Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Reporter

image-gnews
Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis anak Melia Yunita memberi sejumlah tips kepada orang tua untuk memberikan obat demam jenis sirup pada anak tanpa mengurangi takaran dan sesuai dosis yang berlaku berdasar usia.

“Kalau sampai dia muntahkan semua dalam waktu 30 menit sebenarnya boleh kita ulang,” kata lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta itu di Jakarta, Senin, 22 April 2024.

Menanggapi kebiasaan anak yang suka menyemburkan obat keluar dari mulut, Melia menuturkan langkah pertama yang dapat ditempuh orang tua adalah mempraktikkan minum obat terlebih dulu sebelum memberikan pada anak. Orang tua dapat menampilkan simulasi rasa atau tata cara minum obat tersebut sambil meyakinkan anak obat itu tidak pahit dan bermanfaat untuk melawan penyakit seperti flu, demam, atau batuk pilek yang dideritanya.

“Kalau anak melihat orang tua, dia pasti mau meminumnya. Tapi kalau anak masih tidak mau, kita bisa menyiasatinya. Misal dosisnya 5 ml, bisa kita berikan dulu 2,5 ml lalu diselingi aktivitas lain seperti bermain baru kita kasih lagi 2,5 ml sisanya,” ujar anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tersebut.

Sesuai sendok takar
Cara lain yang dapat dilakukan dengan memberikan obat sirup menggunakan pipet. Tentunya orang tua perlu membaca terlebih dulu takaran yang sesuai usia anak. Melia meminta orang tua mengikuti takaran obat yang sudah ditetapkan dan menghindari pemberian obat melalui sendok makan atau teh karena dikhawatirkan jumlah dosis yang diberikan tidak sesuai.

“Ini permasalahan orang tua kita, kalau ditanya dokter berapa sendok itu jawabnya pakai sendok teh atau sendok makan. Tidak boleh, kalau tidak dengan pipet harus pakai sendok bawaan (yang ada dalam kemasan), lalu dibaca takarannya jangan sampai salah dosis,” sarannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di sisi lain, untuk mempercepat kondisi anak membaik, orang tua dapat rutin memberikan air minum yang dapat melancarkan dahak penyebab batuk serta mencegah anak terkena dehidrasi. Disarankan untuk tidak menggunakan minuman berasa lain untuk menjaga efektivitas obat tetap maksimal.

Melia mengingatkan berbagai upaya orang tua saat ini dalam menjaga kesehatan anak dapat mempengaruhi pola hidupnya beberapa puluh tahun kemudian. Dengan demikian, ia berharap orang tua dapat mencontohkan gaya hidup yang sehat supaya generasi masa depan bangsa dapat hidup sehat dan cerdas.

“Ada penelitian di Amerika yang mengatakan lima tahun pertama anak dapat menjadi gaya hidup mereka selanjutnya. Itu akan terekam dan jadi gaya hidup dia. Anak kita juga tidak akan berhenti tumbuh saat mereka berusia 5 tahun jadi kalau sekarang tidak mau turunkan penyakit ke anak kita harus ubah pola hidup itu,” paparnya.

Pilihan Editor: Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Paus Fransiskus Antarkan Pasokan Medis ke Hutan Terpencil Papua Nugini

6 hari lalu

Para siswa berpose dengan biola di Sekolah Humaniora Holy Trinity selama kunjungan Paus Fransiskus, di Baro, dekat Vanimo, Papua Nugini, 8 September 2024. REUTERS/Guglielmo Mangiapane
Paus Fransiskus Antarkan Pasokan Medis ke Hutan Terpencil Papua Nugini

Paus Fransiskus terbang jauh ke dalam hutan Papua Nugini mengunjungi umat Katolik yang tinggal di salah satu daerah paling terpencil di dunia.


Jurusan Farmasi: Obat, Apotek, dan Pengaruhnya di Kehidupan Kampus

8 hari lalu

Apoteker memeriksa paket ramuan obat tradisional Tiongkok. Dok. Tempo
Jurusan Farmasi: Obat, Apotek, dan Pengaruhnya di Kehidupan Kampus

Mahasiswa jurusan farmasi di kampus ternyata bukan cuma belajar obat dan jadi apoteker. Tapi bisa membuka berbagai peluang karier yang tak terduga.


Sepsis Salah Satu Penyakit Pembunuh Tertinggi di AS, Jangan Terlambat Kenali Gejala

9 hari lalu

Ilustrasi luka
Sepsis Salah Satu Penyakit Pembunuh Tertinggi di AS, Jangan Terlambat Kenali Gejala

Setiap tahun diperkirakan 350 ribu warga AS meninggal dunia karena sepsis, di bawah penyakit jantung (700.000) dan kanker (600.000).


