Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bulan Kesadaran Penyakit Paru Obstruktif Kronis, Percepatan Edukasi Diperlukan

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Peringatan Hari Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) Sedunia 2023 (World COPD Day 2023), by GSK dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia/GSK
Peringatan Hari Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) Sedunia 2023 (World COPD Day 2023), by GSK dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia/GSK
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPenyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) tetap menjadi tantangan serius dalam kesehatan masyarakat. PPOK meningkatkan risiko kematian, memengaruhi kualitas hidup, menurunkan produktivitas pasien dan menambah beban pembiayaan terkait kesehatan secara umum.

Kolaborasi berbagai stakeholders diperlukan untuk percepatan edukasi terkait kesehatan paru. Perwakilan Kelompok Kerja Asma dan PPOK, Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Triya Damayanti mengatakan PPOK berhubungan erat dengan kejadian flu yang serius. "Data Centers for Disease Control (CDC) menunjukkan 9 dari 10 orang yang dirawat di Rumah Sakit akibat flu ternyata juga menderita penyakit kronis seperti PPOK, sehingga sangat direkomendasikan agar semua orang berusia 6 bulan atau lebih untuk menerima vaksin flu setiap tahunnya. Hal ini juga menjadi hal yang penting bagi pasien PPOK,” kata Triya.

Sebelumnya, sebagai bagian dari peringatan Hari Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) Sedunia 2023 (World COPD Day 2023), GSK bersama PDPI bersama-sama mengadakan Kampanye Peduli Paru OK pada kegiatan Car Free Day (CFD) di sekitaran Bundaran HI, Jakarta. Kegiatan Kampanye Peduli Paru OK merupakan kelanjutan dari kerja sama antara GSK Indonesia dan PDPI yang penandatanganan Nota Kesepahamannya disaksikan langsung oleh perwakilan Kementerian Kesehatan pada bulan Mei 2023 yang lalu.

November adalah bulan kesadaran Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) sedunia. Tema yang diangkat tahun ini adalah “Breathing is Life, Act Earlier”. Tajuk ini sejalan dengan harapan bersama agar masyarakat dapat mempunyai kepedulian lebih tinggi terhadap penyakit paru, khususnya PPOK, juga bisa memahami tatalaksana dan pencegahannya demi kualitas hidup yang lebih baik. 

Triya mengatakan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) menyambut baik kegiatan Kampanye Peduli Paru Obstruktir Kronis ini serta mengajak seluruh masyarakat bisa bergabung dalam peringatan Hari PPOK Sedunia 2023. "Masyarakat bisa ikut berkontribusi meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan paru,”  Triya Damayanti. 

Kementerian Kesehatan mengingatkan tentang pentingnya penanganan dan pencegahan PPOK sebagai salah satu kebijakan kesehatan nasional di Indonesia. Edukasi merupakan hal penting dalam pengelolaan jangka panjang pada PPOK, karena edukasi pada PPOK jelas berbeda dengan edukasi pada penyakit pernapasan lain seperti asma. 

PPOK adalah penyakit kronis yang ireversibel dan progresif, sehingga inti dari edukasi adalah menyesuaikan keterbatasan aktivitas dan mencegah kecepatan perburukan fungsi paru. Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril, menyoroti pentingnya edukasi PPOK bagi masyarakat sebagai upaya untuk menurunkan angka kejadian penyakit tersebut. PPOK tidak dapat disembuhkan, tetapi gejalanya akan membaik apabila pasien menghindari faktor risiko dan mendapatkan vaksin pencegahan infeksi. "Hari PPOK Sedunia menjadi momentum yang bertujuan untuk meningkatkan kepedulian masyarakat akan PPOK, termasuk faktor risiko, gejala dan keluhan, pencegahan dan tatalaksananya. Saya sangat mengapresiasi kerjasama inisiasi oleh GSK Indonesia dan PDPI untuk terus mendukung pemerintah dalam meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap PPOK, salah satunya melalui Kampanye Peduli Paru OK,” kata Syahril.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

President Director & General Manager GSK Indonesia Manish Munot mengatakan GSK bangga meluncurkan Kampanye Peduli Paru Obstruktif Kronis bersama dengan PDPI. "Yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan paru demi kualitas hidup dan produktivitas pribadi yang lebih baik walaupun kualitas udara belum tentu mendukung“ ujar Manish. 

Laporan Global Initiatives for Chronic Obstructive Lung Disease (GOLD) 2023, menyebutkan bahwa faktor risiko PPOK paling umum adalah asap rokok dan polusi udara, yang berasal dari partikel kimia, gas industri atau rumah tangga. Saat ini, PPOK juga menjadi salah satu dari tiga penyebab kematian tertinggi di dunia. Sebanyak 90 persen dari kematian ini terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah. 

Jumlah penderita PPOK di Indonesia diperkirakan terdapat 4,8 juta orang dengan prevalensi 5,6 persen menurut data dari Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan PPOK di Indonesia yang diterbitkan oleh PDPI tahun 2023. Jumlah ini akan terus meningkat, seiring dengan pertumbuhan jumlah perokok dan kualitas udara yang kurang baik di beberapa wilayah Indonesia.

