Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berhenti Berbohong soal Kematian pada Anak, Fakta Lebih Penting

Reporter

image-gnews
Ilustrasi anak sedih/murung. Shutterstock.com
Ilustrasi anak sedih/murung. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tak sedikit orang tua yang berbohong pada anaknya yang masih kecil soal kematian. Misalnya, orang tua mengatakan, "Kakek sedang pergi jauh, tak tahu kapan akan pulang," mengenai sang kakek yang telah wafat.

Orang tua memang selalu berusaha melindungi anak-anaknya dari apapun, termasuk perasaan sedih dan kehilangan. Hanya saja, mereka tak jarang melakukannya dengan cara keliru.

"Orang tua sering tak siap dengan pertanyaan anak. Dan saran yang selalu saya berikan adalah katakan yang sebenarnya," ujar David Kessler, pakar kesedihan dan pendiri Grief.com, kepada USA Today

Pengaruh berbagai faktor
Faktor usia anak juga berpengaruh. Contohnya usia 2-4 tahun masih belum paham benar soal kematian, menurut Loree Johnson, terapis perkawinan dan keluarga. Seiring pertambahan usia, mereka mulai mengerti apa itu kematian. Orang tua berperan kunci untuk menggiring percakapan dan tak perlu menutupi perasaan mereka. 

"Mereka pikir dengan menyembunyikan kesedihan mereka sendiri -- air mata, murung, atau jenis emosi lain -- maka akan melindungi anak-anak," jelas Gina Moffa, pekerja sosial dan penulis Moving On Doesn't Mean Letting Go.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Insting memang mulia tapi ada yang lebih penting. Anak-anak perlu tahu banyak hal sejak usia sangat muda dan mereka boleh mengekspresikan perasaan dan pengalaman dengan terbuka, terutama seputar emosi yang membingungkan seperti kesedihan," tambahnya.

Anak-anak boleh mengekspresikan kesedihan dengan berbagai cara, sebelum atau sesudah merasa kehilangan, ungkap Andrew Knapp, penulis buku anak Find Momo Everywhere, yang kehilangan ibunya 9 tahun lalu.

"Ekspresi bisa tergantung banyak hal, seperti perkembangan emosional, hubungan dengan orang yang meninggal, dan kemampuan mereka untuk merasa aman mengekpresikan perasaan. Anak-anak bisa lebih terdampak atas kehilangan itu dari yang disadari orang dewasa, bahkan bila mereka tak menunjukkannya," jelasnya. 

Pilihan Editor: Kematian Saudara Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung Anak di Usia Muda

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

15 hari lalu

Ilustrasi depresi. Shutterstock
Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

Selain pada mental, depresi juga bisa berdampak pada fisik dan sosial. Berikut gejala depresi pada fisik, mental, dan sosial.


Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

21 hari lalu

Pekerja bantuan Australian World Central Kitchen (WCK), Lalzawmi
Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza


Sandera Israel Ditemukan Tewas di Gaza, Kerabat Salahkan Pemerintah Netanyahu

21 hari lalu

Elad Katzir. Foto: Al Quds Brigades
Sandera Israel Ditemukan Tewas di Gaza, Kerabat Salahkan Pemerintah Netanyahu

Saudara perempuan Elad Katzir, sandera Israel yang ditemukan tewas di Gaza, menyalahkan pihak berwenang Israel atas kematiannya.


Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

28 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.


7 Tanda yang Biasa Ditunjukkan Orang Menjelang Kematian

30 hari lalu

Ilustrasi kematian. Forbes.com
7 Tanda yang Biasa Ditunjukkan Orang Menjelang Kematian

Pengalaman setiap orang menjelang ajal tak selalu sama. Namun memahami tanda bisa membantu keluarga lebih ikhlas saat kematian menjemput.


Pakar Saraf Jelaskan Ciri-ciri Epilepsi, dari Bengong sampai Sakit Kepala

37 hari lalu

Ilustrasi epilepsi. firstaidlearningforyoungpeople.redcross.org.uk
Pakar Saraf Jelaskan Ciri-ciri Epilepsi, dari Bengong sampai Sakit Kepala

Pakar menjelaskan ciri-ciri epilepsi yang sebenarnya sangat banyak, contohnya melamun atau bahkan sakit kepala.


Jangan Tambah Kesedihan Teman yang Baru Bercerai dengan Ucapan Berikut

48 hari lalu

Ilustrasi wanita sedih dan kecewa. Freepik.com
Jangan Tambah Kesedihan Teman yang Baru Bercerai dengan Ucapan Berikut

Jangan mengucapkan lima hal berikut pada teman yang baru bercerai walau sepintas menyenangkan karena penerimaannya mungkin berbeda.


WHO: Jumlah Korban Tewas karena Serangan Israel di Gaza Lampaui 30 Ribu Jiwa

59 hari lalu

Warga Palestina memeriksa lokasi serangan Israel di sebuah rumah, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah di selatan Jalur Gaza  27 Februari 2024. REUTERS/Mohammed Salem
WHO: Jumlah Korban Tewas karena Serangan Israel di Gaza Lampaui 30 Ribu Jiwa

WHO menyebut jumlah kematian di Jalur Gaza sejak serangan Israel pada 7 Oktober lalu telah melampaui 30 ribu jiwa.


Santri Berusia 14 Tahun Diduga Dianiaya Senior di Kediri hingga Berujung Kematian

26 Februari 2024

Ilustrasi penganiayaan
Santri Berusia 14 Tahun Diduga Dianiaya Senior di Kediri hingga Berujung Kematian

Seorang santri pondok pesantren di Kabupaten Kediri tewas dengan tubuh penuh luka diduga dianiaya oleh empat seniornya


Merasa Sering Sial dan Kurang Beruntung, Ayo Bangkit dengan 4 Langkah Berikut

24 Februari 2024

Ilustrasi wanita minum kopi atau teh hangat. Freepik.com/Tirachardz
Merasa Sering Sial dan Kurang Beruntung, Ayo Bangkit dengan 4 Langkah Berikut

Daripada terus menyalahkan diri atau kesialan saat sedang tidak beruntung, lebih baik lakukan ini agar bisa bangkit dan melupakan hari yang buruk.