TEMPO.CO, Jakarta - Pada 7 Januari 2023, telah dilaksanakan debat capres tahap ketiga atau debat kedua capres di Gedung Istora Senayan, Jakarta Pusat. Debat kali ini mengusung tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan juga geopolitik.
Dalam sesi debat, calon presiden dengan nomor urut 3 Ganjar Pranowo sering sekali menyebut kata viralisme saat membahas teknologi digital. Ia mengatakan viralisme dapat membawa budaya Indonesia di kancah internasional. Ia juga menyebutkan deretan nama yang melakukan viralisme dan memperkenalkan negara Indonesia ke dunia internasional.
“Teknologi digital sudah mendunia, kita semua menggunakan itu. Maka ada satu kata namanya viralisme,” ujar Ganjar saat debat.
Keuntungan lain yang dapat diambil dari viralisme menurut Ganjar adalah dapat mendorong tenaga pemasar dan fasilitator untuk mempromosikan budaya populer Nusantara yang dibantu oleh pemasaran konvensional dari diplomat dan duta besar Indonesia.
Apa itu viralisme?
Viralisme yang dikatakan oleh Ganjar diambil dari kata viral yang artinya keterkenalan. Menjadikan sesuatu secara viral dapat melalui cara apapun termasuk sosial media. Viralisme yang diaktakan oleh Ganjar secara tidak langsung adalah mempopulerkan budaya Indonesia ke ranah internasional oleh artis, ilmuan, ataupun pengaruh popular di masa mendatang.
Dilansir dari late.com, viral dalam sosial media sendiri maknanya adalah konten popular yang dibagikan secara masif oleh pengguna sosial media dalam platform yang beragam. Faktor yang membuat sebuah konten atau orang viral adalah branding yang dibuat oleh objeknya. Dengan kata lain, orang atau konten yang viral akan menumbuhkan visibilitas, jangkauan, dan pendapatan.
Contonhya adalah Carina Joe yang disebut oleh Ganjar merupakan seorang ilmuan asal Indonesia yang berhasil ikut menemukan Vaksin astrazenneca Covid-19. Ia menjadi viral karena penemuan hebat tersebut dapat membantu banyak orang menghindari Covid-19 di era pandemi. Selain itu, Pendapatan ketenaran Carina berdampak pada negara Indonesia. Indonesia kemudian dikenal memiliki ilmuan yang kompeten untuk bidang menghasilkan dan melakukan uji coba terhadap vaksin.
Kemudian, band asal Indonesia yang belakangan ini diperbincangkan karena karya dan keunikannya, yaitu Voice of Baceprot. Ban ini dikenal secara internasional karena musik nya yang digemari secara lokal maupun luar. Selain itu penampilan mereka sebagai muslim berhijab menarik penonton karena genre lagu yang mereka bawakan adalah metal
Semua kepopuleran yang dihasilkan oleh anak bangsa dapat dijadikan keuntungan bagi negaranys sendiri. Atas alasan itulah Ganjar mengungkapkan kata viralisme sebagai bantuan terhadap Indonesia.
ADINDA ALYA IZDIHAR | ADINDA JASMINE PRASETYO
Pilihan Editor: Ganjar Pranowo Sebut Potensi Viralisme di Ekspor Budaya Populer, Apa Maksudnya?