Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ketahui Istilah FOMO, YOLO, dan FOPO agar Tidak Salah Persepsi

image-gnews
Ilustrasi stres/bingung. Shutterstock.com
Ilustrasi stres/bingung. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seiring perkembangan zaman, bahasa gaul berkembang sangat luas dikalangan anak muda. Perkembangan ini ditandai dengan munculnya istilah kiasan dengan arti tertentu. Beberapa di antaranya diambil dari bahasa Inggris seperti yang beken belakangan yakni FOMO, YOLO, dan FOPO.

Bisa dibilang, ketiga istilah ini terdengar akbrab bagi anak muda atau gen Z dan generasi milenial. Lantas apa sih sebenarnya FOMO, YOLO, dan FOPO? 

FOMO (Fear of Missing Out)

Istilah ini digunakan untuk mendeskripsikan rasa takut merasa tertinggal karena tidak mengikuti aktivitas tertentu. Seorang yang merasa FOMO biasanya memiliki rasa cemas dan takut yang muncul di dalam diri seseorang akibat ketertinggalannya terhadap segala sesuatu yang baru.

Sesuatu baru yang dimaksud disini bisa berupa berita, tren, aktivitas, dan kegiatan lainnya. Dilansir dari laman Yankes.kemkes.go.id, rasa takut ketinggalan in mengacu pada persepsi bahwa orang lain bersenang-senang, menjalani kehidupan yang lebih baik, atau mengalami hal-hal yang lebih baik.

Dalam hal ini, media sosial memerankan peranan yang sangat vital sebagai penyebab umum terjadinya orang mengalami FOMO. Seseorang dapat dengan mudah menerima berbagai informasi dan melihat kegiatan orang-orang di luar sana. Hal ini memungkinkan munculnya perasaan cemas sehingga seseorang cenderung membandingkan kehidupannya dengan orang lain yang terlihat lebih bahagia dan menyenangkan.

YOLO (You Only Live Once)

Istilah yang satu ini digunakan untuk menggambarkan orang yang memanfaatkan setiap kesempatan demi menikmati hidup. Merujuk pada fakta bahwa “kamu hanya hidup sekali” membuat bahasa gaul yang satu ini menjadi tren yang tak terhindarkan dikalangan Gen Z dan milenial.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tren tentang YOLO ini banyak diikuti dan dilakukan oleh kalangan anak muda, guna memotivasi orang lain bahwa dalam hidup yang hanya sekali ini jangan pernah kita menyia-nyiakannya. Dibandingkan dengan FOMO, munculnya istilah YOLO ini umumnya lebih memunculkan dapat positif.

YOLO mendorong seseorang untuk menikmati hidup tanpa memikirkan pendapat orang lain. Namun, apabila YOLO diterapkan secara berlebihan juga dapat memberikan dampak negatif. Hal ini dikarenakan penerapan YOLO secara berlebihan mengindikasikan seseorang tidak memiliki kontrol atas apa-apa saja yang memang perlu diperhatikan dan diperjuangkan dalam hidup.

FOPO (Fear of Other People’s Opinions)

Akronim FOPO ini biasanya digunakan untuk menjelaskan kondisi di mana seseorang merasa ketakutan terhadap apa yang orang lain pikirkan ketika ia mengatakan atau melakukan sesuatu.

Mengutip dari Decoholic.org, meskipun jika dilihat perasaan takut ini terkesan familiar dan normal-normal saja, namun  hal ini dapat menimbulkan efek yang merugikan bagi kebanyakan orang. Bayangkan betapa sulitnya hidup Anda, jika Anda terlalu menahan diri untuk tidak melakukan sesuatu hanya karena Anda takut dengan apa yang orang lain pikirkan tentang Anda. Ini juga akan membatasi dunia Anda pada gagasan orang lain tentang apa yang seharusnya dilakukan.

Pilihan Editor: FOMO Pemicu Orang Terjebak Budaya Konsumtif

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

9 hari lalu

Marina Beauty Journey 2024/Marina
Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.


5 Faktor Utama yang Dipertimbangkan Gen Z saat Memilih Destinasi Perjalanan

32 hari lalu

Ilustrasi traveling atau perjalanan berkelompok. Freepik.com/Jcomp
5 Faktor Utama yang Dipertimbangkan Gen Z saat Memilih Destinasi Perjalanan

Menurut survei Booking Holdings, ada lima faktor yang dipilih Gen Z menentukan destinasi perjalanan


Youthlab Gelar Diskusi Tren Kecerdasan Buatan Kalangan Gen Z: Memudahkan atau Menyesatkan?

