TEMPO.CO, Jakarta - Petuga Pos Gunung Marapi Sumatera Barat mencatat sejak erupsi pada Minggu 3 Desember hingga Senin 4 Desember 2023, Marapi telah mengalami erupsi sebanyak 46 kali dan 66 kali embusan. Pada Minggu Marapi erupsi sebanyak 36 kali dan 16 kali embusan, sedangkan pada pada Senin terjadi 10 kali erupsi dan 50.
Abu vulkanik adalah material halus yang dihasilkan dari erupsi Gunung Marapi dan gunung berapi lainnya. Meskipun tampak serbuk halus, abu vulkanik dapat menyebabkan berbagai risiko dan bahaya bagi manusia. Berikut beberapa bahaya abu vulkanik bagi kesehatan manusia.
Membahayakan bagi tubuh bagian dalam dan luar
Abu vulkanik tak hanya sampai pada gangguan pernapasan tetapi bisa lebih parah. Ini bisa berimbas pada gangguan akut pada pernapasan hingga berpotensi menimbulkan kanker paru dan sakit akut pada pernapasan.
Ini dikarenakan kandungan yang terdapat pada abu vulkanik berbeda dengan abu asap dari hasil pembakaran biasa. Debu vulkanik memiliki molekul yang bisa merusak secara langsung seperti silika, mineral, dan bebatuan. Sedangkan bagi luar tubuh bisa membuat iritasi pada kulit dan mata.
Baca juga:
Kontak langsung dengan abu vulkanik dapat menyebabkan iritasi pada mata. Partikel-partikel kasar dalam abu dapat mengiritasi mata dan menyebabkan sensasi terbakar, gatal, atau bahkan peradangan lebih lanjut.
Silikosis
Salah satu efek jangka panjang dari abu vulkanik adalah silikosis, yaitu penyakit yang mengakibatkan gangguan paru-paru dan jaringan parut, akibat paparan partikel-partikel silika kristal bebas. Mineral yang terkait dengan silikosis termasuk kuarsa, kristobalit, dan tridimit, yang semuanya berpotensi terdapat dalam abu vulkanik.
Gejala yang timbul
Dilansir dari Geology and Human Health beberapa gejala bisa timbul akibat dari gangguan abu vulkanik. Gejala ini bisa berupa gejala jangka panjang dan jangka pendek.
1. Gejala pernapasan (jangka pendek)
- Hidung meler
- Sakit tenggorokan/batuk
- Sesak napas
- Kemungkinan bronkitus
2. Gejala mata (jangka pendek)
- Mungkin menjadi gatal atau merah
- Kornea lecet atau tergores
- Dapat menyebabkan konjungtivitis
- Air mata yang berlebih
Pilihan Editor: Penyakit Silikosis Akibat Terlalu Banyak Menghirup Debu