Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

14 Tahun UNESCO Akui Batik Indonesia, Begini Mulanya Hari Batik Nasional

image-gnews
Pembatik menyelesaikan proses pembuatan batik kombinasi tulis dan cap motif dua jari di Batik Putra Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Selasa, 12 Maret 2019. Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno pernah berkunjung ke Kampung Batik Laweyan pada awal Februari kemarin. ANTARA/Mohammad Ayudha
Pembatik menyelesaikan proses pembuatan batik kombinasi tulis dan cap motif dua jari di Batik Putra Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Selasa, 12 Maret 2019. Cawapres nomor urut 02, Sandiaga Uno pernah berkunjung ke Kampung Batik Laweyan pada awal Februari kemarin. ANTARA/Mohammad Ayudha
Iklan

TEMPO.CO, JakartaSesuai dengan Keputusan Presiden nomor 33 tahun 2009, setiap 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Pemilihan 2 Oktober dilakukan berdasarkan ketetapan UNESCO (Unesco Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization), yaitu badan PBB yang membidangi pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan. UNESCO memutuskan batik Indonesia sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity).

Mengacu kemdikbud.go.id, proses yang dijalani pemerintah Indonesia untuk mendapat pengakuan tersebut diawali dengan melakukan nominasi batik Indonesia ke UNESCO pada 3 September 2008. Pemerintah Indonesia harus menunggu selama empat bulan sampai akhirnya UNESCO menerima secara resmi nominasi pada 9 Januari 2009 untuk diproses lebih lanjut.

Setelah itu, batik dilakukan pengujian tertutup di Paris oleh UNESCO selama empat hari pada 11-14 Mei 2009. Barulah, 2 Oktober 2009, UNESCO mengukuhkan batik Indonesia dalam daftar representatif Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. 

Berdasarkan Konvensi Internasional Perlindungan Warisan Budaya Takbenda Manusia 2003 (Convention for Safeguarding Intangible Culture Heritage Humanity 2003) Pasal 2 ayat 2 dijelaskan bahwa Warisan Budaya Takbenda diwujudkan dalam beberapa domain, yaitu tradisi dan ekspresi lisan, seni pertunjukan, ritual praktik sosial dan acara perayaan, pengetahuan dan praktik alam semesta, serta keahlian tradisional. Dari kelima domain tersebut, batik memenuhi tiga domain, yaitu tradisi dan ekspresi lisan, ritual praktik sosial dan acara perayaan, serta keahlian kerajinan tradisional.

Menurut UNESCO, batik memiliki simbol yang berhubungan dengan status sosial, kebudayaan lokal, alam, dan sejarah Indonesia. Mengacu unesco.org, batik juga memainkan peran sentral dalam ritual tertentu, seperti upacara pengecoran batik kerajaan ke gunung berapi. Batik dicelup oleh para pengrajinnya yang bangga membuat desain menarik dengan menggunakan titik-titik dan garis lilin panas. 

Batik memiliki keragaman pola yang luas dalam mencerminkan berbagai pengaruh, seperti kaligrafi Arab, karangan bunga Eropa, burung phoenix Cina, bunga sakura Jepang, dan burung merak India atau Persia. Kerajinan batik terjalin dengan identitas budaya rakyat Indonesia melalui makna simbolis dari warna dan desainnya yang mengekspresikan kreativitas dan spiritualitas mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain pengakuan dari UNESCO, alasan lainnya dari penetapan Hari Batik Nasional merupakan usaha pemerintah dalam meningkatkan martabat bangsa Indonesia dan citra positif Indonesia di Forum Internasional. Selain itu, juga untuk menumbuhkan kecintaan dan rasa bangga masyarakat Indonesia terhadap kebudayaan sendiri.

Setiap daerah Indonesia memiliki corak dan motif batik berbeda sebagai suatu yang khas dan ciri daerah tersebut. Sebab, corak ragam dan motif batik yang mengandung banyak makna dan filosofi menjadi gambaran dari masyarakat Indonesia dan berbagai adat istiadat maupun budaya dari dahulu sampai sekarang.

RACHEL FARAHDIBA R |  ASMA AMIRAH  I  TIM TEMPO.CO

Pilihan Editor: 35 Link Twibbon Hari Batik Nasional, Begini Cara Mengunggahnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Padati GBK Menjelang Konser NCT Dream, NCTzen Bangga Pakai Batik

1 hari lalu

Penggemar NCT Dream (Dreamzen) mengenakan pakaian hingga aksesoris bernuansa batik untuk meramaikan konser The Dream Show 3: DREAM( )SCAPE in Jakarta, di Stadion Utama GBK, Sabtu, 18 Mei 2024. TEMPO/Hanin Marwah
Padati GBK Menjelang Konser NCT Dream, NCTzen Bangga Pakai Batik

Dress code konser NCT Dream di Stadion Utama GBK adalah batik,


Di Balik Hari Buku Nasional, Ini Alasan Penetapannya dan Siapa Penggagasnya?

