TEMPO.CO, Jakarta - Kasus pneumonia pada anak mulai dialami beberapa negara, yang semula menyerang banyak anak di Cina. Setelah di Belanda, kini Amerika Serikat pun melaporkan kasus serupa.
Dr. Robert Frenck, dokter anak di Divisi Penyakit Menular RS Anak Cincinnati dan direktur sistem kesehatan di Pusat Riset Vaksin di Amerika Serikat mengatakan setiap tahun virus saluran pernapasan menyerang dan menyebabkan pneumonia atau infeksi pada paru-paru, apalagi memasuki musim dingin seperti sekarang.
"Waktu seperti ini saat kita mengalami banyak kasus infeksi pernapasan. Kasus cenderung naik saat musim gugur dan musim dingin. Yang kita lihat sekarang adalah kombinasi respiratory syncytial virus (RSV), influenza, dan COVID," katanya kepada Fox News.
Bakteri dan virus lain yang yang bisa menyebabkan pneumonia termasuk mycoplasma pneumonia, streptococcus pneumoniae, Group B streptococcus, staphylococcus aureus, dan adenovirus. Pneumonia banyak dialami balita, terutama anak dengan sistem imun lemah, punya riwayat masalah pernapasan, atau masalah kesehatan kronis seperti asma dan fibrosis sistik.
Risiko juga meningkat jika anak tinggal bersama perokok. Frenck mengatakan penyebaran virus bisa dicegah dengan vaksinasi.
"Kita ada vaksin flu untuk anak 6 bulan ke atas. Usia 2 tahun ke atas bisa mendapatkan vaksin flu nasal," jelasnya.
Sementara untuk ibu hamil perlu vaksin RSV, yang juga bisa melindungi janin. Jangan lupa jaga kebersihan seperti rajin mencuci tangan untuk mencegah penularan.
Gejala pneumonia pada anak
Gejala pneumonia pneumokokal yang umum adalah demam dan kedinginan, batuk, napas cepat atau sulit bernapas, dan nyeri dada. Begitu menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Sebagian anak mungkin mengalami diare dan muntah, kelelahan, dan kehilangan nafsu makan.
"Jika paru-paru tak bekerja dengan baik, kita akan bernapas lebih cepat agar mendapatkan cukup oksigen yang dibutuhkan. Jadi, salah satu gejala awal pneumonia adalah anak bernapas dengan cepat dan mungkin tak terlalu aktif lagi," tutur Frenck.
Pada anak yang lebih kecil, gejala pneumonia bisa dilihat jika lubang hidung sedikit mengembang. Bisa juga dada yang terlihat mengempis. Namun gejala paling umum adalah batuk. Jika melihat gejala semakin parah, segera bawa anak ke dokter.
Pilihan Editor: Lindungi Anak dari Pneumonia dengan Rekomendasi dari IDAI