Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ciri-Ciri Masuk Angin yang Mudah Muncul saat Musim Hujan dan Cara Mengatasinya

Reporter

Editor

Laili Ira

image-gnews
Ciri-ciri masuk angin secara umum adalah sakit kepala hingga perut kembung. Kondisi ini sering terjadi saat musim hujan. Ketahui cara mengatasinya. Foto: Canva
Ciri-ciri masuk angin secara umum adalah sakit kepala hingga perut kembung. Kondisi ini sering terjadi saat musim hujan. Ketahui cara mengatasinya. Foto: Canva
Iklan

TEMPO.CO, JakartaMasuk angin adalah istilah yang kerap dipakai oleh masyarakat Indonesia ketika mengalami kondisi kesehatan yang memicu ketidaknyamanan tubuh. Meskipun gejalanya sering dianggap sepele, namun masuk angin bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Berikut adalah ciri-ciri masuk angin yang sering dirasakan.

Mengutip laman ners.unair, masyarakat seringkali menyebut istilah masuk angin ketika mereka merasa ada banyak 'angin' dalam tubuh mereka. 

Namun dari perspektif medis, sebenarnya istilah masuk angin ini tidak memiliki dasar ilmiah. Penjelasan medis yang paling mendekati untuk masuk angin mungkin adalah serangkaian gejala yang mirip dengan gejala flu.

Gejala serupa flu, atau yang biasa disebut sebagai gejala mirip flu, adalah rangkaian tanda yang sering dirasakan seseorang sebagai indikasi awal dari infeksi virus, biasanya terjadi pada penyakit flu biasa (common cold). 

Ciri-Ciri Masuk Angin

Adapun kondisi medis lain yang gejalanya mirip dengan masuk angin termasuk gangguan pencernaan, terutama dispepsia. Meski begitu ada beberapa ciri-ciri masuk angin yang sering muncul diantaranya:

1. Demam Ringan atau Tidak Enak Badan

Salah satu ciri utama masuk angin adalah demam ringan. Seseorang yang mengalami masuk angin mungkin akan merasakan kenaikan suhu tubuh yang tidak terlalu tinggi, tetapi cukup untuk membuatnya merasa lesu dan tidak bertenaga.

2. Sakit Kepala

Kepala yang terasa pusing atau melayang adalah gejala lain yang dapat terkait dengan masuk angin. Hal ini mungkin disebabkan oleh perubahan suhu tubuh, peningkatan produksi lendir, atau efek samping dari demam.

3. Meriang

Seseorang yang mengalami masuk angin mungkin akan mengalami meriang yang disertai dengan sensasi menggigil atau menggigil-gigil. Selain itu, suhu tubuh juga akan menjadi lebih tinggi.

4. Nyeri pada Otot dan Persendian

Nyeri pada otot dan persendian juga dapat menjadi ciri-ciri masuk angin. Kondisi ini mungkin membuat seseorang merasa tidak nyaman ketika bergerak, dan otot-otot terasa kaku atau sakit. Hal ini disebabkan oleh respons inflamasi tubuh terhadap infeksi virus atau bakteri.

5. Hilangnya Nafsu Makan

Masuk angin juga dapat membuat seseorang kehilangan nafsu makan. Gangguan pada pencernaan, bersama dengan gejala lainnya, dapat membuat konsumsi makanan menjadi kurang menggairahkan.

6. Lesu dan Lemas

Merasa lesu dan lemas adalah reaksi umum ketika seseorang mengalami masuk angin. Kondisi ini dapat membuat aktivitas sehari-hari terasa lebih berat, dan energi tubuh terkuras karena usaha untuk melawan infeksi yang terjadi di dalam tubuh.

7. Perut Kembung

Penderita masuk angin seringkali mengalami rasa tidak nyaman di area perut. Hal ini dapat mencakup perasaan penuh, kembung, atau bahkan rasa sakit ringan.

8. Nyeri di Daerah Perut

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perut kembung dapat disertai dengan rasa nyeri atau ketidaknyamanan di daerah perut, terutama jika ada penumpukan gas yang menyebabkan tekanan pada organ-organ di sekitarnya.

9. Pilek dan Hidung Tersumbat

Tidak jarang ciri-ciri masuk angin juga disertai rasa pilek dan hidung tersumbat. Gejala ini dapat membuat pernapasan menjadi sulit, dan seseorang mungkin merasa tidak nyaman karena hidung yang tersumbat.