2 hari lalu

Ilustrasi perpustakaan (ANTARA FOTO/HO- Humas Perpusnas/FR)
Di Balik Hari Buku Nasional, Ini Alasan Penetapannya dan Siapa Penggagasnya?

Pemerintah pada 17 Mei 1980 menetapkan sebagai Hari Buku Nasional. Apa alasan penetapannya?


Manuskrip Tuanku Imam Bonjol yang Ditulis Putranya Naali Sutan Chaniago Jadi Memory of the World UNESCO, Ini Isinya

2 hari lalu

Tuanku Imam Bonjol. Wikipedia
Manuskrip Tuanku Imam Bonjol yang Ditulis Putranya Naali Sutan Chaniago Jadi Memory of the World UNESCO, Ini Isinya

UNESCO tetapkan naskah Tambo Tuanku Imam Bonjol sebagai Memory of the World. Manuskrip ini ditulis Naali Sutan Chaniago, putranya.


Inilah Alasan Setiap 16 Mei Diperingati Sebagai Hari Cahaya Internasional

3 hari lalu

Matahari yang dikelilingi lingkaran cahaya dan busur cahaya ini ditangkap pada 28 Mei di Belfast's Botanic Gardens. Foto: Alan Fitzsimmons
Inilah Alasan Setiap 16 Mei Diperingati Sebagai Hari Cahaya Internasional

Hari Cahaya Internasional diperingati setiap tanggal 16 Mei. Hal ini sebagai peringatan untuk momen penting penemuan cahaya laser.


Geopark Natuna Minim Diketahui Masyarakat Setempat, Ternyata Ini Sebabnya

4 hari lalu

Batuan granit terhampar di perairan kawasan situs geologi Alif Stone Park di Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Kamis 12 November 2020. Keberadaan sejumlah situs geologi, seperti 'Alif Stone Park', Senubing, Pantai Bamak, Tanjung Datuk, Batu Kasah, dan sejumlah situs lainnya membuat Natuna saat ini Geopark Nasional oleh Komite Nasional Geopark Indonesia (ADHOC) dan diusulkan untuk masuk ke dalam 'Global Geopark Network' (GGN) UNESCO. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Geopark Natuna Minim Diketahui Masyarakat Setempat, Ternyata Ini Sebabnya

Natuna didaftarkan sebagai geopark untuk diplomasi


SEVENTEEN dan UNESCO Bangun Dua Pusat Pembelajaran di Timor Leste

5 hari lalu

SEVENTEEN. Dok. Weverse
SEVENTEEN dan UNESCO Bangun Dua Pusat Pembelajaran di Timor Leste

Dua pusat pembelajaran yang dibangun SEVENTEEN dan UNESCO dari donasi SEVENTEEN Going Together


Amanat Tuanku Imam Bonjol kepada Sang Putra, Manuskripnya Ditetapkan sebagai Memory of the World UNESCO

6 hari lalu

Tuanku Imam Bonjol. Wikipedia
Amanat Tuanku Imam Bonjol kepada Sang Putra, Manuskripnya Ditetapkan sebagai Memory of the World UNESCO

Manuskrip atau naskah Tombo Tuanku Imam Bonjol yang ditulis anaknya ditetapkan UNESCO sebagai Memory of the World. Apa isinya?


Agnez Mo Kenakan Batik di Gold Gala 2024, Dapat Pujian dari Desainer dan Netizen

6 hari lalu

Penampilan Agnez Mo di Gold Gala 2024. Foto: Instagram/@agnezmo
Agnez Mo Kenakan Batik di Gold Gala 2024, Dapat Pujian dari Desainer dan Netizen

Agnez Mo menghadiri ajang Gold Gala 2024 di Los Angeles, dengan sentuhan khas Indonesia yakni mengenakan batik hingga tusuk konde.


Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

8 hari lalu

Komplek Situs Candi Muarojambi. TEMPO/Zulkarnain
Pemugaran Situs Candi di Jambi Ungkap 5 Lapisan Tanah Purba, Kota Besar yang Runtuh oleh Banjir?

Pemugaran situs Candi Parit Duku di Jambi mengungkap lima lapisan tanah purba atau lapisan budaya dalam istilah arkeologi.


Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

9 hari lalu

Malioboro Yogyakarta menjadi satu area yang dilalui garis imajiner Sumbu Filosofis. (Dok. Pemkot Yogyakarta)
Jurus Yogyakarta Jaga Kawasan Sumbu Filosofi dari Potensi Bencana

Kawasan Sumbu Filosofi secara khusus memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologi dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana