TEMPO.CO, Jakarta - Urutan kelahiran bisa membentuk masa kecil yang terus berlanjut sampai dewasa. Meski tak semua anak pertama tumbuh dengan cara yang sama, ada kesamaan dalam hal kepribadian dan pengalaman hidup yang membuatnya khas saudara tertua.
Sebuah penelitian oleh Universitas Illinois di Urbana-Champaign pada 2015 menemukan pengaruh posisi kelahiran dalam pembentukan karakter. Namun, ada anekdot anak pertama lebih mandiri, perfeksionis, dan berprestasi tinggi yang terkadang berjuang untuk berperan sebagai orang tua dan sulit meminta bantuan ketika membutuhkannya. Berikut beberapa pendapat para pembaca HuffPost mengenai fakta menjadi saudara tertua.
Terlalu dipercaya orang tua untuk menjaga adik-adik dan mengerjakan urusan rumah
"Orang tua menginginkan kita untuk cepat dewasa sehingga masa kecil terasa lebih singkat. Saya juga diberi tanggung jawab lebih besar dari adik-adik, bahkan saat mereka sudah tumbuh besar. sebagai pengasuh buat dua adik laki-laki, saya kehilangan bersosialisasi dengan teman-teman," kata pembaca bernama Becky.
Ketika dewasa, sering diberi tugas merawat orang tua yang sudah berumur
"Saya bertanggung jawab merawat orang tua dibanding ketiga adik saya," ungkap Melissa K.
Orang tua bersikap lebih keras
"Saya anak tertua dari tiga bersaudara. Sikap orang tua lebih keras pada saya," kisah Olivia H.
Perhatian lebih besar dari orang tua dan kerabat
"Kita mendapat perhatian besar dari seluruh keluarga, setidaknya sampai ada anak atau cucu berikut," tutur Ash L.
Saat kecil, disebut lebih bijaksana melebihi usianya
"Menjadi anak tertua berarti lebih cepat dewasa, mempelajari hal-hal yang baru dipelajari orang lain di kemudian hari serta harus bersikap rasional dan bijak untuk anak seusia," kata Chloe L.
Pilihan Editor: 5 Alasan Kuat untuk Merencanakan Anak Kedua