TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki musim hujan, serangan flu pun perlu diwaspadai. Biasanya flu dikaitkan dengan risiko pneumonia, demam, dan badan nyeri. Namun beberapa penelitian menyebut flu juga meningkatkan risiko serangan jantung.
Orang yang terserang flu enam kali lebih berisiko terkena serangan jantung seminggu setelah terkena flu, menurut para peneliti dari Belanda. Sementara laman Asosiasi Jantung Amerika (AHA) menyebut sebuah laporan menunjukkan kenaikan kematian terkait penyakit kardiovaskular dan wabah influenza yang terjadi pada waktu bersamaan.
Kemudian, studi lain yang diterbitkan pada 2020 mengatakan lebih dari 80 ribu orang dewasa di Amerika Serikat yang dirawat di rumah sakit karena flu pada 2010-2018, satu dari delapan pasien mengalami komplikasi jantung mendadak dan serius.
"Beberapa penelitian menunjukkan lebih banyak insiden tentang penyakit jantung serius dan serangan jantung setelah orang terserang flu," ujar Dr. Aaron E. Glatt, kepala Departemen Kedokteran dan kepala bagian penyakit menular di Mount Sinai South Nassau in Long Island, New York, kepada Fox News Digital.
"Meski mekanismenya tak terlalu jelas, hal ini bisa diakibatkan respons peradangan melawan virus influenza, yang dapat berakibat serius, dan alasan bagus untuk vaksinasi flu pada orang dewasa," tutur Glatt.
Vaksinasi flu
Dr. Frederick Davis menjelaskan, "Selama infeksi, flu bisa menaikkan temperatur, begitu juga detak jantung, yang menyebabkan jantung bekerja lebih keras."
AHA dan Akademi Kardiologi Amerika menyarankan vaksinasi influenza untuk membantu mencegah komplikasi penyakit kardiovaskular karena virus, terutama penderita penyakit jantung koroner atau penyumbatan pembuluh vaskular. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menganjurkan vaksinasi flu untuk yang berusia 6 bulan ke atas.
Pilihan Editor: Alasan Obat Herbal Tak Disarankan untuk Pasien Jantung