Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tren Operasi Mengubah Warna Mata, Dokter Beri Peringatan Keras

Reporter

image-gnews
Ilustrasi warna mata. (medicalnewstoday.com)
Ilustrasi warna mata. (medicalnewstoday.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak manusia yang tak pernah puas atau bersyukur atas apa yang sudah diberikan Tuhan. Sudah dikaruniai fisik yang sempurna tapi masih menginginkan lebih dengan mengubah pemberian tersebut. Tak punya lesung pipit, dibuatlah dengan penjepit pipi. Wajah bersih mulus, sengaja dibuat bintik-bintik dengan tato. Dan yang kini sedang diminati adalah mengubah warna mata.

Warna mata coklat dibuat biru dengan bantuan dokter mata, tak puas lagi dengan lensa kontak. Caranya dengan bantuan pewarna yang dimasukkan ke kornea dengan laser atau lewat operasi implan iris silikon. Terdengar berbahaya? Begitulah faktanya menurut dokter mata.

Di Amerika Serikat, mengubah warna mata belum mendapat persetujuan BPOM negeri itu (FDA) namun sudah banyak yang melakukan. Risikonya adalah sensitivitas parah terhadap cahaya, glaukoma, katarak, penyakit kornea, kehilangan penglihatan, sampai kebutaan. Efek samping langsung muncul setelah prosedur atau butuh waktu bertahun-tahun.

Sebuah klinik di New York yang melayani perubahan warna mata telah menarik perhatian banyak pengguna media sosial dengan dilihat sampai jutaan kali sehari di TikTok. Klinik bernama KERATO ini didirikan oleh Dr. Alexander Movshovich, dan merupakan klinik keratopigmentasi pertama di Amerika Serikat yang menembakkan pigmen ke kornea mata dengan laser untuk menutupi warna asli mata, yang berada di iris. Biayanya USD 12 ribu atau sekitar Rp 190 juta dan tak ditanggung asuransi.

Meski demikian, apapun risikonya tak membuat orang gentar. Pada pemasangan implan di iris, dokter akan mengiris kornea dan memasukkan iris buatan dari silikon ke dalamnya, menurut American Academy of Ophthalmology. Operasi ini ilegal di AS sehingga banyak orang melakukannya di luar negeri. Banyak pakar menilai tindakan ini malpraktek.

Risiko kehilangan penglihatan
Dr. Guillermo Amescua, spesialis kornea di Institut Mata Bascom Palmer di Universitas Miami mengaku telah merawat beberapa pasien yang mengalami komplikasi serius implan iris dan terpaksa membuang implan itu, yang artinya operasi tambahan yang akan semakin merusak mata. Salah satu pasiennya mengalami kebutaan sebagian, ada juga yang menderita glaukoma. Konsekuensinya tak hanya fisik tapi juga mental.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ketika memasang implan, mereka sangat bahagia karena merasa lebih percaya diri. Saat mulai mengalami komplikasi, mereka pun mulai depresi ketika implan dibuang," jelas Amescua kepada USA Today.

Bagaimana dengan keratopigmentasi?  Dr. Melissa Daluvoy, dokter mata dari Sekolah Kedokteran Universitas Duke, mengatakan prosedur ini mungkin yang teraman tapi tetap tidak merekomendasikan orang melakukannya. Cara ini juga membuat dokter lebih sulit mendeteksi bila ada masalah mata seperti glaukoma atau katarak.

"Pigmen pada kornea bisa menghalangi pandangan sehingga masalah mata tersebut lebih sulit didiagnosa dan diobati," ujarnya.

Pilihan Editor: Masalah Kesehatan yang Dapat Mempengaruhi Warna Mata

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

20 hari lalu

Ilustrasi menyaksikan gerhana matahari. AP/Shizuo Kambayashi
3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

Berikut tiga mitos terkait gerhana matahari dan penglihatan serta faktanya. Lindungi selalu mata saat menontonnnya.


4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

21 hari lalu

Warga lanjut usia memeriksakan matanya dalam pelayanan kesehatan gratis di Kranji, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (31/1). Pemeriksaan diberikan kepada kalangan warga lanjut usia kurang mampu untuk mencegah bertambahnya angka kebutaan di Indonesia, khususnya perkotaan. TEMPO/Tony Hartawan
4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

Setelah usia mencapai 40-an, risiko masalah mata pun meningkat dan perlu diwaspadai. Berikut empat masalah tersebut.


Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

24 hari lalu

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.


Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mata, Bahaya Jika Didiamkan

40 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. shutterstock.com
Gejala Diabetes yang Terdeteksi di Mata, Bahaya Jika Didiamkan

Ada beberapa gejala diabetes yang terdeteksi di mata dan bila didiamkan akan menyebabkan kehilangan penglihatan.


Macam Faktor Risiko yang Memperparah Glaukoma

42 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. Shutterstock
Macam Faktor Risiko yang Memperparah Glaukoma

Dokter mata menyebut sejumlah faktor risiko yang dapat memperparah kondisi glaukoma, seperti faktor usia dan penyakit vaskular.


Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

42 hari lalu

Ilustrasi pemeriksaan mata. shutterstock.com
Perlunya Deteksi Dini untuk Perlambat Perkembangan Glaukoma

Deteksi dini penting untuk mencegah glaukoma tidak semakin parah. Dokter mata sebut penyebabnya.


Cara Mengatasi Mata Merah, Kapan Harus Periksa ke Dokter?

44 hari lalu

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)
Cara Mengatasi Mata Merah, Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Dokter memberikan tips mengatasi mata merah. Namun bila tak juga sembuh maka harus diperiksakan ke dokter mata karena efeknya bisa serius.


5 Penyebab Mata Merah, Alergi sampai Infeksi

44 hari lalu

Ilustrasi mata gatal atau mata merah. shutterstock.com
5 Penyebab Mata Merah, Alergi sampai Infeksi

Ketika mata mengalami iritasi, pembuluh darah halus di bagian putih mata membengkak. Saat terjadi, maka tampaklah mata merah.


Apakah Alkohol Bisa Menyebabkan Kebutaan? Begini Penjelasannya

45 hari lalu

Ilustrasi pria minum alkohol. campusdiary.co.ke
Apakah Alkohol Bisa Menyebabkan Kebutaan? Begini Penjelasannya

Mengonsumsi alkohol secara berlebihan dapat menyebabkan masalah penglihatan, termasuk kebutaan.


Jangan Abaikan Bintitan Berulang, Bisa Berkembang Jadi Tumor di Mata

59 hari lalu

Ilustrasi mata bintitan. Wikimedia/Andre Riemann
Jangan Abaikan Bintitan Berulang, Bisa Berkembang Jadi Tumor di Mata

Waspadai bintitan di mata yang timbul secara berulang di wilayah mata yang sama karena bisa berkembang menjadi tumor.