Bahaya Autoimun pada Anak dan Penanganannya

10 hari lalu

Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Bahaya Autoimun pada Anak dan Penanganannya

Diagnosis dini autoimun pada anak penting agar pengobatan dan terapi bisa dilakukan sesegera mungkin untuk mencegah kerusakan organ lebih lanjut.


RUU Paten Dibahas di DPR, Koalisi Khawatirkan Masa Monopoli atas Obat

11 hari lalu

Suasana rapat keputusan pembahasan RUU Pilkada dengan Badan Legislasi DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2024. Badan Legislasi DPR RI mengesahkan Revisi Undang-Undang (RUU) Pilkada dibawa ke rapat Paripurna untuk disahkan menjadi UU. Sebanyak delapan Fraksi DPR RI menyetujui RUU Pilkada dan hanya Fraksi PDI Perjuangan yang tak sependapat RUU tersebut dibawa ke Paripurna. TEMPO/M Taufan Rengganis
RUU Paten Dibahas di DPR, Koalisi Khawatirkan Masa Monopoli atas Obat

Indonesia AIDS Coalition (IAC) menyebut aturan yang akan memperpanjang masa monopoli adalah pada perubahan pada Pasal 4 huruf f RUU Paten.


Filipina Deteksi 2 Kasus Baru Mpox di Metro Manila

18 hari lalu

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox (Kemkes)
Filipina Deteksi 2 Kasus Baru Mpox di Metro Manila

Filipina telah mengonfirmasi dua kasus baru mpox dalam bentuk ringan MPXV Clade II di Metro Manila.


Terkini: Bea Cukai Didesak Jelaskan Pemeriksaan Belanjaan Kaesang - Erina hingga Sosok Pemilik Jet Gulfstream

19 hari lalu

Tangkapan layar dari video pendek yang menunjukkan momen Kaesang Pangarep dan Erina Gudono turun dari jet pribadi dan langsung berjalan menuju mobil yang telah menunggu di apron bandara. Petugas tampak membawa sejumlah tas-tas belanjaan mewah tanpa melewati pemeriksaan Bea Cukai. (Sumber: Twitter)
Terkini: Bea Cukai Didesak Jelaskan Pemeriksaan Belanjaan Kaesang - Erina hingga Sosok Pemilik Jet Gulfstream

Berita bisnis terkini pada siang ini dimulai dari desakan publik terhadap Bea Cukai untuk menjelaskan soal pemeriksaan belanjaan Kaesang dan Erina.


Benarkah Obat Generik Tak Semanjur Obat Paten? Simak Penjelasan Berikut

20 hari lalu

Ilustrasi pembuatan obat di pabrik. Shutterstock
Benarkah Obat Generik Tak Semanjur Obat Paten? Simak Penjelasan Berikut

Apoteker menjelaskan tidak ada perbedaan yang berarti antara obat paten dan obat generik. Bahkan, keduanya memiliki kualitas yang setara.


Kasus Obat Sirup Beracun, 2 Perusahaan Farmasi Divonis Ganti Rugi hingga Rp60 Juta kepada Keluarga Korban

20 hari lalu

Rayvan Aji Pratama, yang menjadi korban resep sirup obat batuk yang terkontaminasi, setelah mandi di rumahnya di Jakarta, 7 Oktober 2023. Racun tersebut terkandung dalam sirup yang dibuat oleh setidaknya tiga produsen obat di Indonesia, menurut regulator nasional dan WHO. REUTERS/Willy Kurniawan
Kasus Obat Sirup Beracun, 2 Perusahaan Farmasi Divonis Ganti Rugi hingga Rp60 Juta kepada Keluarga Korban

PN Jakarta Pusat memutuskan PT Afi Farma dan CV Samudera Chemical terbukti bersalah dalam kasus obat sirup pemicu gagal ginjal akut.


Pakar Ungkap Bahaya Batuk Pertusis yang Tak Diobati

21 hari lalu

Dokter memeriksa pasien anak dengan gejala batuk dan sesak di Poli Batuk dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta, Rabu, 23 Agustus 2023. Angka tersebut meningkat sekitar 50 persen dari biasanya yang hanya berjumlah 30-40 orang. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Pakar Ungkap Bahaya Batuk Pertusis yang Tak Diobati

Dokter anak mengatakan pertusis yang tidak segera diobati bisa menyebabkan saluran napas lumpuh sehingga batuk tidak mengeluarkan dahak.