Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perbedaan Menangis sebagai Ekspresi Alamiah dan Pencitraan Emosional

image-gnews
Ilustrasi pria menangis. shutterstock.com
Ilustrasi pria menangis. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, JakartaMenangis adalah respons emosional yang alamiah dan universal dalam kehidupan manusia. Ini merupakan cara tubuh untuk melepaskan tekanan emosional, memproses perasaan, dan merespon berbagai stimulus.

Meskipun demikian, terdapat perbedaan signifikan antara menangis secara alamiah dan menangis yang dibuat-buat guna mencitrakan suatu emosi. Dalam tulisan ini, kita akan menjelajahi deretan perbedaan antara menangis yang tulus atau alami dan menangis untuk pencitraan emosional.

Menangis secara alami

1. Ekspresi emosional 

Menangis secara alamiah sama sama artinya bahwa kita sedang membentuk ekspresi emosional yang otentik. Mengutip dari laman Harvard Health, sebagaimana fenomena unik yang terjadi pada manusia, menangis merupakan respons alami terhadap berbagai emosi, mulai dari kesedihan dan duka yang mendalam hingga kebahagiaan dan kegembiraan yang luar biasa.

Proses ini dapat membantu individu untuk melepaskan emosi yang terkandung di dalamnya, sehingga memberikan rasa lega serta memfasilitasi pemulihan mental.

2. Bermanfaat bagi kesehatan

Para ilmuwan membagi hasil menangis menjadi tiga kategori berbeda yakni air mata refleksi, air mata terus menerus, dan air mata emosional. Dua kategori pertama ini menjalankan fungsi penting untuk menghilangkan kotoran seperti asap dan debu dari mata kita, serta melumasi mata kita untuk membantu melindunginya dari infeksi.

Sementara itu, kategori ketiga berpotensi memberikan manfaat kesehatan paling besar. Para peneliti telah membuktikan bahwa menangis dapat melepaskan oksitosin dan opioid endogen, yang juga dikenal sebagai endorfin. Bahan kimia ini membuat Anda merasa nyaman dan membantu meringankan rasa sakit fisik dan emosional.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menangis yang dibuat-buat

1. Pencitraan dan manipulasi

Menangis yang dibuat-buat seringkali merupakan tindakan pencitraan emosional. Selain itu, menangis yang dibuat-buat juga cenderung kurang otentik dan tidak selalu mencerminkan keadaan emosional yang sebenarnya.

Seseorang mungkin mencoba menunjukkan kelemahan atau kesedihan untuk mendapatkan simpati, perhatian, atau dukungan dari orang lain. Namun seseorang yang menangis karena dibuat-buat juga dapat merugikan hubungan interpersonal, karena orang disekitar mungkin merasa dikhianati ketika mereka menyadari bahwa tangisan tersebut tidak tulus. Bahkan, pada kasus tertentu, ini bisa menjadi bentuk manipulasi.

2. Berasal dari motivasi eksternal

Terkadang, menangis yang dibuat-buat dapat muncul sebagai respons terhadap tekanan eksternal atau situasi tertentu, tapi bukan karena pengalaman emosional yang sebenarnya. Ini dapat terjadi dalam konteks sosial atau pekerjaan, dimana seseorang mungkin mencoba memanfaatkan kepekaan orang lain terhadap ekspresi emosional, seperti saat seorang aktor harus berakting sedih.

Pada dasarnya menangis merupakan bagian dari aspek alamiah dari kehidupan manusia yang melibatkan ekspresi emosi dan pemulihan keseimbangan mental.

Ketika seseorang menjadikan menangis sebagai suatu pencitraan atau manipulasi, hal tersebut bisa merugikan hubungan dan kepercayaan antar individu. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk bisa memahami perbedaan antara menangis secara alamiah dan menangis yang dibuat-buat. Tak kalah penting, menghargai kejujuran emosional juga perlu diperhatikan karena ini menjadi elemen kunci dalam interaksi sosial yang lebih sehat.

