TEMPO.CO, Jakarta - Barbie telah menginspirasi begitu banyak orang untuk melakukan operasi plastik agar penampilan mirip boneka ikonik tersebut. Yang kini tengah tren adalah Barbie Botox atau. Prosedur kosmetik ini dikenal dengan nama botoks trapesius atau traptox dan dilakukan untuk beragam alasan tapi yang paling diminati adalah merampingkan leher.
Juru bicara nasional American Society of Plastic Surgeons di Amerika Serikat, Dr. Barry Weintraub, mengatakan prosedur itu kini sangat populer. "Sekarang sedang tren. Pasien datang setiap hari meminta prosedur ini," ujar pakar bedah di Manhattan itu kepada Fox News Digital.
Menurutnya, injeksi menghentikan kontraksi otot trapesius di daerah leher sehingga membuatnya terlihat lebih ramping seperti leher Barbie. Selain merampingkan, traptox juga diklaim bisa meredakan nyeri leher dan sakit kepala.
Rampingkan leher
Weintraub menggambarkan otot trapesius di belakang leher dan punggung sebagai segitiga raksasa yang memanjang dari bahu ke tulang belakang sampai ke dasar tengkorak. Dengan prosedur Barbie Botox, sejumlah cairan Botox disuntikkan ke dalam otot ini, yang meredakan nyeri dan otot tegang. Prosedur terdiri dari tiga suntikan Botox ke otot trapesius di masing-masing sisi antara bahu dan leher. Hasilnya terlihat dalam 4-5 hari.
"Jika tujuannya untuk mengusir nyeri atau merampingkan leher, inilah prosedur yang pas," katanya.
Menurut Weintrub, Barbie Botox bukan tren karena namanya melainkan cara kerjanya. Biayanya di tempat Weintrub mencapai USD 2.000 atau sekitar Rp 30 juta karena butuh Botox dalam jumlah banyak untuk mengkover otot sebesar itu.
"Tak seperti area kecil di wajah atau kening. Ini otot yang sangat besar," ujarnya.
Pilihan Editor: Cek Gejala Kanker Kepala dan Leher di Rumah dengan Cara Mandiri Berikut