Manish berharap Kampanye Peduli Paru Obstruktif Kronis ini mampu menginspirasi masyarakat yang berisiko. "Membantu pasien untuk mendapatkan informasi PPOK terkini, sehingga bisa berkonsultasi lebih dini ke Dokter untuk tatalaksana yang tepat,” kata Manish.

Pilihan Editor: Hadapi Udara Buruk, Ini 10 Makanan yang Baik untuk Kesehatan Paru-paru

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dokter Paru Dukung Program Pemeriksaan TB oleh Pemerintah yang Baru

2 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Dokter Paru Dukung Program Pemeriksaan TB oleh Pemerintah yang Baru

TB adalah masalah kesehatan penting di Indonesia sebagai negara dengan jumlah kasus terbesar kedua di dunia dan dukungan pemerintah sangat diharapkan.


Risiko Hidup dengan Satu Paru-Paru

31 hari lalu

Ilustrasi paru-paru basah. Foto : halodoc
Risiko Hidup dengan Satu Paru-Paru

Pneumonektomi atau operasi pengangkatan salah satu paru-paru, merupakan operasi berisiko tinggi yang dapat menyebabkan komplikasi bahkan kematian. Apa saja resikonya?


Penyebab Orang Hanya Memiliki Satu Paru-paru

32 hari lalu

Ilustrasi fibrosis paru-paru. Shutterstock
Penyebab Orang Hanya Memiliki Satu Paru-paru

Paru-paru dalam tubuh manusia terdiri daMeskipun idealnya manusia memiliki dua organ paru-paru, namun pada beberapa kondisi beberapa orang mungkin hanya memiliki satu paru-paru yang berfungsi normal.


Paus Fransiskus Hidup dengan Satu Paru-paru, Ini Riwayatnya

33 hari lalu

Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus (tengah) sebelum meninggalkan Indonesia di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, 6 September 2024. Dok. INDONESIA PAPAL VISIT COMMITTEE/ DANU KUSWORO
Paus Fransiskus Hidup dengan Satu Paru-paru, Ini Riwayatnya

Pada November tahun lalu, Paus Fransiskus sempat dirawat di rumah sakit di Roma akibat radang paru-paru.


Paus Fransiskus Ternyata Hidup Hanya dengan Satu Paru-paru

35 hari lalu

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (kanan) mendampingi Presiden Joko Widodo bersama pimpinan lembaga tinggi saat bersalaman dengan Paus Fransiskus, di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 4 September 2024. Dok. MPR
Paus Fransiskus Ternyata Hidup Hanya dengan Satu Paru-paru

Paus Fransiskus yang telah berusia 87 tahun, hanya memiliki satu paru-paru. Kenapa?


Kenali Gejala TBC Laten, Bahaya, dan Penanganannya

40 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Kenali Gejala TBC Laten, Bahaya, dan Penanganannya

Spesialis paru menjelaskan beragam gejala TBC yang perlu dikenali dan jangan dibiarkan karena berbahaya dan bisa menular ke banyak orang.


Pakar Ungkap Bahaya Batuk Pertusis yang Tak Diobati

47 hari lalu

Dokter memeriksa pasien anak dengan gejala batuk dan sesak di Poli Batuk dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta, Rabu, 23 Agustus 2023. Angka tersebut meningkat sekitar 50 persen dari biasanya yang hanya berjumlah 30-40 orang. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Pakar Ungkap Bahaya Batuk Pertusis yang Tak Diobati

Dokter anak mengatakan pertusis yang tidak segera diobati bisa menyebabkan saluran napas lumpuh sehingga batuk tidak mengeluarkan dahak.


Dokter Paru Sebut Polusi Udara Bisa Sebabkan Kanker Paru

1 Agustus 2024

Ilustrasi kanker paru-paru. Shutterstock
Dokter Paru Sebut Polusi Udara Bisa Sebabkan Kanker Paru

Awas, paparan polusi udara yang berlangsung secara terus menerus bisa menyebabkan masalah pada paru-paru termasuk potensi kanker paru.


PPOK Penyebab Kematian Sinead O'Connor, Apa Itu Penyakit Paru Obstruktif Kronis?

31 Juli 2024

Sinead O'Connor tampil di O2 Shepherd's Bush Empire pada 16 Desember 2019 di London, Inggris. REUTERS
PPOK Penyebab Kematian Sinead O'Connor, Apa Itu Penyakit Paru Obstruktif Kronis?

PPOK adalah penyakit radang paru kronis yang menyebabkan aliran udara dari paru-paru terhambat. Ini penyebab penyanyi Sinead O'Connor meninggal.


Ini Alasan Bayi Tidak Boleh Diberi Bedak Tabur

23 Juli 2024

Ilustrasi bayi menguap. Foto: Unsplash.com/Minnie Zhou
Ini Alasan Bayi Tidak Boleh Diberi Bedak Tabur

Pemberian bedak tabur kepada bayi setelah mandi berpotensi menyebabkan kesulitan bernapas.