration, Susan Dickinson, menjadi pembicara di acara Today Show mengenai status kesehatan aktor "Die Hard" itu.
"Karena langka, kebanyakan dokter tak familiar dengan kondisi ini. Rata-rata, orang baru terdiagnosis setelah empat tahun," kata Dickinson, dikutip dari Fox News.
Ia menyatakan orang sering salah didiagnosis dengan kondisi lain seperti Alzheimer, depresi, gangguan bipolar, atau penyakit Parkinson. Sementara Heming Willis mengatakan FTD berbeda dari penyakit kognitif lain karena bisa mempengaruhi gerakan dan bicara.
Pengaruhi berbagai aspek
Dickinson menambahkan jenis demensia ini juga bisa mempengaruhi perilaku, kepribadian, dan fungsi tertentu, seperti membuat rencana, mengejar tujuan, kontrol diri, mengikuti arah langkah, dan berfokus tanpa teralihkan, menurut Pusat Perkembangan Anak UniversitasHarvard. FTD bisa disebut perubahan perilaku atau presentasi personal tanpa sebab.
"Jadi, orang yang biasanya lancar berbicara jadi sulit menemukan kata yang tepat dan kalimat bermakna. Orang yang biasa bekerja dengan baik jadi sulit membuat keputusan atau tak bisa mengerjakan tugas," jelas Dickinson.
Pilihan Editor: Putri Bruce Willis, Tallulah, Mengungkapkan Gejala Awal Demensia yang Dialami Sang Ayah