34 hari lalu

Lembaga riset Youthlab menggelar diskusi tentang penggunaan kecerdasan buatan di kalangan anak muda.
Youthlab Gelar Diskusi Tren Kecerdasan Buatan Kalangan Gen Z: Memudahkan atau Menyesatkan?

Kecerdasan buatan seperti pisau bermata dua. Bisa memudahkan, memanjakan atau bahkan menyesatkan.


Mengapa Banyak Orang Senang Nonton Film Horor?

35 hari lalu

Ilustrasi menonton film horor. Freepik.com
Mengapa Banyak Orang Senang Nonton Film Horor?

Bioskop yang menayangkan film horor masih terus diminati. Kenapa orang senang nonton film horor? Adakah manfaat bagi kesehatan?


Jembatan di Baltimore Ambruk Ditabrak Kapal, Psikolog Sebut Munculnya Gefirofobia. Apa Itu?

36 hari lalu

Pemandangan udara dari kapal kargo Dali yang menabrak Jembatan Francis Scott Key, menyebabkannya runtuh di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Maryland National Guard/Handout via REUTERS
Jembatan di Baltimore Ambruk Ditabrak Kapal, Psikolog Sebut Munculnya Gefirofobia. Apa Itu?

Ambruknya Jembatan Francis Scott Key di Baltimore memunculkan gefirofobia atau fobia melintasi jembatan. Pakar sebut cara mengatasinya.


Generasi Milenial Punya Peran Penting untuk Capai Indonesia Emas 2045

41 hari lalu

Ilustrasi Indonesia Emas 2045
Generasi Milenial Punya Peran Penting untuk Capai Indonesia Emas 2045

Generasi milenial berperan aktif dan strategis menjadi agen perubahan demi menggapai cita-cita Indonesia Emas 2045


Senat Kirsten Gillibrand Dicecar Gen Z Amerika Serikat soal Perang Gaza

45 hari lalu

Ekspresi anak-anak Palestina saat antre mendapatkan makanan, di tengah konflik Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 5 Maret 2024. Sejumlah anak membawa panci saat menunggu makanan yang dimasak di dapur amal di tengah kekurangan pasokan makanan. REUTERS/Mohammed Salem
Senat Kirsten Gillibrand Dicecar Gen Z Amerika Serikat soal Perang Gaza

Rapat yang dipimpin anggota Senat New York Kirsten Gillibrand pada 6 Maret 2024, direcoki Gen Z yang juga aktivis pro-Palestina


Hillary Brigitta Lasut Anggota DPR 2019-2024 Termuda Raih Suara Tertinggi di Dapil Sulawesi Utara

1 Maret 2024

Pimpinan Sementara DPR RI, Hillary Brigitta Lasut, memimpin jalannya Rapat Paripurna Sidang Awal Pelantikan dan Pengambilan Sumpah/Janji Anggota DPR, DPD dan MPR RI Periode 2019-2024 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 1 Oktober 2019.  Perempuan berusia 23 tahun ini untuk pertama kalinya akan menjadi wakil rakyat dari daerah pemilihan Sulawesi Utara.  TEMPO/M Taufan Rengganis
Hillary Brigitta Lasut Anggota DPR 2019-2024 Termuda Raih Suara Tertinggi di Dapil Sulawesi Utara

Hillary Brigitta Lasut dulu ke Senayan dari Partai NasDem, kini berhasil meraih suara tertinggi Pileg di Dapil Sulawesi Utara melalui Partai Demokrat.


Hasil Survei Ini Ungkap Perbedaan Pilihan Kelompok Gen Z dan Gen X saat Berlibur, Termasuk Soal Motivasi dan Bikin Rencana

26 Februari 2024

Ilustrasi liburan (freepik.com)
Hasil Survei Ini Ungkap Perbedaan Pilihan Kelompok Gen Z dan Gen X saat Berlibur, Termasuk Soal Motivasi dan Bikin Rencana

Hasil survei: wisatawan Indonesia dari kelompok Gen Z dan milenial lebih banyak memutuskan untuk berlibur karena ingin menghilangkan stres.


Alasan Wisatawan Gen Z dan Milenial Liburan untuk Healing dari Stres

24 Februari 2024

Ilustrasi foto liburan. Freepik.com
Alasan Wisatawan Gen Z dan Milenial Liburan untuk Healing dari Stres

RedDoorz melakukan survei untuk mengetahui perilaku wisatawan Indonesia dalam berlibur. Survei dilakukan pada Gen-Z, milenial dan Gen-Y