Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tren Barbie Botox untuk Rampingkan Leher, Seperti Apa Prosedurnya?

Reporter

image-gnews
Boneka Barbie terbaru dengan down syndrome berjejer dengan sejumlah boneka Barbie kelompok Fashionista. Dalam membuat boneka Barbie dengan down syndrome, Mattel mengatakan telah bekerja sama dengan National Down Syndrome Society di Amerika Serikat. Mattel/Handout via REUTERS
Boneka Barbie terbaru dengan down syndrome berjejer dengan sejumlah boneka Barbie kelompok Fashionista. Dalam membuat boneka Barbie dengan down syndrome, Mattel mengatakan telah bekerja sama dengan National Down Syndrome Society di Amerika Serikat. Mattel/Handout via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, JakartaBarbie telah menginspirasi begitu banyak orang untuk melakukan operasi plastik agar penampilan mirip boneka ikonik tersebut. Yang kini tengah tren adalah Barbie Botox atau. Prosedur kosmetik ini dikenal dengan nama botoks trapesius atau traptox dan dilakukan untuk beragam alasan tapi yang paling diminati adalah merampingkan leher.

Juru bicara nasional American Society of Plastic Surgeons di Amerika Serikat, Dr. Barry Weintraub, mengatakan prosedur itu kini sangat populer. "Sekarang sedang tren. Pasien datang setiap hari meminta prosedur ini," ujar pakar bedah di Manhattan itu kepada Fox News Digital

Menurutnya, injeksi menghentikan kontraksi otot trapesius di daerah leher sehingga membuatnya terlihat lebih ramping seperti leher Barbie. Selain merampingkan, traptox juga diklaim bisa meredakan nyeri leher dan sakit kepala.

Rampingkan leher
Weintraub menggambarkan otot trapesius di belakang leher dan punggung sebagai segitiga raksasa yang memanjang dari bahu ke tulang belakang sampai ke dasar tengkorak. Dengan prosedur Barbie Botox, sejumlah cairan Botox disuntikkan ke dalam otot ini, yang meredakan nyeri dan otot tegang. Prosedur terdiri dari tiga suntikan Botox ke otot trapesius di masing-masing sisi antara bahu dan leher. Hasilnya terlihat dalam 4-5 hari. 

"Jika tujuannya untuk mengusir nyeri atau merampingkan leher, inilah prosedur yang pas," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Weintrub, Barbie Botox bukan tren karena namanya melainkan cara kerjanya. Biayanya di tempat Weintrub mencapai USD 2.000 atau sekitar Rp 30 juta karena butuh Botox dalam jumlah banyak untuk mengkover otot sebesar itu.

"Tak seperti area kecil di wajah atau kening. Ini otot yang sangat besar," ujarnya.

Pilihan Editor: Cek Gejala Kanker Kepala dan Leher di Rumah dengan Cara Mandiri Berikut

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tren Botox dan Filler Bisa Hambat Perjalanan di Bandara, Kok Bisa?

1 hari lalu

Ilustrasi turis atau wisatawan di bandara. (Pexel)
Tren Botox dan Filler Bisa Hambat Perjalanan di Bandara, Kok Bisa?

Botox dan filler membuat seseorang tertahan di bandara, bahkan ada yang harus membuat paspor baru.


Penyebab Penuaan Lebih Tampak di Leher Dibanding Wajah

2 hari lalu

Garis pada leher. Shutterstock
Penyebab Penuaan Lebih Tampak di Leher Dibanding Wajah

Leher seolah tak bisa berbohong soal usia meski wajah sudah dirias habis agar tak tampak tua. Berikut penyebab kulit leher cepat kendur.


Tren Botox Semakin Meningkat di Kalangan Anak Muda, Waspadai Risikonya

4 hari lalu

Ilustrasi botox. Freepix.com
Tren Botox Semakin Meningkat di Kalangan Anak Muda, Waspadai Risikonya

Botox saat ini sedang digemari oleh para gen z yang tidak percaya diri karena kerutan di wajah sehingga memilih botox sebagai jalan pintas.


Banyak Gen Z Keranjingan Botox, Dermatolog Sebut Kesalahan Besar

7 hari lalu

Ilustrasi suntik botox. shutterstock.com
Banyak Gen Z Keranjingan Botox, Dermatolog Sebut Kesalahan Besar

Dermatolog mengatakan secara umum Gen Z masih terlalu dini untuk terapi botox karena justru akan menyebabkan banyak masalah daripada solusi.


Sebab Tumor Tulang Bisa Sebabkan Kematian bila Didiamkan

11 hari lalu

Ilustrasi implan tulang. REUTERS
Sebab Tumor Tulang Bisa Sebabkan Kematian bila Didiamkan

Kasus tumor tulang sering terjadi pada umur 10-30 tahun. Namun pada banyak kasus ternyata cenderung dibiarkan sehingga kondisinya menjadi parah.


Penyebab dan Cara Mengobati Cedera ACL

24 hari lalu

Ilustrasi perempuan alami cedera lutut. Foto: Freepik.com/Jcomp
Penyebab dan Cara Mengobati Cedera ACL

Cedera ACL merupakan cedera yang terjadi karena robekan atau terkilirnya anterior cruciate ligament (ACL).


Pakar Ungkap Cara Jaga Kualitas Tulang dan Otot setelah Usia 35 Tahun

36 hari lalu

Ilustrasi nyeri lutut. shutterstock.com
Pakar Ungkap Cara Jaga Kualitas Tulang dan Otot setelah Usia 35 Tahun

Untuk menjaga kekuatan tulang harus menjaga aktivitas yang bersifat penekanan pada tulang seperti jalan kaki atau jogging.


Bahaya Duduk Terlalu Lama bagi Otot Bokong

39 hari lalu

Ilustrasi duduk (pixabay.com)
Bahaya Duduk Terlalu Lama bagi Otot Bokong

Hati-hati, duduk terlalu lama dapat menyebabkan otot bokong melemah dan kehilangan massa otot. Apa saja dampaknya?


Kenali Asupan Tambahan HMB untuK Cegah Degradasi Otot

44 hari lalu

Ilustrasi wanita menunjukkan otot. Freepik.com/8photo
Kenali Asupan Tambahan HMB untuK Cegah Degradasi Otot

Dalam memelihara massa otot seiring bertambahnya usia, masyarakat perlu memperhatikan asupan tambahan yaitu Beta-Hydroxy-Beta-Methylbutyrate


Koleksi Inklusif, Mattel Rilis Boneka Barbie Tuna Netra Pertama

50 hari lalu

Boneka Barbie tunanetra (tengah) buatan Mattel/Akun Instagram Barbie
Koleksi Inklusif, Mattel Rilis Boneka Barbie Tuna Netra Pertama

Mattel merilis produk boneka Barbie tuna netra pertamanya dalam upaya membuat koleksinya lebih inklusif.