TEMPO.CO, Jakarta - Banyak pemicu orang merasa lelah di siang hari, di antaranya kurang tidur atau ada masalah kesehatan tertentu. Cara termudah untuk mengatasinya tentu saja meningkatkatkan kualitas dan kuantitas tidur.
Ketika orang mengaku lelah, mungkin bisa karena benar lelah atau mengantuk. Kelelahan mengacu pada kurangnya energi, karena kurang tidur atau masalah metabolisme, gangguan lingkungan atau psikologis. Penyebabnya bisa termasuk disfungsi tiroid, diabetes, kekurangan nutrisi, masalah jantung, efek samping obat-obatan, ganguan hormon, atau gangguan suasana hati.
Budaya yang serbacepat, gila kerja dengan mentalitas pekerjaan dan produktivitas lebih penting dari tidur, bikin orang selalu lelah.
"Kapan terakhir Anda melakukan tes darah dan pemeriksaan kesehatan? Bukan penyakit tapi kesehatan. Inilah dasar kesehatan, tak perlu jadi anggota pusat kebugaran mewah atau makan makanan organik. Cukup tidur itu gratis," ujar Dr. Abhinav Singh, direktur Pusat Tidur Indiana, pakar medis di Sleep Foundation dan penulis Sleep to Heal, kepada USA Today.
Lelah meski cukup tidur
Jika masih merasa lelah meski sudah cukup tidur, segera konsultasikan ke dokter. "Kalau sudah tidur 7-8 jam harusnya Anda merasa segar dan penuh energi. Tapi kalau hal itu tak terjadi, berarti ada yang salah," ungkap Singh.
Singh meminta untuk memperhatikan gejala yang mungkin terkait kondisi berikut:
-Mengantuk di pagi hari.
-Mengantuk saat mengemudi.
-Sering ingin buang air di malam hari.
-Berat badan cepat naik dan susah menurunkannya.
-Susah fokus
-Perubahan suasana hati
-Sakit kepala setelah bangun tidur.
Bagaimana kalau merasa lesu di sore hari? Jangan khawatir, itu normal, bagian dari irama sirkadian. Singh menyarankan tidur siang 20-25 menit, atau sekedar beristirahat dengan tenang. Akan tetapi, bila waktu tidur siang itu lebih lama, bisa berjam-jam, maka memang ada masalah tidur, artinya tubuh memang perlu tahapan tidur berkali-kali.
Pilihan Editor: Plus Minus Tidur Tanpa Busana, Anda Pilh yang Mana?