Pilihan Editor: Masih Malu Terlihat Menangis? Ini Kata Pelatih Akting

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

2 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Murah Senyum Vs Maskulin, Ternyata Wanita Lebih Tertarik pada Pria Tipe Ini

3 hari lalu

Tom Cruise menjadi salah satu aktor dengan bayaran tertinggi setelah sukses membintangi film Top Gun: Maverick. Film tersebut berhasil meraih keuntungan lebih dari USD 1 miliar dan menjadi film berpendapatan tertinggi di 2022. Hal ini pun menambah pendapatan Tom Cruise secara signifikan. Jumlah kekayaannya kini sekitar US$ 620 juta atau Rp 9,1 triliun. Foto: IMDB
Murah Senyum Vs Maskulin, Ternyata Wanita Lebih Tertarik pada Pria Tipe Ini

Tim peneliti dari Portugal menemukan wanita lebih suka pria yang murah senyum dibanding yang maskulin. Ini alasannya.


Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

3 hari lalu

Ilustrasi anak marah atau berteriak. shutterstock.com
Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.


Apakah Menangis Membatalkan Puasa? Berikut Penjelasannya

19 hari lalu

Apakah menangis membatalkan puasa? Jawabannya bisa iya dan bisa tidak. Ketahui penjelasan lengkapnya di artikel berikut ini. Foto: Canva
Apakah Menangis Membatalkan Puasa? Berikut Penjelasannya

Apakah menangis membatalkan puasa? Jawabannya bisa iya dan bisa tidak. Ketahui penjelasan lengkapnya di artikel berikut ini.


Efek Emosional Menyaksikan Gerhana, Kagum sampai Cemas

30 hari lalu

Ilustrasi gerhana matahari (Pixabay.com)
Efek Emosional Menyaksikan Gerhana, Kagum sampai Cemas

Menyaksikan gerhana dapat membangkitkan berbagai emosi dan memiliki efek psikologis yang signifikan pada masing-masing orang.


Tak Cuma Faktor Fisik, Masalah Emosional Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Ginjal

38 hari lalu

Ilustrasi ginjal. ANTARA-Shutterstock
Tak Cuma Faktor Fisik, Masalah Emosional Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Ginjal

Selain faktor risiko yang bersifat fisik atau keturunan, masalah emosional juga bisa menjadi faktor risiko terjadinya kanker ginjal.


Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

40 hari lalu

Ibu sedang pompa ASI. Foto : Motherly
Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

Perubahan besar dalam proses melahirkan dapat menyebabkan beban mental dan emosional yang signifikan pada ibu. Ini gejala gangguan mental pada ibu.


Alasan Orang Tertutup pada Pasangan dan Cara Mengatasinya

41 hari lalu

Ilustrasi pasangan. dailymail.co.uk
Alasan Orang Tertutup pada Pasangan dan Cara Mengatasinya

Jika Anda kesulitan bersikap terbuka kepada pasangan karena berbagai alasan, berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan


Nonton Drama Korea Secara Maraton Bisa Mengundang Bahaya, Begini Maksudnya

42 hari lalu

Bagi Anda yang ingin menonton drama dengan tema thriller, beberapa list drama Korea detektif berikut ini bisa jadi pilihan. Ada banyak plot twist. Foto: Canva
Nonton Drama Korea Secara Maraton Bisa Mengundang Bahaya, Begini Maksudnya

Menonton drama Korea atau drakor terus menerus dalam satu waktu bisa mengundang bahaya bagi kesehatan mental. Apakah itu?


Dahsyatnya Dampak Patah Hati pada Fisik, Tak Hanya Emosional

19 Februari 2024

Ilustrasi Patah Hati. (indiatimes)
Dahsyatnya Dampak Patah Hati pada Fisik, Tak Hanya Emosional

Tak hanya menghancurkan perasaan dan menggerus emosi, patah hati juga berdampak besar bagi kondisi tubuh, bahkan mempengaruhi jantung.