Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Akrab di Kalangan Gen Z Istilah Red Flag, Green Flag, dan Beige Flag, Begini Artinya

image-gnews
Generasi Z. Foto: Freepik.com/pch.vector
Generasi Z. Foto: Freepik.com/pch.vector
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kalangan generasi Z atau Gen Z akrab dengan istilah green flag, red flag, hingga beige flag untuk menilai ciri-ciri suatu hubungan atau relationship. Ketiga istilah ini ramai dikenal melalui berbagai konten di media sosial, mulai dari Instagram, X, dan TikTok. Simak perbedaannya berikut.

Istilah green flag menandakan hubungan yang sehat

Green flag digunakan untuk menggambarkan kondisi hubungan atau relationship yang positif dan sehat. Hal ini biasanya tampak melalui kebiasaan dan perilaku pasangan dalam menjalani hubungan mereka, salah satunya komunikasi yang baik. 

Bagi sebagian besar relationship, berbicara secara terbuka tentang masalah dan mendengarkan satu sama lain dengan pasangan, menjadi salah satu bentuk hubungan yang sehat. Selain itu, mereka juga saling menghormati pendapat satu sama lain, saling memberi kebebasan untuk menjadi diri sendiri dan dicintai apa adanya.

Dilansir dari laman National Domestic Violence Hotline, green flag dalam sebuah hubungan juga dapat dilihat ketika suatu pasangan membuat keputusan bersama dan berpegang pada standar yang sama. Misalnya, Anda dan pasangan Anda memiliki hak yang sama dalam mengambil keputusan penting dalam hubungan. Contohnya ketika Anda menikmati menghabiskan waktu terpisah, sendirian, atau bersama orang lain. 

Anda dan pasangan akan menghormati kebutuhan satu sama lain akan waktu dan ruang yang terpisah. Selain itu, Anda juga berkomunikasi dengan satu sama lain tentang apa yang Anda dan pasangan tidak sukai.

Istilah red flag menandakan toxic relationship

Bertolak belakang dengan istilah green flag, red flag dalam sebuah hubungan menandakan bahwa suatu pasangan sedang menjalankan toxic relationship atau hubungan yang tidak sehat. 

Dilansir dari laman Science of People, red flag pada tahap awal berkencan bisa jadi tidak kentara atau terlihat jelas. Jika tanda bahaya muncul lebih dari satu kali, penting untuk diperhatikan sebelum hubungan menjadi terlalu jauh.

Hal tersebut tampak melalui beberapa perlakuan suatu pasangan sebagai berikut.

1. Pasangan Anda tidak pernah menanyakan pertanyaan kepada Anda dan hanya berbicara tentang dirinya sendiri.

2. Pasangan Anda menyebutkan namanya dan terus-menerus berbicara tentang berapa banyak uang yang dimilikinya.

3. Pasangan Anda tidak bisa berhenti membicarakan mantannya sejak awal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Pasangan Anda menggoda semua orang, membuat Anda bingung tentang niatnya.

5. Selalu berperan sebagai korban dalam setiap skenario dramatis dalam hidupnya.

6. Percakapan menjadi jalan satu arah yang hanya berfokus pada dirinya.

7. Menghindari komitmen dan menjadi sulit dipahami ketika Anda berbicara tentang masa depan.

8. Selalu merasa emosi dan mengharapkan Anda untuk menyelesaikan semua masalahnya.

9. Sering mengkritik penampilan atau perilaku Anda.

Istilah beige flag mengacu pada hubungan yang flat dan membosankan

Selain red flag dan green flag, dalam sebuah hubungan di kalangan generasi Z juga dikenal istilah beige flag. Beige flag menjadi posisi di antara hubungan sehat dan toxic relationship. Biasanya, hubungan ini flat dan membosankan karena pasangan kurang memiliki pengertian dan komunikasi yang baik.

Setiap pasangan jelas memiliki pandangan berbeda terhadap perilaku yang masuk dalam kategori bendera krem. Mereka juga berbeda-beda dalam mengkategorikan perilaku pasangan ke dalam bendera merah (red flag), bendera hijau (green flag), atau bendera krem (beige flag). 

Beige flag merupakan perilaku yang sebenarnya netral. Perilaku tersebut dapat dikatakan tidak buruk, tetapi juga tidak dapat dikategorikan sebagai perilaku yang baik. Bisa juga dikategorikan sebagai perilaku aneh yang justru dapat menimbulkan keraguan, meskipun tidak mengganggu dan dapat ditoleransi oleh pasangannya. Hal tersebut menjadi hal yang relatif karena berdasarkan pendapat masing-masing hubungan.

