Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jamaika Dilanda Wabah Demam Dengue, Ini yang Perlu Diwaspadai

Reporter

image-gnews
Ilustrasi nyamuk (Pixabay.com)
Ilustrasi nyamuk (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jamaika dilanda wabah demam dengue. Pakar kesehatan pun mengingatkan bahaya gigitan nyamuk, yang bisa terjadi di mana saja bukan hanya di negara di Karibia itu. Kementerian Kesehatan Jamaika mengumumkan wabah tersebut pada Sabtu, 23 September 2023. 

Sehari sebelumnya ditemukan 565 orang yang dicurigai terkena demam dengue. Mayoritas kasus ada di ibukota Kingston, Saint Andrew, Saint Catherine, dan Saint Thomas. Enam orang meninggal dunia meski belum dikonfirmasi akibat dengue.

Apa itu demam dengue?
Demam dengue disebabkan oleh satu dari empat jenis virus dengue, menurut laman Mayo Clinic. Demam disebabkan gigitan nyamuk dan tak bisa ditularkan langsung antarmanusia. Akan tetapi, wanita hamil yang terinfeksi bisa menyebarkan virus ke bayi saat melahirkan.

Dalam kasus yang jarang terjadi, virus dengue juga bisa ditularkan lewat transplantasi organ, transfusi darah, atau jarum suntik. Virus ini banyak menyebar di daerah tropis dan subtropis. Namun, biasanya paling banyak di Amerika Latin, Asia Tenggara, Kepulauan Pasifik Barat, dan Afrika. Tapi kini kasus mulai muncul di sebagian Eropa dan Amerika Serikat bagian selatan.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, sekita 400 juta orang terinfeksi virus dengue setiap tahun. Sekitar 100 juta mengalami sakit karenanya dan 40 ribu meninggal dunia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gejala
Pada kasus ringan, demam dengue menimbulkan gejala seperti flu (mual, muntah, nyeri badan) dan demam tinggi, dan satu dari 20 penderita akan mengembangkan gejala berat yang disebut demam dengue hemoragik.

Gejala kasus berat termasuk nyeri perut, sering muntah, mimisan dan gusi berdarah, kelelahan, gelisah, dan darah pada kotoran atau muntah. Pada kasus ini juga bisa menyebabkan gejala parah seperti pendarahan, tekanan darah turun drastis, kerusakan organ yang kadang bisa berakibat fatal.

"Penderita yang mengalami demam, muntah, sakit perut parah, pendarahan di bawah kulih (ruam petekial), merasa sangat lemah atau linglung, segera cari bantuan medis," ujar Dr. Jacquiline Bisasor McKenzie dari Kementerian Kesehatan Jamaika di laman kementerian tersebut.

Pilihan Editor: 5 Langkah Pencegahan Demam Berdarah Dengue

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

21 jam lalu

Ilustrasi ibu hamil berpikir. shutterstock.com
Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?


Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

1 hari lalu

Ilustrasi vaksinasi Covid-19. TEMPO/Subekti
Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.


Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

2 hari lalu

Petugas kesehatan meneteskan vaksin polio pada mulut anak balita saat pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio di Kota Madiun, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi itu merupakan putaran kedua yang menyasar  kepada sekitar 18 ribu anak hingga usia delapan tahun di wilayah tersebut untuk memberikan kekebalan pada anak sekaligus upaya menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio menyusul penemuan kasus lumpuh layu di Pamekasan, Sampang Jawa Timur serta Klaten Jawa Tengah beberapa waktu lalu, dilaksanakan pada 19-25 Februari. ANTARA FOTO/Siswowidodo
Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.


IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

7 hari lalu

Ilustrasi anak demam. webmd.com
IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

Hal ini karena saat anak mengalami kenaikan suhu tubuh saat demam sebenarnya sistem imun sedang memerangi virus dan bakteri.


Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

8 hari lalu

Gang bendera di markas besar PBB Eropa terlihat selama Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa, Swiss, 11 September 2023. REUTERS/Denis Balibouse
Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.


Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

9 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.


Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

10 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.


Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

19 hari lalu

Ilustrasi cuci tangan. pixabay.com
Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

Hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau flu Singapura yang menyerang selama libur Lebaran 2024 sebabkan komplikasi penyakit lain. Ini pencegahannya


Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

19 hari lalu

Flu Singapura.
Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

Flu Singapura atau HFMD mengalami peningkatan selama mudik atau libur Lebaran 2024. Apa gejala dan penyebab dari penyakit ini?


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

23 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada