TEMPO.CO, Jakarta - Topi wol jadi andalan banyak orang untuk melindungi kepala saat cuaca dingin. Topi yang tebal ini bisa membuat kepala terasa hangat. Namun, CEO klinik spesialis kulit dan rambut Este Medical Group, Sam Clinkir, mengingatkan bahayanya. Menurutnya, topi wol bisa merusak rambut.
"Wol adalah pilihan populer untuk pakaian musim dingin karena bisa memberi kehangatan, bahannya pun termasuk yang bisa bernapas sehingga bisa mencegah panas berlebihan. Tapi di musim dingin rambut rentan rusak sehingga memilih material yang salah untuk topi bisa berbahaya," ujarnya kepada Wales Online.
Baca juga:
"Udara dingin bisa menyerap kelembapan alami rambut, membuatnya kering dan rapuh, pecah-pecah dan patah. Wol dan bahan hangat lain bisa memperparah kondisi ini, menghilangkan minyak alami dari rambut dan kulit kepala," tambahnya.
Jaga kelembapan rambut
Kelembapan adalah kunci rambut sehat, membantu melindunginya dari faktor-faktor eksternal seperti cuaca. Tubuh menjaga kadar kelembapan rambut dengan zat berminyak yang disebut sebum yang diproduksi kelenjar sebakus. Fungsinya melindungi folikel rambut dan mencegah kerusakan. Menggunakan material seperti wol bisa menghilangkan sebum di kepala.
"Topi adalah aksesori penting buat banyak orang dan kuncinya adalah memilih material yang tepat untuk mencegah kerusakan rambut. Saya menyarankan bahan yang tidak menyebabkan kerusakan rambut seperti sutra," pesannya.
"Mencuci rambut dengan air hangat-hangat kuku dan bukan air panas serta menghindari menata rambut dengan pemanas juga dianjurkan. Saya menyarankan menggunakan kondisioner setiap minggu dan melembapkan kulit kepala dengan produk alami seperti minyak kelapa," lanjut Clinkir.
Pilihan Editor: Tahun Baru Waktunya Bersih-bersih Lemari, Simak Trik Atasi Tumpukan Baju