TEMPO.CO, Jakarta - Vitamin B12, juga dikenal sebagai cobalamin, merupakan nutrisi yang berperan penting dalam berbagai fungsi tubuh. Hal ini diperlukan untuk produksi sel darah merah, pemeliharaan sistem saraf, dan sintesis DNA. Karena tubuh tidak dapat memproduksi vitamin B12 sendiri, kita harus mendapatkannya melalui makanan atau suplemen.
Kadar vitamin B12 di atas 300 pg/mL dianggap normal sementara kurang dari 200 pg/mL dianggap defisiensi atau kekurangan. Kekurangan vitamin ini dapat menimbulkan konsekuensi kesehatan yang serius jika tidak ditangani. Berikut deretan tanda tubuh sangat kekurangan vitamin B12
Kelelahan dan kelemahan
Salah satu tanda paling umum dan awal dari kekurangan vitamin B12 adalah kelelahan dan kelemahan.
Dikutip dari Times of India, hal ini terjadi karena vitamin B12 berperan penting dalam produksi sel darah merah yang bertugas membawa oksigen ke seluruh tubuh. Tanpa sel darah merah yang cukup, jaringan dan organ tidak menerima pasokan oksigen yang cukup, sehingga menyebabkan kelelahan dan kelemahan. Individu dengan kadar B12 yang rendah sering kali mengalami kelelahan, lesu, dan kurang energi, bahkan setelah tidur nyenyak.
Penurunan kognitif
Vitamin B12 sangat penting untuk menjaga kesehatan sistem saraf, termasuk otak. Tingkat B12 yang rendah dapat mempengaruhi fungsi kognitif, menyebabkan kesulitan dalam konsentrasi, masalah memori, dan kabut otak. Dalam kasus yang parah, hal ini bahkan dapat menyebabkan gangguan mood seperti depresi dan mudah tersinggung.
Mati rasa dan kesemutan
Tanda lain dari kadar vitamin B12 yang sangat rendah adalah mati rasa dan kesemutan, terutama di tangan dan kaki. Kondisi yang disebut neuropati perifer ini terjadi karena kekurangan B12 dapat merusak selubung mielin yang mengelilingi saraf. Akibatnya, saraf tidak dapat mengirimkan sinyal dengan baik sehingga menimbulkan sensasi kesemutan, terbakar, atau mati rasa. Seiring waktu, hal ini dapat berkembang menjadi gejala yang lebih parah, seperti kelemahan otot serta kesulitan keseimbangan dan koordinasi.
Masalah penglihatan
Dalam beberapa kasus, kekurangan vitamin B12 bisa menyebabkan masalah penglihatan. Neuropati optik, suatu kondisi di mana saraf optik rusak, dapat terjadi karena rendahnya kadar B12. Hal ini dapat mengakibatkan penglihatan kabur atau terganggu, kesulitan dalam membedakan warna, dan bahkan kehilangan penglihatan pada kasus yang parah.
Sariawan
Gejala pada mulut juga bisa menjadi indikasi kekurangan vitamin B12. Orang dengan kadar B12 rendah mungkin mengalami glositis, yakni peradangan pada lidah. Hal ini bisa membuat lidah tampak bengkak, merah, dan berkilau. Selain itu, sariawan atau sariawan dapat berkembang, menyebabkan rasa tidak nyaman dan nyeri saat makan atau berbicara. Gejala-gejala mulut ini bisa menjadi salah satu tanda awal kekurangan B12.
Kesulitan berjalan dan masalah keseimbangan
Kekurangan vitamin B12 yang semakin parah dapat menyebabkan gejala neurologis seperti kesulitan berjalan dan masalah keseimbangan. Hal ini terjadi akibat rusaknya saraf yang mengontrol pergerakan dan koordinasi otot. Orang dengan defisiensi B12 yang parah mungkin mengalami kelemahan otot, tersandung, dan gaya berjalan tidak stabil, sehingga membuat mereka lebih rentan terjatuh dan cedera.
Kulit pucat
Kekurangan vitamin B12 juga dapat menyebabkan perubahan pada kulit. Anemia akibat kekurangan B12 dapat menyebabkan kulit pucat atau kuning. Ini bisa terjadi karena sel darah merah yang diproduksi tanpa adanya cukup B12 bisa menjadi sangat besar dan rapuh sehingga menyebabkan kerusakan dini dan penurunan jumlah sel darah merah sehat yang beredar. Hal ini dapat membuat kulit menjadi pucat atau kekuningan, suatu kondisi yang dikenal sebagai "anemia megaloblastik".
Pilihan editor: Telur Ayam vs Telur Puyuh, Berikut Plus dan Minusnya