Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Ada Beda Gigitan Nyamuk dengan Wolbachia dan yang Lain

Reporter

image-gnews
Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti riset nyamuk dengan Wolbachia dari Universitas Gadjah Mada, Riris Andono Ahmad, mengatakan tak ada yang berubah dari nyamuk dengan dan tanpa bakteri Wolbachia sehingga dampak gigitannya sama saja.

"Tidak ada yang berubah, nyamuknya tidak menjadi nyamuk bionik, transgenik. Yang terjadi adalah semacam bloking mekanik sehingga memang pada akhirnya dampak gigitan nyamuk sama saja," jelasnya, Senin, 20 November 2023.

Menurut peneliti yang biasa disapa Doni itu, walau efek gatal akibat gigitan nyamuk ber-Wolbachia masih sama dengan nyamuk Aedes aegypti umumnya, dia tak menularkan lagi virus dengue. Kemudian, Doni membantah soal bisa atau bakteri dalam tubuh nyamuk berpindah ke serangga lain, hewan, atau manusia. Menurutnya, bakteri Wolbachia hanya bisa tinggal di dalam sel tubuh serangga sehingga begitu keluar dari sel tubuhnya maka bakteri tersebut akan mati.

"Misalnya ludah, ludah bukan sel jadi dia (bakteri) tidak akan bisa ada di ludah nyamuk. Ada mungkin di sel kelenjar ludahnya tetapi bakteri tidak bisa keluar dari sel sehingga ketika nyamuk menggigit manusia dia tidak bisa ditularkan ke manusia atau tempat lain," jelas Doni seraya mengatakan penularan bakteri Wolbachia melalui perkawinan nyamuk.

Resistensi insektisida
Hal senada juga disampaikan peneliti bakteri Wolbachia dan demam berdarah dari Universitas Gadjah Mada, Prof DR Adi Utarini, M.Sc, MPH, PhD. Menurutnya, sama hal seperti gigitan nyamuk lain, efeknya bisa bentol atau tidak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Saat menggigit manusia maka efek sampingnya merupakan efek gigitan nyamuknya (bukan Wolbachia-nya) dan ini bervariasi dari satu orang ke orang lain. Ada yang bentol-bentol dan ada yang juga tidak," tuturnya.

Lalu, mengenai karakteristik nyamuk Aedes aegypti dengan Wolbachia ini sama dengan nyamuk Aedes di alam, termasuk dari sisi resistensi terhadap insektisida. Dia berpendapat nyamuk memiliki tingkat resistensi terhadap insektisida yang sama seperti nyamuk di alam.

Pilihan Editor: Jangan Khawatir, Wolbachia Tak Berpotensi Timbulkan Penyakit Baru

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

2 hari lalu

Pelaksanaan International Arbovirus Summit 2024/Takeda
5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD


10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

10 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

Berikut deretan hewan paling berbahaya di dunia yang bisa membunuh manusia dalam hitungan detik. Ada lalat tsetse hingga tawon laut.


Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

11 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Waspada DBD, Demam Berdarah Baik Drastis di Sulsel 1.620 Warga Terjangkit dan 9 Orang Meninggal

Waspada DBD di beberapa daerah. Di Sulawesi Selatan kasus demam berdarah naik drastis, 1.620 warga terjangkit dan 9 orang meninggal.


Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

29 hari lalu

Petugas fogging melakukan pengasapan di RW 05, Sunter Agung, Jakarta Utara, Selasa, 8 Agustus 2023. Kegiatan fogging ini sebagai upaya untuk mencegah meluasnya demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut. Sebelumnya, salah seorang warga di RW 05 terkena DBD. Masyarakat diminta untuk mewaspadai akan ancaman DBD saat musim kemarau dengan tetap menjaga kebersihan dilingkungan tempat tinggal. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.


Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

30 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.


Kasus DBD Naik 3 Kali Lipat, Ini Kata Kemenkes

31 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Kasus DBD Naik 3 Kali Lipat, Ini Kata Kemenkes

Kasus DBD di Indonesia hingga Maret 2024 naik hampir tiga kali lipat dari jumlah pada periode yang sama 2023. Ini langkah yang dilakukan Kemenkes.


Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

31 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.


Tanggulangi DBD, Menkes Lepas Nyamuk Wolbachia di Lima Kota

33 hari lalu

Pengamatan sampel nyamuk Aedes aegipty ber-Wolbachia di Laboratorium WMP Yogyakarta. Riset ini dipimpin Profesor Adi Utarini dari UGM yang terpilih menjadi satu di antara 100 orang paling berpengaruh 2021 versi Majalah Time. Dok Tim WMP
Tanggulangi DBD, Menkes Lepas Nyamuk Wolbachia di Lima Kota

Program nyamuk Wolbachia sudah berlangsung di Bandung, Bontang, Kupang, Jakarta, dan Semarang,


Angka DBD di Tangerang Selatan Meroket pada 2024, 302 Kasus dalam 2 Bulan

37 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Angka DBD di Tangerang Selatan Meroket pada 2024, 302 Kasus dalam 2 Bulan

Dalam kurun waktu dua bulan, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan mencatat 302 kasus DBD.


Benarkah Jus Jambu Biji Dianjurkan untuk Penderita Demam Berdarah?

40 hari lalu

Ilustrasi buah jambu. TEMPO/Charisma Adristy
Benarkah Jus Jambu Biji Dianjurkan untuk Penderita Demam Berdarah?

Benarkah jus jambu biji dapat menaikkan kadar trombosit dalam darah pasien dengue atau demam berdarah? Dokter beri penjelasan.