Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Mencegah Pendarahan Otak Seperti Pernah Dialami Tukul Arwana

image-gnews
Kondisi Tukul Arwana yang dibagikan putranya, Egha Prayudi di Instagram pada Kamis, 25 Agustus 2022. (Instagram Egha Prayudi)
Kondisi Tukul Arwana yang dibagikan putranya, Egha Prayudi di Instagram pada Kamis, 25 Agustus 2022. (Instagram Egha Prayudi)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPada September 2021, Tukul Arwana menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional  atau RS PON. Salah satu tim dokter, Ricky Gustanto Kurniawan menjelaskan kondisi Tukul itu yang mengalami nyeri kepala, kelemahan tubuh di satu sisi, muntah, dan mulai mengantuk atau penurunan kesadaran.

Tim dokter lainnya mengatakan bahwa ketika tiba di RS PON, Tukul mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi sehingga terjadi pendarahan otak. Tensi tukul berada pada angka sekitar 200-an dan pendarahan sekitar 80 Centimeter Cubic.  

Setelah melakukan operasi, satu tahun kemudian, kondisinya semakin membaik. Ia juga semakin menunjukkan perkembangan positif dan signifikan. Ia kini sudah mampu berdiri dan menopang tubuhnya sendiri. Selain itu, ia juga sudah lebih mudah mengenali wajah seseorang di hadapannya.

Berdasarkan clevelandclinic, pendarahan otak berarti pendarahan apa pun di dalam kepala. Biasanya, dokter mengidentifikasi pendarahan otak sesuai lokasi terjadinya. Namun, pendarahan menjadi sebuah kondisi berbahaya yang mematikan karena dapat terjadi tiba-tiba. Persepsi otak dalam pendarahan menyebabkan kerusakan otak sehingga dapat mengancam nyawa. 

Tingkat parah atau tidaknya pendarahan otak tergantung pada penyebabnya, lokasi di dalam tengkorak, ukuran pendarahan, jumlah waktu antara pendarahan dan perawatan, usia, serta kesehatan secara keseluruhan. Setelah mati, sel-sel otak akibat pendarahan tidak dapat beregenerasi. Kerusakan bisa parah dan mengakibatkan kecacatan fisik ataupun mental.

Seorang dokter akan segera melakukan pemeriksaan, jika ada jenis pendarahan otak yang dicurigai. Diagnosis biasa yang dilakukan dokter berdasarkan hasil dari pemindaian computed tomography (CT), magnetic resonance imaging (MRI), atau magnetic resonance angiogram (MRA) otak. Tes pencitraan ini menentukan lokasi, luas, dan penyebab pendarahan.

Selain itu, ada tes lain yang dapat digunakan dokter untuk mengetahui pendarahan otak, yaitu:

  • Elektroencefalogram, rontgen dada, atau urinalisis.
  • Studi vaskular lengkap, hitung darah lengkap (CBC), atau studi darah.
  • Ketukan tulang belakang untuk memeriksa cairan serebrospinal yang mengelilingi otak.
  • Angiografi konvensional untuk mengidentifikasi aneurisma atau malformasi arteriovenosa.

Mengacu webmd, sebagian besar kasus pendarahan otak terjadi karena faktor risiko tertentu. Akibatnya, seseorang dapat meminimalkan risiko pendarahan otak yang sempat dialami Tukul Arwana dengan cara berikut, yaitu:

  1. Pengobatan tekanan darah tinggi. Studi menunjukkan bahwa 80 persen pasien pendarahan otak memiliki riwayat tekanan darah tinggi. Satu-satunya hal terpenting yang dapat dilakukan adalah mengendalikan diri sendiri melalui diet, olahraga, dan mengonsumsi obat tertentu.
  2. Hindari merokok.
  3. Jangan mengonsumsi narkoba. Misalnya, kokain yang dapat meningkatkan risiko pendarahan di otak.
  4. Berkendara dengan hati-hati dan mengenakan sabuk pengaman.
  5. Jika mengendarai sepeda motor, sepeda, atau skateboard, selalu pakai helm atau pelindung kepala.
  6. Ketahui operasi korektif. Jika menderita kelainan, seperti aneurisma, operasi dapat membantu mencegah pendarahan otak kelak.
  7. Hati-hati dengan warfarin (obat mengatasi pembekuan darah). Jika menggunakan obat pengencer darah ini, tindak lanjuti secara teratur dengan dokter untuk memastikan kadar darah dalam dosis sesuai. 

