Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Karakteristik Generasi Baby Boomers yang Perlu Diketahui

Editor

Nurhadi

image-gnews
Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Generasi Baby Boomers merupakan generasi paling awal dalam pemetaan generasi setelah Perang Dunia II. Generasi ini lahir di rentang waktu 1946-1964. Pada 2024, mereka akan memasuki usia 60-78 tahun. Generasi ini sekarang menyumbang populasi terbesar di Amerika Serikat. 

Dikutip dari Familysearch.com, Baby Boomers dinamai dari fenomena yang dikenal sebagai baby boom. Baby boom merupakan lonjakan tingkat kelahiran setelah Perang Dunia II. Di Amerika Serikat, sekitar 3,4 juta bayi lahir pada 1946, lebih banyak daripada sebelumnya dalam sejarah Amerika Serikat.

Tren ini berlanjut dengan 3-4 juta bayi lahir setiap tahunnya dari 1946-1964. Kelahiran ini menyebabkan total populasi baby boom mencapai hampir 72,5 juta, menjadi generasi terbesar di Amerika Serikat pada saat itu. Apa saja karakteristik generasi Baby Boomers?

1. Pekerja keras

Dikutip dari Elearningindustry.com, Baby Boomers tidak takut untuk bekerja keras sepanjang hari. Mayoritas generasi ini menganggap harga diri mereka berasal langsung dari pencapaian profesional. Mereka menyadari bahwa kesuksesan datang dari memberikan waktu dan usaha yang besar dalam karir mereka. Itu berarti bahwa mereka mungkin merasa sulit untuk menemukan keseimbangan sempurna antara pekerjaan dan rumah. 

2. Percaya diri

Baby Boomers memiliki karakter mandiri sekaligus percaya diri. Mereka dibesarkan selama masa yang penuh gejolak dalam sejarah. Hal tersebut mengharuskan mereka untuk mengemban sebagian tanggung jawab mereka agar dapat memenuhi peran dalam masyarakat.

Hal ini juga berarti bahwa mereka tidak takut untuk menentang otoritas jika tidak setuju dengan status quo. Meskipun cenderung mengikuti norma-norma masyarakat, Baby Boomers juga akan menyuarakan pendapat mereka jika merasa ada sesuatu yang melanggar nilai-nilai atau pandangan pribadi mereka.

3. Kompetitif

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dikutip dari Sg.indeed.com, Baby Boomers memiliki sifat kompetitif karena mengalami pasar kerja yang kompetitif pula. Selain itu, sifat kompetitif mereka dimulai selama masa pertumbuhan ketika mereka bersaing di sekolah. Generasi ini melakukan apa pun yang diperlukan untuk mencapai impian mereka dan mencari promosi serta pengakuan di tempat kerja. Sifat kompetitif ini mungkin berkontribusi pada nilai mereka terhadap visibilitas di tempat kerja 

4. Menghargai hubungan dengan teman dan keluarga

Anggota dari generasi ini mungkin tumbuh bersama dalam keluarga dan berbagi persahabatan. Mereka sering memiliki nilai-nilai keluarga yang kuat dan memberi prioritas pada hubungan mereka dengan orang lain. Mereka membawa pola pikir ini ke tempat kerja, di mana mereka memiliki hubungan kerja yang positif dengan rekan-rekan dan anak didik. 

5. Menghargai kualitas

Generasi Baby Boomers menikmati gaya hidup berkualitas dan keunggulan. Mereka menikmati produk dan layanan yang memudahkan hidup mereka. Mereka menerapkan standar ini pada pekerjaan mereka sehingga dalam apa pun yang mereka lakukan, hasilnya memiliki kualitas tinggi.

Sebagian besar identitas profesional mereka terkait dengan sejauh mana suatu perusahaan menghargai pekerjaan mereka. Generasi ini peduli dengan penampilan profesional mereka, sehingga lebih cenderung berpakaian formal di tempat kerja dan mungkin mengharapkan hal yang sama dari orang lain.

Pilihan Editor: Kebiasaan Bekerja Gen Z yang Tak Cocok dengan Generasi Sebelumnya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

5 hari lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.


Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

6 hari lalu

Ilustrasi anak pemalu. thrivingnow.com
Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial


1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

26 hari lalu

Bank Dunia. worldbank.org
1 April Hari Bank Dunia: Begini Sejarah dan Tugasnya, Sri Mulyani Pernah Jadi Direktur World Bank

Hari Bank Dunia atau World Bank Day diperingati setiap 1 April. Hal ini karena pada tanggal tersebut, organisasi bank dunia atau World Bank didirikan


Nonton Film The Zone of Interest, Ibnu Jamil: Gokil, Keren Banget!

53 hari lalu

Ibnu Jamil menghadiri pemutaran film The Zone of Interest di Jakarta, Jumat, 1 Maret 2024. TEMPO/Hanin Marwah Nurkhoirani
Nonton Film The Zone of Interest, Ibnu Jamil: Gokil, Keren Banget!

Kesan Ibnu Jamil setelah menonton film The Zone of Interest, yang pemenang Grand Prix di Festival Film Cannes dan masuk ke dalam lima nominasi Oscar.


Review Film The Zone of Interest, Potret Keluarga Bahagia di Balik Tembok Penuh Kebrutalan

54 hari lalu

The Zone of Interest. Foto: Instagram/@klikfilm
Review Film The Zone of Interest, Potret Keluarga Bahagia di Balik Tembok Penuh Kebrutalan

Film The Zone of Interest menampilkan kengerian peristiwa Holocaust di Jerman pada Perang Dunia II tanpa memperlihatkan satu pun adegan berdarah.


Sinopsis Grave of The Fireflies, Film Animasi Studio Ghibli Paling Mengharukan

25 Februari 2024

Poster film Grave of the Fireflies. Foto: Wikipedia.
Sinopsis Grave of The Fireflies, Film Animasi Studio Ghibli Paling Mengharukan

Film Grave of The Fireflies salah satu karya Studio Ghibli yang paling bikin pilu saat ditonton.


6 Peran Orang Tua Membantu Cegah Bullying atau Perundungan

23 Februari 2024

Ilustrasi orang tua menemani anak belajar. Pexels.com
6 Peran Orang Tua Membantu Cegah Bullying atau Perundungan

Peran orang tua penting dalam mencegah bullying terjadi pada anak. Berikut cara orang tua membantu mencegah bullying.


9 Cara Mendidik Agar Agar Tidak Jadi Pelaku Bullying

23 Februari 2024

Ilustrasi Persekusi / Bullying. shutterstock.com
9 Cara Mendidik Agar Agar Tidak Jadi Pelaku Bullying

Memberikan banyak kasih sayang pada anak dapat mencegah perilaku bullying, jadi modal berinteraksi baik dengan teman-teman atau sebayanya.


Museum Timah Simpan Kisah Tragedi 16 Februari, Pembantaian Perawat Australia di Pulau Bangka

16 Februari 2024

Vivian Bullwinkel, perawat asal Australia yang menjadi satu-satunya korban selamat dalam pembantaian yang dilakukan tentara Jepang di Pulau Bangka tepatnya di Pantai Radji Kecamatan Muntok Kabupaten Bangka Barat pada 16 Februari 1942. (Dok. Istimewa)
Museum Timah Simpan Kisah Tragedi 16 Februari, Pembantaian Perawat Australia di Pulau Bangka

Museum Timah Indonesia memiliki galeri yang menceritakan kisah pembantaian perawat Australia


Elon Musk Kunjungi Kamp Auschwitz, Upaya Redamkan Kecaman Setelah Dukung Antisemit?

23 Januari 2024

Elom Musk kunjungan pribadi ke Auschwitz-Birkenau bersama Ketua Asosiasi Yahudi Eropa (EJA) Rabbi Menachem Margolin, Ben Shapiro dan penyintas Holocaust Gidon Lev di Oswiecim, Polandia 22 Januari 2024. European Jewish Association/Yoav Dudkevitch/Handout via REUTERS
Elon Musk Kunjungi Kamp Auschwitz, Upaya Redamkan Kecaman Setelah Dukung Antisemit?

Bos media sosial X, dulu Twitter, Elon Musk, mengunjungi lokasi kamp kematian kaum Yahudi era Perang Dunia II di Auschwitz, Polandia.