TEMPO.CO, Jakarta - Beri-beri jantung atau juga dikenal sebagai beri-beri basah adalah gangguan kesehatan yang disebabkan kekurangan tiamin (vitamin B1) yang mempengaruhi sistem kardiovaskular.
Tiamin adalah nutrisi penting yang terlibat dalam metabolisme energi. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan berbagai gejala neurologis dan kardiovaskular. Individu yang terdampak dapat mengalami gejala seperti detak jantung cepat, sesak napas, dan edema (penumpukan cairan).
Dikutip dari Times of India, beri-beri jantung memiliki keterkaitan dengan aflatoksin, yakni racun yang dihasilkan oleh jamur tertentu, khususnya Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus. Jamur ini dapat tumbuh pada berbagai tanaman, termasuk pada biji-bijian seperti beras.
Aflatoksin diketahui mempunyai dampak buruk terhadap kesehatan manusia. Salah satu dampaknya adalah terganggunya penyerapan dan pemanfaatan tiamin. Aflatoksin dapat menyebabkan penurunan bioavailabilitas tiamin, sehingga berkontribusi terhadap defisiensi tiamin.
Apa saja gejala beri-beri jantung?
Beri-beri jantung menyebabkan gejala kardiovaskular seperti pembesaran jantung (kardiomiopati dilatasi), yang mengakibatkan melemahnya kemampuan pemompaan. Karena melemahnya otot jantung, jantung mungkin berdetak lebih cepat untuk mengimbangi penurunan efisiensi pemompaan.
Otot jantung yang melemah mungkin kesulitan memompa darah secara efektif, sehingga menyebabkan distribusi oksigen ke jaringan tubuh tidak memadai dan menyebabkan sesak napas pernapasan.
Retensi dan penumpukan cairan dapat terjadi di jaringan, terutama di tungkai dan pergelangan kaki. Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan jantung untuk memompa darah secara efisien, sehingga menyebabkan penumpukan cairan di pembuluh darah.
Berkurangnya aliran darah dan suplai oksigen ke jaringan tubuh juga dapat mengakibatkan kelelahan dan kelemahan. Dalam kasus yang parah, perubahan warna kebiruan pada kulit dan selaput lendir dapat terjadi karena oksigenasi darah yang tidak memadai.
Penting untuk diperhatikan bahwa gejala beri-beri jantung dapat berkembang dengan cepat dan dapat mengancam jiwa jika tidak segera ditangani. Selain gejala kardiovaskular, individu dengan defisiensi tiamin juga mungkin mengalami gejala neurologis yang lebih merupakan ciri khas beri-beri kering. Gejala neurologis dapat berupa kesulitan berjalan (ataksia), hilangnya sensasi pada ekstremitas (neuropati perifer), dan kebingungan mental.
Untuk meminimalkan risiko defisiensi tiamin dan penyakit terkait seperti beri-beri, penting untuk memastikan pola makan yang beragam dan seimbang, penyimpanan makanan yang benar dan praktik kebersihan, serta mengawasi faktor apa pun yang dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan jamur pada produk makanan.
Pilihan Editor: Manfaat Tiamin Vitamin B1 untuk Kesehatan Tubuh