Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspada Abu Vulkanik Erupsi Gunung Marapi, Bisa Sebabkan Penyakit Silikosis

image-gnews
Sejumlah murid SD berada di depan sekolahnya sebelum ujian saat Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik di Nagari Batu Palano, Agam, Sumatera Barat, Senin 4 Desember 2023. Gunung dengan ketinggian 2.891 mdpl itu mengalami beberapa kali erupsi dan embusan sejak Minggu 3 Desember 2023 dengan status berdasarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yakni waspada level II.  ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Sejumlah murid SD berada di depan sekolahnya sebelum ujian saat Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik di Nagari Batu Palano, Agam, Sumatera Barat, Senin 4 Desember 2023. Gunung dengan ketinggian 2.891 mdpl itu mengalami beberapa kali erupsi dan embusan sejak Minggu 3 Desember 2023 dengan status berdasarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yakni waspada level II. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Petuga Pos Gunung Marapi Sumatera Barat mencatat sejak erupsi pada Minggu 3 Desember hingga Senin 4 Desember 2023, Marapi telah mengalami erupsi sebanyak 46 kali dan 66 kali embusan. Pada Minggu Marapi erupsi sebanyak 36 kali dan 16 kali embusan, sedangkan pada pada Senin terjadi 10 kali erupsi dan 50. 

Abu vulkanik adalah material halus yang dihasilkan dari erupsi Gunung Marapi dan gunung berapi lainnya. Meskipun tampak serbuk halus, abu vulkanik dapat menyebabkan berbagai risiko dan bahaya bagi manusia. Berikut beberapa bahaya abu vulkanik bagi kesehatan manusia.

Membahayakan bagi tubuh bagian dalam dan luar

Abu vulkanik tak hanya sampai pada gangguan pernapasan tetapi bisa lebih parah. Ini bisa berimbas pada gangguan akut pada pernapasan hingga berpotensi menimbulkan kanker paru dan sakit akut pada pernapasan.

Ini dikarenakan kandungan yang terdapat pada abu vulkanik berbeda dengan abu asap dari hasil pembakaran biasa. Debu vulkanik memiliki molekul yang bisa merusak secara langsung seperti silika, mineral, dan bebatuan. Sedangkan bagi luar tubuh bisa membuat iritasi pada kulit dan mata.

Kontak langsung dengan abu vulkanik dapat menyebabkan iritasi pada mata. Partikel-partikel kasar dalam abu dapat mengiritasi mata dan menyebabkan sensasi terbakar, gatal, atau bahkan peradangan lebih lanjut.

Silikosis

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu efek jangka panjang dari abu vulkanik adalah silikosis, yaitu penyakit yang mengakibatkan gangguan paru-paru dan jaringan parut, akibat paparan partikel-partikel silika kristal bebas. Mineral yang terkait dengan silikosis termasuk kuarsa, kristobalit, dan tridimit, yang semuanya berpotensi terdapat dalam abu vulkanik.

Gejala yang timbul

Dilansir dari Geology and Human Health beberapa gejala bisa timbul akibat dari gangguan abu vulkanik. Gejala ini bisa berupa gejala jangka panjang dan jangka pendek. 

1. Gejala pernapasan (jangka pendek)

  • Hidung meler
  • Sakit tenggorokan/batuk
  • Sesak napas
  • Kemungkinan bronkitus

2. Gejala mata (jangka pendek)

  • Mungkin menjadi gatal atau merah
  • Kornea lecet atau tergores
  • Dapat menyebabkan konjungtivitis
  • Air mata yang berlebih

Pilihan Editor: Penyakit Silikosis Akibat Terlalu Banyak Menghirup Debu

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Gejala Infeksi yang Sebabkan Paus Fransiskus Hidup dengan Satu Paru-paru

3 hari lalu

Warga menggunakan alat Spriometri untuk menilai fungsi paru-paru, di puskesmas Sungai Pua, Agam, Sumatera Barat, Minggu, 14 Januari 2024. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Sumbar bersama pemerintah setempat melakukan pemeriksaan paru-paru gratis bagi warga yang terdampak erupsi Gunung Marapi sebagai antisipasi agar terhindar dari Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Mengenal Gejala Infeksi yang Sebabkan Paus Fransiskus Hidup dengan Satu Paru-paru

Paus Fransiskus yang berkunjung ke Indonesia ternyata hanya memiliki satu paru-paru saja akibat mengalami infeksi paru-paru. Inilah gejalanya.


