TEMPO.CO, Jakarta - Istilah ghosting pernah sangat populer saat hubungan anak Jokowi, Kaesang Pangarep dan Felicia Tissue kandas.
Hubungan Kaesang dan Felicia kandas setelah 5 tahun berjalan. Kaesang saat itu dikabarkan tengah dekat dengan karyawannya sendiri, Nadya Arifta. Sebagai seorang ibu, Meilia mengaku kecewa dengan perilaku Kaesang yang tiba-tiba menghilang alias ghosting dari Felicia. Melalui unggahan foto Kaesang dengan putrinya, ia mencoba mengingatkan janji putra bungsu Presiden Jokowi saat itu.
Kaesang menanggapi tudingan menghilang secara tiba-tiba tanpa penjelasan atau ghosting terkait hubungannya dengan Felicia Tissue. Menurutnya, ini adalah masalah pribadinya yang tidak perlu diketahui publik.
"Itukan masalah pribadi ngapain diumbar-umbar, nggak etis," kata Kaesang dalam video wawancara 56 detik yang tersebar di kalangan wartawan pada Senin, 8 Maret 2021.
Kaesang membantah telah melakukan ghosting kepada Felicia. Ia mengaku sudah meminta putus sejak dua bulan lalu. "Aku sebenarnya itu sudah ngomong untuk mengakhiri hubungan ini di pertengahan bulan Januari dan di waktu itu, aku juga dimaki-maki tapi ya udahlah aku diam aja," katanya.
Ghosting adalah fenomena ketika seseorang tiba-tiba menghilang dan tidak lagi merespons pesan atau komunikasi. Kondisi ini telah menjadi salah satu topik yang sering dibahas dalam dunia hubungan dan komunikasi interpersonal.
Bagaimana Kata Ini Bisa Populer?
Kata "ghosting" telah menjadi populer karena mencerminkan realitas hubungan modern yang sering terjalin melalui teknologi, seperti pesan teks dan media sosial.
Artikel dari The New York Times menjelaskan bahwa ghosting telah menjadi lebih umum karena kemudahan dalam menghilang secara digital. Ketika seseorang menghilang dari layar ponsel atau komputer, mereka mungkin merasa dapat menghindari konfrontasi langsung.
Selain itu, popularitas ghosting juga didorong oleh media sosial dan budaya pop. Cerita tentang ghosting sering muncul di film, acara TV, dan lagu-lagu populer, yang semakin mengukuhkan istilah ini dalam bahasa sehari-hari. Hal ini membuat banyak orang merasa bahwa ghosting adalah tindakan yang umum dalam dunia kencan dan hubungan.
Penyebab Orang Melakukan Ghosting
Penyebab ghosting dapat bervariasi, tetapi beberapa alasan umum termasuk konflik yang sulit dihadapi, rasa tidak nyaman dalam berbicara langsung, atau keengganan untuk menghadapi konsekuensi dari mengakhiri hubungan.
Menurut Verywell Mind, orang sering melakukan ghosting karena mereka merasa lebih mudah untuk menghindar daripada berbicara secara jujur tentang perasaan mereka. Bagi pelaku ghosting, menghentikan komunikasi secara tiba-tiba menjadi alternatif yang lebih sederhana daripada berbicara terbuka tentang perasaan mereka. Mereka berharap pesan bahwa hubungan telah berakhir akan tersampaikan tanpa harus melibatkan pembicaraan yang tidak nyaman.
Selain itu, ghosting juga bisa disebabkan oleh banyaknya pilihan dalam dunia kencan online. Dengan akses ke banyak calon pasangan, seseorang mungkin merasa cenderung cepat beralih ke opsi lain jika tidak merasa terlalu tertarik pada seseorang yang mereka kenal.
Ini bisa menjadi dampak dari terlalu banyak pilihan yang membuat seseorang selalu mencari "yang lebih baik" dan dengan cepat melupakan orang yang sudah dikenal sebelumnya. Semua ini dapat memunculkan ketidakpastian dalam hubungan dan meningkatkan frekuensi ghosting dalam interaksi sosial modern.
Dampak Bagi Korban Ghosting
Dampak ghosting pada orang yang menjadi korban bisa sangat merusak. Itu dapat meninggalkan perasaan kebingungan, rasa rendah diri, dan merasa tidak dihargai. Ketika seseorang tiba-tiba menghilang tanpa penjelasan, itu bisa membuat individu merasa terabaikan dan tidak berarti.
Menurut The New York Times, terkena ghosting juga bisa memicu perasaan kecemasan dan depresi. Ketidakpastian tentang mengapa seseorang menghilang dapat membuat orang terus-menerus merenungkan apa yang salah dengan diri mereka sendiri.
Dalam beberapa kasus, kondisi ini dapat mengganggu kesehatan mental seseorang. Oleh karena itu, penting bagi individu untuk memahami dampaknya dan mencari cara untuk berkomunikasi dengan lebih jujur dan empati dalam hubungan mereka.
PUTRI SAFIRA PITALOKA I NAOMY AYU NUGRAHENI I MARVELA
Pilihan Editor: Istilah Ghosting Pernah Sangat Populer Setelah Percintaan Kaesang dan Felicia Tissue Kandas