TEMPO.CO, Jakarta - Gangguan memori kondisi otak yang mengalami kesulitan untuk menyimpan, mengendalikan, dan mengingat. Semisal, tidak mengingat jelas peristiwa 20 menit lalu. Itu salah satu gejala short-term memory loss atau gangguan ingatan jangka pendek.
Apa Itu Gangguan Ingatan Jangka Pendek?
Gangguan memori jangka pendek kondisi ketika seseorang mudah lupa informasi yang baru saja diterima. Dikutip dari Medical News Today, memori jangka pendek merujuk informasi yang bisa diingat orang dalam waktu singkat segera setelah menerimanya. Orang yang kehilangan ingatan jangka pendek mengalami kesulitan mengingat informasi yang baru saja diterima.
Kelupaan memang hal normal dari penuaan. Masalah ingatan bersamaan dengan penuaan. Masalah ingatan bisa saja menandakan kondisi atau kelainan serius, seperti Alzheimer, walaupun tak mutlak selalu begitu.
Dikutip dari Verywell Health, hilangnya ingatan jangka pendek terjadi ketika sesuatu terlupakan, setidaknya dalam waktu 30 detik setelah kejadian tersebut. Ini mungkin termasuk percakapan, peristiwa, atau sesuatu yang dilihat, didengar, atau dipikirkan baru saja.
Beberapa informasi juga bisa bertahan dalam ingatan jangka pendek hingga satu menit. Tapi, sebagian besar informasi secara spontan hilang. Informasi dalam memori jangka pendek memang rentan terganggu. Setiap informasi baru yang masuk ke memori jangka pendek akan cepat menggantikan yang lama.
Misalnya, seseorang berencana menulis pesan kepada untuk temanmnya. Sejenak tertunda, karena aktivitas lain. Tapi, ia lupa yang akan dilakukan kemudian ketika tangannya sudah bersiap menulis. Sesuatu yang terlupakan dari contoh ini belum tentu, karena gangguan kehilangan ingatan jangka pendek.
Ada deretan kondisi yang mempengaruhi hilangnya ingatan jangka pendek. Adapun penyebabnya antara lain, kurang tidur, efek samping obat, sering mengonsumsi minuman beralkohol, stres, gangguan kecemasan, dan depresi.
Pilihan Editor: 7 Cara Meningkatkan Daya Ingatan