Cara Mengatasi Masuk Angin

Masuk angin adalah kondisi umum yang dapat dialami oleh siapa saja. Meskipun gejala umumnya tidak serius, namun bisa mengganggu kenyamanan dan aktivitas sehari-hari. Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu mengatasi masuk angin.

1. Banyak Beristirahat

Istirahat yang cukup sangat penting untuk memulihkan tubuh. Memberikan waktu istirahat yang cukup dapat membantu sistem kekebalan tubuh melawan infeksi dan mempercepat proses pemulihan.

2. Konsumsi Makanan Bergizi

Makan makanan yang kaya akan nutrisi dapat memberikan energi tambahan yang diperlukan tubuh untuk melawan infeksi. Pilih makanan yang mengandung vitamin C, seperti buah-buahan dan sayuran segar, untuk membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh.

3. Perbanyak Minum Cairan

Minum banyak cairan, seperti air putih atau teh hangat dapat membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi. Namun, hindari mengonsumsi kafein dan alkohol.

4. Konsumsi Obat dan Suplemen

Beberapa obat-obatan bebas, seperti paracetamol atau ibuprofen, dapat membantu meredakan demam, sakit kepala, dan nyeri otot yang terkait dengan masuk angin. Anda juga mengonsumsi suplemen vitamin C untuk meningkatkan imunitas tubuh. 

Namun, sebaiknya konsultasikan dengan profesional kesehatan sebelum mengonsumsi obat-obatan tertentu, terutama jika ada kondisi kesehatan yang mendasar.

5. Konsultasikan dengan Dokter

Jika gejala masuk angin tidak membaik dalam beberapa hari atau malah semakin parah, segera konsultasikan dengan profesional kesehatan. Mereka dapat memberikan diagnosis yang lebih akurat dan memberikan perawatan yang sesuai dengan kondisi Anda.

RIZKI DEWI AYU

Pilihan Editor: Deretan Potensi Manfaat Daun Kemangi untuk Kesehatan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pakar Ingatkan Gejala Lupus pada Anak yang Bisa Lebih Parah dari Dewasa

2 hari lalu

Ilustrasi anak demam. webmd.com
Pakar Ingatkan Gejala Lupus pada Anak yang Bisa Lebih Parah dari Dewasa

Dokter anak menjelaskan gejala penyakit lupus pada anak umumnya lebih gawat dibanding pada orang dewasa.


Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

6 hari lalu

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?


Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

7 hari lalu

Arsip - Seorang penarik becak membasuh wajahnya dengan air di antara cengkeraman suhu panas di Dhaka, Bangladesh, 20 April 2024. (Xinhua)
Di Daratan Asia Gelombang Panas, BMKG: Indonesia Suhu Panas Biasa

Suhu panas muncul belakangan ini di Indonesia, setelah sejumlah besar wilayah daratan benua Asia dilanda gelombang panas (heat wave) ekstrem.


Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

8 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berpikir. shutterstock.com
Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?


Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

8 hari lalu

Ilustrasi kopi panas. Foto: Unsplash.com/Rene Porter
Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

Seseorang perlu waspada agar tidak mengonsumsi paracetamol bersamaan dengan minum kopi. Apa alasannya?


Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

8 hari lalu

Ilustrasi paracetamol. Shutterstock
Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.


Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

9 hari lalu

Ilustrasi vaksinasi Covid-19. TEMPO/Subekti
Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.


Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

10 hari lalu

Petugas kesehatan meneteskan vaksin polio pada mulut anak balita saat pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio di Kota Madiun, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi itu merupakan putaran kedua yang menyasar  kepada sekitar 18 ribu anak hingga usia delapan tahun di wilayah tersebut untuk memberikan kekebalan pada anak sekaligus upaya menanggulangi Kejadian Luar Biasa (KLB) polio menyusul penemuan kasus lumpuh layu di Pamekasan, Sampang Jawa Timur serta Klaten Jawa Tengah beberapa waktu lalu, dilaksanakan pada 19-25 Februari. ANTARA FOTO/Siswowidodo
Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.


IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

14 hari lalu

Ilustrasi anak demam. webmd.com
IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

Hal ini karena saat anak mengalami kenaikan suhu tubuh saat demam sebenarnya sistem imun sedang memerangi virus dan bakteri.


Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

17 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.