TEMPO.CO, Jakarta - Berkeringat merupakan proses alami mendinginkan tubuh. Tanpa kemampuan untuk mendinginkan diri, tubuh tak bisa melepaskan panas Namun, munculnya keringat berlebih menandakan kondisi tak biasa. Dikutip dari situs web Stanford Medicine, keringat berlebih ini ada dua jenis, yaitu hiperhidrosis primer dan hiperhidrosis sekunder.
Apa Itu Keringat Berlebih?
Hiperhidrosis kondisi ketika kelenjar keringat lebih aktif dari biasanya. Tubuh berkeringat lebih banyak dari yang dibutuhkan untuk menjaga suhu tubuh normal. Dikutip dari WebMD, hiperhridosis primer gejalanya di satu atau beberapa bagian tubuh. Misalnya, muncul keringat berlebih di tangan, ketiak, wajah, dan kaki. Itu disebabkan oleh sinyal saraf yang yang memicu kelenjar keringat menjadi terlalu aktif.
Adapun hiperhidrosis sekunder berkeringat seluruh tubuh, terutama saat tidur. Kondisi ini tersebab gangguan kesehatan, seperti masalah tiroid, diabetes, kecanduan alkohol, Parkinson, stroke, gagal jantung, leukemia..
Dikutip dari situs web Mayo Clinic, disarankan adanya bantuan medis jika berkeringat terasa pusing, kulit dingin, detak jantung cepat, nyeri di dada, rahang, tenggorokan, atau lengan.
Mengurangi Keringat Berlebih
Baca juga:
1. Memakai baju yang menyerap keringat dan nyaman dipakai.
2. Mengurangi konsumsi makanan terlalu pedas dan minuman panas.
3. Mandi menggunakan sabun antibakteri untuk mengendalikan keringat berlebih.
4. Mengurangi asupan kafein dalam makanan atau minuman.
5. Mengendalikan stres.
6. Menjaga berat badan, karena obesitas membuat seseorang mudah berkeringat. Sebab, aktivitasnyamembutuhkan banyak energi.
7. Menghindari tempat panas untuk mengurangi keringat.
8. Mengonsumsi air mineral dengan takaran yang cukup.
FEBYANA SIAGIAN | YAYUK WIDIYARTI
Pilihan Editor: Biang Keringat di Musim Kemarau, Dermatolog: Tidak Perlu Obat dan Bedak