TEMPO.CO, Jakarta - Kita pasti sudah tahu terlalu banyak asupan gula atau makan makanan manis bisa meningkatkan risiko diabetes. Adakah risiko kesehatan selain itu?
"Konsumsi gula berlebih berdampak negatif pada kesehatan dan telah terkait dengan berbagai masalah kesehatan," ujar Jen Messer, kosultan nutrisi dan pakar diet pemilik Jen Messer Nutrition.
Masalah kesehatan yang mengintai adalah obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit hati berlemak, selain tentu saja kerusakan gigi.
"Pola makan tinggi gula juga berkontribusi pada faktor risiko penyakit jantung, seperti tekanan darah tinggi, trigliserida tinggi, dan peradangan," jelas Messer kepada USA Today.
Cukup 50 gram
Dalam sebuah riset baru-baru ini disebutkan bahkan penambahan hanya 5 persen konsumsi gula maka meningkatkan risiko 6 persen risiko penyakit jantung dan 10 persen kenaikan risiko stroke.
Karena faktor-faktor tersebut, penting untuk mengonsumsi gula sesuai batas harian yang dianjurkan. Memang tak ada batas gula total yang ditetapkan namun ada rekomendasi untuk gula tambahan.
Badan makanan dan obat-obatan Amerika Serikat (FDA) menganjurkan batas harian 50 gram atau 12 sendok teh sehari berdasar kebutuhan 2.000 kalori harian. Jangan lupa mengecek kemasan setiap membeli makanan.
"Cara cepat untuk mengetahui tambahan gula adalah mengecek persentase nilai harian di kemasan. Jika 5 persen atau kurang maka dianggap rendah. Contohnya Coca-Cola mengandung 39 gram gula atau 78 persen dari anjuran batas harian," papar Messer.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menganjurkan lebih rendah lagi. Asupan gula tambahan tak boleh lebih dari 10 persen dari asupan kalori harian dan untuk manfaat kesehatan yang lebih besar, sebaiknya tak lebih dari 5 persen.
Pilihan Editor: Waspada, Gula Dapat Meningkatkan Risiko Penyakit Alzheimer