Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Seperti Sidik Jari, Warna Mata pun Unik Tiada Dua

Reporter

image-gnews
Ilustrasi warna mata. (medicalnewstoday.com)
Ilustrasi warna mata. (medicalnewstoday.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mata adalah jendela jiwa, begitu menurut sebuah ungkapan. Selain bentuk, warna mata selalu menarik perhatian. Warna mata mengacu pada warna iris, bagian berwarna pada mata di sekeliling pupil atau titik hitam di bagian tengah mata, menurut Cleveland Clinic.

"Warna mata seperti sidik jari. Tak ada orang di dunia yang memiliki warna mata sama persis," begitu penjelasan Cleveland Clinic.

Warna mata tergantung jumlah, jenis, dan distribusi melanin atau pigmen pada iris. Produksi melanin ditentukan oleh informasi genetik yang diturunkan dari orang tua kita," kata Blair Stevens, pengajar di Sekolah Kedokteran McGovern di Pusat Sains Kesehatan Universitas Texas di Houston, kepada Fox News Digital.  

Tergantung produksi melanin
Warna mata disebut juga poligenik alias melibatkan beberapa gen. Pada gen tertentu yang memproduksi lebih banyak melanin, warna mata pun jadi lebih gelap sedangkan yang produksi melanin lebih sedikit, warna matanya pun lebih terang.

"Orang sering heran kenapa warna mata bayi yang baru lahir berubah. Itu karena produksi melanin terus berlanjut setelah ia lahir," tambah Stevens.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sama seperti warna kulit dan rambut, warna mata dipengaruhi melanin atau pigmen yang diproduksi tubuh. Faktor keluarga kandung juga bukan jaminan bakal punya warna mata yang sama. 

"Gen mendikte jenis, struktur, dan jumlah melanin. Jadi jika orang punya beragam gen melanin yang memproduksi banyak melanin, mereka cenderung punya warna mata, rambut, dan kulit yang lebih gelap dari yang produksi melaninnya lebih sedikit," ujarnya. 

Pilihan Editor: Hindari Penggunaan Obat Tetes Mata, Cek Alasannya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

1 hari lalu

Ilustrasi Glaukoma. Wikipedia
7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

Setiap individu harus memahami tantangan yang dihadapi saat didiagnosis glaukoma dan harus mempertahankan kualitas hidup dengan manajemen tepat.


Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

1 hari lalu

Ilustrasi tikus. mirror.co.uk
Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

Biasanya, ketika melakukan penelitian dalam dunia medis, peneliti kerap menggunakan tikus. Lantas, mengapa tikus kerap menjadi hewan percobaan?


Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

3 hari lalu

Ilustrasi terapi untuk anak/autisme. Shutterstock
Autisme Tak Selalu karena Faktor Genetik dan Bukan Penyakit

Orang tua tidak usah cemas jika memiliki anak yang mengalami gangguan spektrum autisme karena tak selalu karena genetik dan bukan penyakit.


Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

11 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Faktor yang Tentukan Kondisi Kesehatan Mental Seseorang

Psikolog mengatakan kondisi kesehatan mental seseorang ditentukan oleh berbagai faktor. Apa saja?


3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

21 hari lalu

Ilustrasi menyaksikan gerhana matahari. AP/Shizuo Kambayashi
3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

Berikut tiga mitos terkait gerhana matahari dan penglihatan serta faktanya. Lindungi selalu mata saat menontonnnya.


Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

22 hari lalu

Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

Penyakit autoimun tidak dapat dicegah namun terdapat cara untuk mengurangi risikonya. Bagaimana pula gejalanya?


4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

23 hari lalu

Warga lanjut usia memeriksakan matanya dalam pelayanan kesehatan gratis di Kranji, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (31/1). Pemeriksaan diberikan kepada kalangan warga lanjut usia kurang mampu untuk mencegah bertambahnya angka kebutaan di Indonesia, khususnya perkotaan. TEMPO/Tony Hartawan
4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

Setelah usia mencapai 40-an, risiko masalah mata pun meningkat dan perlu diwaspadai. Berikut empat masalah tersebut.


6 Faktor Meningkatkan Risiko Seseorang Autisme, Apa Itu Spektrum Autisme?

25 hari lalu

Hari Autis Internasional Seorang anak penderita autisme merangkai manik-manik untuk di jadikan gelang pada kampanye kegiatan Hari Peduli Autis Internasional di Anjungan Losari, Makassar, Sulawesi Selatan, 2 April 2017. ANTARA
6 Faktor Meningkatkan Risiko Seseorang Autisme, Apa Itu Spektrum Autisme?

Autism Spectrum Disorder (ASD) atau yang lebih sering disebut autisme merupakan gangguan perkembangan saraf.


Pakar Sebut Anak dengan Spektrum Autisme Juga Bisa Sukses

26 hari lalu

Instruktur selancar menemani anak-anak yang berpartisipasi dalam program Surftismo, terapi alternatif untuk anak-anak dengan diagnosis gangguan spektrum autisme dengan menggunakan selancar, di Chiltiupan, El Salvador 14 Agustus 2022. REUTERS/Jose Cabezas
Pakar Sebut Anak dengan Spektrum Autisme Juga Bisa Sukses

Anak dengan spektrum autisme dapat didukung potensinya hingga menjadi orang hebat. Berikut penjelasan pakar.


3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

32 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Wikipedia
3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

Ada sejumlah cara untuk mengetahui apakah Anda memiliki gen kanker yang diwariskan atau tidak.