Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kekhawatiran Global pada Pneumonia Anak, Ini Saran buat Orang Tua

Reporter

image-gnews
Ilustrasi anak sakit. Shutterstock
Ilustrasi anak sakit. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus pneumonia pada anak mulai dialami beberapa negara, yang semula menyerang banyak anak di Cina. Setelah di Belanda, kini Amerika Serikat pun melaporkan kasus serupa.

Dr. Robert Frenck, dokter anak di Divisi Penyakit Menular RS Anak Cincinnati dan direktur sistem kesehatan di Pusat Riset Vaksin di Amerika Serikat mengatakan setiap tahun virus saluran pernapasan menyerang dan menyebabkan pneumonia atau infeksi pada paru-paru, apalagi memasuki musim dingin seperti sekarang.

"Waktu seperti ini saat kita mengalami banyak kasus infeksi pernapasan. Kasus cenderung naik saat musim gugur dan musim dingin. Yang kita lihat sekarang adalah kombinasi respiratory syncytial virus (RSV), influenza, dan COVID," katanya kepada Fox News.

Bakteri dan virus lain yang yang bisa menyebabkan pneumonia termasuk  mycoplasma pneumonia, streptococcus pneumoniae, Group B streptococcus, staphylococcus aureus, dan adenovirus. Pneumonia banyak dialami balita, terutama anak dengan sistem imun lemah, punya riwayat masalah pernapasan, atau masalah kesehatan kronis seperti asma dan fibrosis sistik.

Risiko juga meningkat jika anak tinggal bersama perokok. Frenck mengatakan penyebaran virus bisa dicegah dengan vaksinasi.

"Kita ada vaksin flu untuk anak 6 bulan ke atas. Usia 2 tahun ke atas bisa mendapatkan vaksin flu nasal," jelasnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara untuk ibu hamil perlu vaksin RSV, yang juga bisa melindungi janin. Jangan lupa jaga kebersihan seperti rajin mencuci tangan untuk mencegah penularan.

Gejala pneumonia pada anak 
Gejala pneumonia pneumokokal yang umum adalah demam dan kedinginan, batuk, napas cepat atau sulit bernapas, dan nyeri dada. Begitu menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC). Sebagian anak mungkin mengalami diare dan muntah, kelelahan, dan kehilangan nafsu makan.

"Jika paru-paru tak bekerja dengan baik, kita akan bernapas lebih cepat agar mendapatkan cukup oksigen yang dibutuhkan. Jadi, salah satu gejala awal pneumonia adalah anak bernapas dengan cepat dan mungkin tak terlalu aktif lagi," tutur Frenck.

Pada anak yang lebih kecil, gejala pneumonia bisa dilihat jika lubang hidung sedikit mengembang. Bisa juga dada yang terlihat mengempis. Namun gejala paling umum adalah batuk. Jika melihat gejala semakin parah, segera bawa anak ke dokter.

Pilihan Editor: Lindungi Anak dari Pneumonia dengan Rekomendasi dari IDAI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

4 jam lalu

Ilustrasi petugas kesehatan memberikan vaksinasi kepada seorang anak murid perempuan. FOTO ANTARA/Ampelsa/FR
Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.


5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

14 jam lalu

Ilustrasi perempuan tidur. Foto: Freepik.com
5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

Berikut beberapa teknik pernapasan yang dapat Anda praktikkan untuk memeprmudah tidur pada malam hari


Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

22 hari lalu

Ilustrasi wanita berlatih yoga. shutterstock.com
Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

Berikut cara melakukan teknik pernapasan 4-7-8 untuk membantu meredakan stres dan mengurangi kecemasan. Bagaimana tahapannya?


Sembuh dari Pneumonia, Imelda Marcos Keluar dari Rumah Sakit

46 hari lalu

Imelda Marcos. AP/Pat Roque
Sembuh dari Pneumonia, Imelda Marcos Keluar dari Rumah Sakit

Mantan Ibu Negara Imelda Marcos keluar dari rumah sakit setelah pekan lalu dirawat karena pneumonia ringan.


Mengenal Tetrodotoxin, Racun Berbahaya pada Ikan Buntal

50 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
Mengenal Tetrodotoxin, Racun Berbahaya pada Ikan Buntal

Tidak hanya pada ikan buntal, tetrodotoxin juga ada pada katak, guritam, dan amfibi.


Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

52 hari lalu

Burung kakatua putih. ANTARA
Demam Kakatua Renggut 5 Nyawa di Eropa, Cek Penyebab dan Gejala

Demam kakatua dengan mudah menyebar di antara unggas dan juga menular ke manusia. Siapa saja yang berisiko tertular dan apa gejalanya?


Gejala Kanker Paru yang Sering Tersamar Kondisi Lain, Waspadalah

57 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Gejala Kanker Paru yang Sering Tersamar Kondisi Lain, Waspadalah

Gejala kanker paru bisa tak disadari karena sering mirip penyakit lain, bahkan tak ada gejala sama sekali. Karena itu, penting melakukan skrining.


Mark Feehily Tinggalkan Westlife untuk Sementara, Ini Alasannya

29 Februari 2024

Anggota Westlife, Mark Feehily. Foto: Instagram/@markusmoments
Mark Feehily Tinggalkan Westlife untuk Sementara, Ini Alasannya

Mark Feehily menyatakan mundur dari Westlife dan tidak dapat ikut melanjutkan rangkaian tur dunia bersama tiga rekannya, Shane, Kian, dan Nicky.


Kenali Beda Batuk pada Anak Pneumonia, Asma, dan TBC

21 Februari 2024

Ilustrasi batuk. huffingtonpost.com
Kenali Beda Batuk pada Anak Pneumonia, Asma, dan TBC

Dokter anak menjelaskan beda batuk yang dialami anak penderita pneumonia, asma, dan tuberkulosis (TBC) dan perlu dipahami orang tua.


Pacar Tamara Tyasmara Berdalih Benamkan Kepala Dante 12 Kali untuk Latihan Pernapasan

12 Februari 2024

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Wira Satya Triputra (tengah) di TPU Jeruk Purut, Cilandak, Jakarta Selatan usai ekshumasi makam anak artis Tamara Tyasmara pada Selasa, 6 Februari  2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Pacar Tamara Tyasmara Berdalih Benamkan Kepala Dante 12 Kali untuk Latihan Pernapasan

Wira menjelaskan alasan pacar Tamara Tyasmara membenamkan kepala Dante ke dalam air adalah untuk berlatih pernapasan