Cara Menghilangkan Efek Terkena Gas Air Mata

13 hari lalu

Mahasiswa gabungan dari berbagai kampus di Semarang terpaksa mundur setelah polisi menembakkan gas air mata saat aksi menentang Revisi Undang Undang Pilkada di kantor DPRD Jawa Tengah di Semarang, Kamis, 22 Agustus 2024. Polisi membubarkan aksi mahasiswa yang memaksa masuk untuk menduduki kantor DPRD Jawa Tengah.(Tempo/Budi Purwanto)
Cara Menghilangkan Efek Terkena Gas Air Mata

Tips kurangi gejala perih akibat efel terkena semprotan gas air mata.


Gunung Semeru Erupsi, Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 700 Meter

23 hari lalu

Gunung Semeru erupsi dengan letusan setinggi 800 meter pada Rabu, 14 Agustus 2024, pukul 08.06 WIB. Foto: PVMBG
Gunung Semeru Erupsi, Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 700 Meter

Gunung Semeru erupsi dengan letusan setinggi 700 meter, Ahad, 18 Agustus 2024, pukul 11.49 WIB.


Dokter Sebut Manfaat Teknik Pernapasan untuk Hadapi Polusi Udara

26 hari lalu

Seorang wanita melintas dengan latar belakang Monas yang tertutup polusi di Jakarta, Jumat 21 Januarta 2024. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 15.53 WIB, Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) di Jakarta berada pada angka 155 yang menempatkannya sebagai kota besar dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia di bawah Kinshasa, Kongo. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Dokter Sebut Manfaat Teknik Pernapasan untuk Hadapi Polusi Udara

Latihan teknik pernapasan diperlukan untuk menghadapi polusi udara dan membantu mengurangi sesak napas dan meningkatkan kadar oksigen dalam darah.


Pulmonolog Sebut Sederet Gejala Kanker Paru sehingga Perlu Deteksi Dini

27 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Pulmonolog Sebut Sederet Gejala Kanker Paru sehingga Perlu Deteksi Dini

Dokter paru menyebut beberapa gejala yang harus diwaspadai yang berhubungan dengan kanker paru dan memerlukan deteksi dini.


Apa Itu Angin Duduk, Bagaimana Gejala dan Jenis-jenisnya?

34 hari lalu

Ilustrasi wanita terkena serangan jantung. shutterstock.com
Apa Itu Angin Duduk, Bagaimana Gejala dan Jenis-jenisnya?

Masyarakat awam mengenal angin duduk, dalam istilah ilmiah disebut angina yang merupakan gangguan jantung. Bagaimana gejala dan jenisnya?


Kenali Gejala Penyakit Mikro-Vaskular Koroner dari Nyeri Dada hingga Sesak Napas

38 hari lalu

Ilustrasi nyeri dada (pixabay.com)
Kenali Gejala Penyakit Mikro-Vaskular Koroner dari Nyeri Dada hingga Sesak Napas

Penyakit pembuluh darah kecil adalah kondisi dinding arteri kecil di jantung, yang dikenal penyakit mikro-vaskular tidak berfungsi dengan baik.


Murid SD di Palembang Diduga Keracunan Makanan dari Permen Semprot, Apa Itu?

39 hari lalu

Balai Besar Pengecekan Obat dan Makanan (BBPOM) Kota Palembang, Sumatera Selatan menyebutkan permen semprot diduga menjadi penyebab siswa SD di Palembang mengalami keracunan sudah habis masa berlaku nya sejak 11 April 2023. (ANTARA/ Istimewa)
Murid SD di Palembang Diduga Keracunan Makanan dari Permen Semprot, Apa Itu?

Dugaan keracunan makanan dari permen semprot terjadi pada siswa SD di Palembang. Apa Itu permen semprot dan efeknya?


PPOK Penyebab Kematian Sinead O'Connor, Apa Itu Penyakit Paru Obstruktif Kronis?

42 hari lalu

Sinead O'Connor tampil di O2 Shepherd's Bush Empire pada 16 Desember 2019 di London, Inggris. REUTERS
PPOK Penyebab Kematian Sinead O'Connor, Apa Itu Penyakit Paru Obstruktif Kronis?

PPOK adalah penyakit radang paru kronis yang menyebabkan aliran udara dari paru-paru terhambat. Ini penyebab penyanyi Sinead O'Connor meninggal.


Gunung Semeru Erupsi Beberapa Kali Sejak Tadi Malam, Lontaran Abu Vulkanik Kamis Pagi 900 Meter

48 hari lalu

Erupsi Gunung Semeru terpantau dari Pos Pengamatan Gunung Semeru di Lumajang pada Kamis, 25 Juli 2024, pukul 7.19 WIB. (ANTARA/HO-PVMBG)
Gunung Semeru Erupsi Beberapa Kali Sejak Tadi Malam, Lontaran Abu Vulkanik Kamis Pagi 900 Meter

Sebelumnya Gunung Semeru erupsi pada Kamis pukul 00.01 WIB, namun visual letusan tidak teramati.