Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Mungkin Dicegah, Dokter Bagi Saran Kurangi Risiko Penyakit Autoimun

Reporter

image-gnews
Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Autoimun merupakan kondisi sistem kekebalan tubuh keliru menyerang sel-sel dan jaringan sehat dalam tubuh sendiri dan berakibat sistem kekebalan yang seharusnya melindungi tubuh dari infeksi atau sesuatu yang asing justru merusak organ, jaringan atau sistem organ tubuh lain, dan menyebabkan berbagai gejala. Kepala Divisi Alergi-Imunologi Klinik Departemen Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta, Sukamto Koesnoe, menuturkan penyakit autoimun tidak mungkin dicegah karena genetik. Tetapi ada cara mengurangi risiko seperti pola makan.

"Dengan makan makanan sehat, seimbang dan teratur, kaya antioksidan dan nutrisi, itu bisa mengurangi kemungkinan autoimun," katanya, Kamis, 9 November 2023.

Sukamto mengatakan walau penyakit autoimun sepenuhnya karena ada faktor genetik, merujuk sejumlah teori menyatakan beberapa makanan tertentu memiliki sifat merusak tubuh, seperti radikal bebas, bisa mengubah perilaku sistem kekebalan tubuh seseorang. Karena itu, dia menyarankan orang-orang menerapkan pola makan sehat, termasuk konsumsi probiotik seperti yogurt dan kefir untuk mendukung sistem kekebalan tubuh. 

Probiotik juga diketahui bermanfaat untuk kesehatan sistem pencernaan serta tubuh secara keseluruhan. Selain pola makan sehat, ia menyarankan olahraga teratur untuk dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh dan membantu menjaga agar tubuh tetap ideal.

"Berat badan meningkat, chance mendapatkan autoimun tinggi," ujarnya.

Cara lain untuk mengurangi risiko terkena penyakit autoimun yakni tidak merokok, tidur malam cukup, dan mengelola stres karena stres kronis sangat memengaruhi sistem kekebalan tubuh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Lalu jika memiliki riwayat keluarga dengan penyakit autoimun segera konsultasi ke dokter untuk pemeriksaan dan diagnosis dini," saran Sukamto.

Jangan lupa vaksinasi
Dia juga menyarankan tidak lupa vaksinasi. Beberapa keadaan seperti infeksi COVID-19 menyebabkan penyakit baru, salah satunya autoimun, sehingga vaksinasi bagi yang sehat tidak hanya mencegah infeksi tetapi juga mencegah terpicu reaksi autoimun karena infeksi.

Sukamto mengatakan kumpulan gejala khas dinamakan sebagai satu penyakit autoimun tertentu, misalnya lupus dan rheumatoid arthritis. Gejala penyakit tergantung organ yang terkena, tingkat keparahan, dan perjalanan penyakit.

"Jadi, penyakit autoimun bisanya fluktuatif, bisa membaik yang disebut remisi, atau justru memburuk. Ini dapat membuat diagnosis dan manajemen penyakit jadi lebih kompleks," tandasnya.

Pilihan Editor: Peneliti Ungkap Kaitan Stres dan Kambuhnya Multiple Sclerosis

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Benarkah Golongan Darah Memiliki Peran dalam Risiko Penyakit Autoimun?

4 hari lalu

Ilustrasi kantong darah/golongan darah. Shutterstock
Benarkah Golongan Darah Memiliki Peran dalam Risiko Penyakit Autoimun?

Beberapa penelitian mendukung korelasi antara golongan darah dan penyakit autoimun tertentu.


7 Khasiat Air Kelapa Campur Madu

6 hari lalu

Ilustrasi susu dan air kelapa. Shutterstock
7 Khasiat Air Kelapa Campur Madu

air kelapa dikenal sebagai minuman sehat dengan banyak manfaat


Daftar 6 Manfaat Jeruk Nipis untuk Kesehatan Tubuh

8 hari lalu

Ilustrasi jeruk nipis. Wikipedia.org
Daftar 6 Manfaat Jeruk Nipis untuk Kesehatan Tubuh

Jeruk nipis yang memiliki nama latin Citrus aurantifolia dikenal sejak lama sebagai buah yang kaya manfaat. Apa saja manfaat jeruk nipis?


Stres Ternyata Punya Dampak Positif, Apa Saja?

14 hari lalu

ilustrasi stres (pixabay.com)
Stres Ternyata Punya Dampak Positif, Apa Saja?

Beberapa jenis stres dapat memberikan dampak positif bagi individu.


Waspada Cacar Monyet, Siapkan Imun Keluarga dengan Tepat

15 hari lalu

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox (Kemkes)
Waspada Cacar Monyet, Siapkan Imun Keluarga dengan Tepat

Pentingnya masyarakat menjaga imun tubuh saat adanya wabah menular terutama dari virus, seperti cacar monyet.


Cara Mengolah Daun Meniran untuk Minuman Kesehatan Tubuh

16 hari lalu

Daun meniran. Unair
Cara Mengolah Daun Meniran untuk Minuman Kesehatan Tubuh

Meski sering dienggap gulma, daun meniran memiliki manfaat bagi kesehatan, terutama meningkatkan kekebalan tubuh. Simak cara mengolahnya.


Siapkan Imunitas Anak dengan Intervensi Nutrisi dan Stimulasi

19 hari lalu

Talkshow Mempersiapkan Kemenangan si Kecil Sejak Dini/Nutrilon Royal
Siapkan Imunitas Anak dengan Intervensi Nutrisi dan Stimulasi

Menjaga imunitas anak semakin penting saat sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya berkembang sampai usia 8 tahun.


Bukan Gulma, Daun Meniran Sahabat Kekebalan Tubuh

25 hari lalu

Daun Meniran. Istimewa
Bukan Gulma, Daun Meniran Sahabat Kekebalan Tubuh

Pakar obat tradisional mengatakan daun meniran bermanfaat bagi kesehatan, terutama untuk meningkatkan kekebalan tubuh.


3 Manfaat Minum Air Jeruk Nipis Hangat di Pagi Hari

27 hari lalu

Ilustrasi air jeruk nipis (Pixabay.com)
3 Manfaat Minum Air Jeruk Nipis Hangat di Pagi Hari

Disarankan untuk minum air jeruk nipis hangat tanpa menambahkan gula atau bahan tambahan lainnya.


Perbedaan Tren Konsumsi Suplemen Sebelum dan Pasca Pandemi Covid-19

30 hari lalu

Konferensi Pers Ulang Tahun APSKI ke-25 Rabu 25 Oktober 2023/APSKI
Perbedaan Tren Konsumsi Suplemen Sebelum dan Pasca Pandemi Covid-19

Apa kira-kira perbedaan tren konsumsi suplemen sebelum dan sesudah pandemi Covid-19?