Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Macam Faktor Risiko yang Memperparah Glaukoma

Reporter

image-gnews
Ilustrasi pemeriksaan mata. Shutterstock
Ilustrasi pemeriksaan mata. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, JakartaGlaukoma dapat menyerang siapa saja namun tidak dapat diobati karena merupakan efek proses degeneratif seperti rambut yang memutih. Dokter di Rumah Sakit Mata Cicendo Bandung, Elsa Gustianty, menyebut sejumlah faktor risiko yang dapat memperparah kondisi glaukoma, seperti faktor usia dan penyakit vaskular.

"Glaukoma itu adalah penyakit yang sifatnya kronis tapi progresif, merupakan bagian dari penyakit degeneratif pada saraf mata. Salah satu cirinya nanti di akhir penglihatan adalah terjadi penurunan lapang pandang hingga bisa berakhir dengan kebutaan," ujarnya dalam bincang "Cegah Kebutaan Akibat Glaukoma" yang disiarkan Kementerian Kesehatan, Jumat, 15 Maret 2024.

Dia menjelaskan seiring bertambahnya usia akan ada saraf-saraf yang mati. "Tapi matinya sedikit-sedikit sehingga mungkin nanti kalau berusia 200 tahun, 150 tahun, orang itu buta juga karena sarafnya berdegenerasi," katanya.

Dia menjelaskan satu dari 200 orang berusia 40 tahun mengalami glaukoma dan peluang terkena meningkat ketika bertambah tua, yaitu satu dari delapan ketika berusia 80 tahun. Selain itu, apabila ada anggota keluarga yang menderita glaukoma maka risiko naik jadi 10 kali lipat.

Risiko penyakit vaskular
Elsa menyebut penyakit vaskular juga dapat meningkatkan risiko terkena glaukoma. Contohnya diabetes, hipertensi, sering migrain, vaskular oklusif, serta penyakit-penyakit imun karena penyakit-penyakit tersebut mengganggu pembuluh darah yang ada hubungannya dengan saraf optik.

"Kemudian mereka yang berkacamata tebal, baik itu plus maupun minus, sama-sama berisiko," tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia mengatakan pengguna terapi steroid, misalnya punya kondisi autoimun, arthritis, rematik, juga punya risiko glaukoma. Elsa menyebut selain gaya hidup, ada juga yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan itu, misalnya mem akai kerudung atau dasi terlalu ketat, karena hal itu dapat meningkatkan tekanan pada bola mata.

"Atau kita olahraga yoga yang kepalanya di bawah, itu meningkatkan tekanan bola mata. Olahraga jenis angkat beban, semua yang bikin kita mengejan, itu tekanan bola matanya akan meningkat," jelasnya.

Benturan atau trauma pada mata akibat benda tumpul atau tajam serta pernah menjalani operasi mata juga berisiko glaukoma. Menurutnya, pemeriksaan dini penting dilakukan agar dapat menangani kondisi dan perkembangan penyakit bisa diperlambat sebaik mungkin.

Pilihan Editor: 5 Penyebab Mata Merah, Alergi sampai Infeksi

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Kontrol Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

7 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Tips Kontrol Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

Spesialis mata membagi tips mengontrol diabetes demi menghindari gangguan penglihatan dengan cara paling utama dan sederhana.


Waspada, Reaksi Kimia pada Petasan Bisa Akibatkan Kebutaan

17 hari lalu

Ilustrasi petasan/kembang api. Shutterstock
Waspada, Reaksi Kimia pada Petasan Bisa Akibatkan Kebutaan

Reaksi kimia akibat petasan bisa akibatkan robekan kelopak atau bola mata, luka bakar mata atau wajah, pengikisan kornea mata hingga kebutaan.


3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

20 hari lalu

Ilustrasi menyaksikan gerhana matahari. AP/Shizuo Kambayashi
3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

Berikut tiga mitos terkait gerhana matahari dan penglihatan serta faktanya. Lindungi selalu mata saat menontonnnya.


Benarkah Gerhana Matahari Bisa Sebabkan Kebutaan? Dokter Mata Beri Penjelasan dan Saran

20 hari lalu

Ilustrasi gerhana matahari (Pixabay.com)
Benarkah Gerhana Matahari Bisa Sebabkan Kebutaan? Dokter Mata Beri Penjelasan dan Saran

Gerhana matahari memang menakjubkan sekaligus berbahaya dan semua orang mesti berhati-hati. Sinar matahari sangat kuat dan dapat merusak mata.


4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

21 hari lalu

Warga lanjut usia memeriksakan matanya dalam pelayanan kesehatan gratis di Kranji, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (31/1). Pemeriksaan diberikan kepada kalangan warga lanjut usia kurang mampu untuk mencegah bertambahnya angka kebutaan di Indonesia, khususnya perkotaan. TEMPO/Tony Hartawan
4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

Setelah usia mencapai 40-an, risiko masalah mata pun meningkat dan perlu diwaspadai. Berikut empat masalah tersebut.


5 Gejala Stroke Ringan, Jangan Diabaikan karena Bisa Jadi Kasus Lebih Besar

21 hari lalu

Ilustrasi stroke. scrubbing.in
5 Gejala Stroke Ringan, Jangan Diabaikan karena Bisa Jadi Kasus Lebih Besar

Gejala stroke ringan diklaim bisa hilang dalam 24 jam namun tak boleh dianggap serius. Berikut beberapa gejala dan apa yang perlu dilakukan.


Sebab Miras Oplosan Bisa Memicu Kebutaan Menurut Dokter Mata

21 hari lalu

Ilustrasi minuman keras atau miras oplosan metanol. Antara/Adeng Bustomi
Sebab Miras Oplosan Bisa Memicu Kebutaan Menurut Dokter Mata

Awas, kandungan metanol pada miras oplosan dapat menyerang saraf mata sehingga berisiko menyebabkan kebutaan.


Tips Jaga Kesehatan Mata saat Puasa Ramadan

35 hari lalu

Ilustrasi mata kering. shutterstock.com
Tips Jaga Kesehatan Mata saat Puasa Ramadan

Berikut hal-hal yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan mata saat puasa Ramadan agar tak ada masalah serius pada penglihatan.


Guru Besar FKUI Sebut Kaitan Puasa Ramadan dan Upaya Mencegah Glaukoma

35 hari lalu

Visualisasi orang dengan glaukoma/JEC
Guru Besar FKUI Sebut Kaitan Puasa Ramadan dan Upaya Mencegah Glaukoma

Pakar sebut Puasa Ramadan jadi momen tepat menghindari glaukoma dengan mengurangi makanan manis pemicu diabetes.


JEC Group Edukasi Dini Bahaya Glaukoma

36 hari lalu

JEC Group Edukasi Dini Bahaya Glaukoma

Dalam rangka memperingati pekan glaukoma sedunia, JEC Group mengadakan diskusi media dengan tema "Gerakan Sadar Glaukoma: Guna Menyelamatkan Kualitas Hidup Kita"