Pilihan Editor: Ketahui Istilah FOMO, YOLO, dan FOPO Agar Tidak Salah Persepsi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tren Botox Semakin Meningkat di Kalangan Anak Muda, Waspadai Risikonya

3 hari lalu

Ilustrasi botox. Freepix.com
Tren Botox Semakin Meningkat di Kalangan Anak Muda, Waspadai Risikonya

Botox saat ini sedang digemari oleh para gen z yang tidak percaya diri karena kerutan di wajah sehingga memilih botox sebagai jalan pintas.


OJK Sebut Gen Z dan Milenial Sumbang 37,17 Persen Kredit Macet Via Pinjol

4 hari lalu

Ilustrasi pinjol ilegal. Foto: Canva
OJK Sebut Gen Z dan Milenial Sumbang 37,17 Persen Kredit Macet Via Pinjol

OJK juga meminta layanan pinjaman online untuk memberikan peringatan kepada pengguna seperti gen Z dan milenial untuk menghindari risiko kredit macet


Tips agar Batik Digemari Gen Z dan Alpha

5 hari lalu

Ilustrasi kain batik. TEMPO/M Taufan Rengganis
Tips agar Batik Digemari Gen Z dan Alpha

Berbicara batik dengan anak-anak generasi muda tidak mudah. Tapi ada tips dan trik pendekatannya. Berikut caranya.


OJK: Gen Z-Milenial Sumbang 37,17 Persen Kredit Macet Pinjaman Online

5 hari lalu

Ilustrasi Gen Z terjerat pinjol. Foto: Canva
OJK: Gen Z-Milenial Sumbang 37,17 Persen Kredit Macet Pinjaman Online

OJK mengatakan generasi Z dan milenial berkontribusi sebesar 37,17 persen pada kredit macet layanan pinjaman online untuk Juli 2024.


Banyak Gen Z Keranjingan Botox, Dermatolog Sebut Kesalahan Besar

6 hari lalu

Ilustrasi suntik botox. shutterstock.com
Banyak Gen Z Keranjingan Botox, Dermatolog Sebut Kesalahan Besar

Dermatolog mengatakan secara umum Gen Z masih terlalu dini untuk terapi botox karena justru akan menyebabkan banyak masalah daripada solusi.


Pekerja Gen Z Diklaim Lebih Sering Izin Sakit Dibanding Generasi Sebelumnya

6 hari lalu

Ilustrasi surat keterangan sakit / sehat dari dokter. Nieuwsblad.be
Pekerja Gen Z Diklaim Lebih Sering Izin Sakit Dibanding Generasi Sebelumnya

Dibanding generasi sebelumnya, pekerja Gen Z disebut lebih sering meminta izin sakit dan tak masuk kerja. Pakar sebut alasannya.


7 Kuliner Populer yang Digemari Gen Z

10 hari lalu

Croffle Vla Mozzarella/Foto: Greenfields
7 Kuliner Populer yang Digemari Gen Z

Dari manis hingga pedas, Gen Z paling gemar mengonsumsi ini.


Terkini: Satgas IKN Klaim Pembangunan Runaway Bandara IKN Capai 1.375 Meter, Anak Usia Enam Tahun Sudah Bisa Gunakan Autogate Imigrasi

12 hari lalu

Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato dalam acara peletakan baru pertama atau groundbreaking pembangunan Bandara VVIP IKN di Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu, 1 November 2023. Nantinya pesawat terbesar yang akan dilayani bandara ini adalah Boeing 777-300ER dan Airbus A380. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Terkini: Satgas IKN Klaim Pembangunan Runaway Bandara IKN Capai 1.375 Meter, Anak Usia Enam Tahun Sudah Bisa Gunakan Autogate Imigrasi

Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan IKN Danis Sumadilaga mengklaim pembangunan runaway atau landasan pacu Bandara IKN sudah mencapai 1.375 meter.


BPS: Sekitar Sepertiga Kelas Menengah adalah Gen Z dan Gen Alpha

12 hari lalu

Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Jumat, 30 Agustus 2024. TEMPO/Hendri Agung Pratama
BPS: Sekitar Sepertiga Kelas Menengah adalah Gen Z dan Gen Alpha

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut sekitar sepertiga dari penduduk kelas menengah adalah Gen Z dan Gen Alpha.


Kemenlu Sebut TPPO dengan Modus Kerja di Luar Negeri Sasar Gen Z

17 hari lalu

Yohana, sepupu korban WNI dugaan TPPO di Myanmar. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Kemenlu Sebut TPPO dengan Modus Kerja di Luar Negeri Sasar Gen Z

Kemenlu menyatakan pelaku TPPO dengan modus kerja di luar negeri sasar Gen Z.