Pilihan Editor: Mengenal 5 Efek Pendarahan Otak, Seberapa Berbahaya?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketahui Soal Sindrom Metabolik: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

1 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Ketahui Soal Sindrom Metabolik: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

Sindrom metabolik adalah kondisi yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2. Apa sebab dan gejalanya?


Jangan Sepelekan Sembelit, Peneliti Temukan Kaitan dengan Penyakit Kardiovaskular

16 hari lalu

Konstipasi atau susah BAB/Canva
Jangan Sepelekan Sembelit, Peneliti Temukan Kaitan dengan Penyakit Kardiovaskular

Penelitian menemukan sembelit, kondisi umum yang sering tak berbahaya, bisa menjadi penyebab signifikan penyakit kardiovaskular.


Anda Penikmat Pemanis Buatan? Studi: Hati-hati Pembekuan Darah dan Jantung

20 hari lalu

Sekelompok peneliti telah mengembangkan sensor untuk mendiagnosis serangan jantung dalam kurun waktu kurang dari 30 menit.
Anda Penikmat Pemanis Buatan? Studi: Hati-hati Pembekuan Darah dan Jantung

Studi Dr. Stanley Hazen menemukan bahwa pemanis buatan Erythritol berpotensi memicu pembekuan darah dan jantung.


Tak Hanya Gangguan Pendengaran, Bekerja di Lingkungan Bising Juga Berisiko Hipertensi

20 hari lalu

Ilustrasi Pekerjaan Konstruksi
Tak Hanya Gangguan Pendengaran, Bekerja di Lingkungan Bising Juga Berisiko Hipertensi

Pakar mendapati pekerjaan dengan suasana berisik menambah risiko hipertensi selain gangguan pendengaran.


Kandungan Produk Perawatan yang Bahayakan Ibu Hamil dan Dampaknya

22 hari lalu

Ilustrasi perawatan kulit ibu hamil. Shutterstock
Kandungan Produk Perawatan yang Bahayakan Ibu Hamil dan Dampaknya

Kandungan fenol dan paraben, bahan kimia yang umum pada kosmetik dan produk perawatan kulit, dapat meningkatkan risiko hipertensi pada ibu hamil.


Penelitian Sebut Kecemasan Tingkatkan Risiko Demensia

26 hari lalu

Ilustrasi demensia. Shutterstock
Penelitian Sebut Kecemasan Tingkatkan Risiko Demensia

Penelitian menemukan orang dengan kecemasan kronis 2,8 kali lebih berisiko mengembangkan demensia dan penderita kecemasan 3,2 kali lebih berisiko.


Kim Jong Un Dilaporkan Cari Obat terkait Obesitas hingga Keluar Negeri

39 hari lalu

Kim Jong Un Dilaporkan Cari Obat terkait Obesitas hingga Keluar Negeri

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dilaporkan mengalami kenaikan berat badan dan menderita masalah kesehatan terkait obesitas termasuk tekanan darah


Kandungan Potasium Lebih Tinggi dari Pisang, Buah Ini Sangat Baik buat Penderita Hipertensi

39 hari lalu

Aprikot. sxc.hu
Kandungan Potasium Lebih Tinggi dari Pisang, Buah Ini Sangat Baik buat Penderita Hipertensi

Aprikot kering mengandung 1.162 mg potasium dalam 100 gram buah sehingga sangat baik untuk menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensi.


Mengapa Mencabut Gigi saat Hipertensi Tidak Disarankan?

52 hari lalu

Biaya cabut gigi di Puskesmas bagi peserta JKN atau pemegang KIS adalah gratis. Lantas, berapa biaya cabut gigi di Puskesmas bagi masyarakat umum? Foto: Canva
Mengapa Mencabut Gigi saat Hipertensi Tidak Disarankan?

Cabut gigi pada penderita hipertensi sama sekali tidak disarankan untuk menghindari komplikasi serius.


Kasus Stroke Terus Meningkat, Perlu Lebih Banyak Ahli Penanganan Aneurisma

1 Juli 2024

Barrow Neurological Institute (BNI), bekerja sama dengan RS Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono, Kementrian Kesehatan, Perhimpunan Spesialis Bedah Saraf Indonesia (PERSPEBSI) dan Aesculap Academy Indonesia melaksanakan pelatihan microsurgery/RS PON
Kasus Stroke Terus Meningkat, Perlu Lebih Banyak Ahli Penanganan Aneurisma

Seluruh dokter di tingkat provinsi di Indonesia perlu mampu menangani pembedahan clipping pada kasus stroke aneurisma otak