Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gejala Alergi Tungau Debu yang Disalahartikan sebagai Flu

Reporter

image-gnews
Ilustrasi orang bersin. shutterstock.com
Ilustrasi orang bersin. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Flu adalah penyakit yang umum menyerang saat musim hujan dan cuaca dingin. Tapi tak sedikit orang yang menyalahartikan alergi tungau debu sebagai flu.

Pakar matras Rebecca Swain dari Winstons Beds di Inggris mengatakan gejala umum alergi tungau debu sering diabaikan. Ukuran yang sangat kecil membuat tungau debu tak terdeteksi di tempat tidur. Mereka memakan sel-sel kulit mati di seprai dan tumbuh subuh di kamar dengan kelembapan tinggi.

Menurut Swain, orang yang bangun tidur dengan kondisi batuk kering bisa jadi karena tidur di kasur yang penuh tungau debu. Dampak lain adalah bersin-bersin dan hidung meler seperti flu.

"Meski tak bisa melihat makhluk kecil ini tanpa mikroskop, kehadiran mereka bisa diketahui dari batuk kering yang Anda alami di pagi hari dan mata berair," ujarnya kepada Express.

Frekuensi bersihkan kamar
Selain gejala mirip flu, tanda lain serangan tungau debu di tubuh adalah gatal-gatal, susah bernapas, mata merah dan gatal, serta tidur terganggu. Meski tak tampak dengan mata telanjang dan disebut tak berbahaya, tungau debu bisa memicu reaksi alergi, seperti asma, eksim, dan rhinitis sehingga pentig untuk menjaga kebersihan rumah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Swain menyarankan mencuci seprai dengan air hangat bersuhu sekitar 60 derajat Celcius dan membersihkan debu di seluruh kamar tidur dengan seksama jika Anda merasa diganggu tungau debu. Cara ini bisa mengurangi gangguan mereka.

Anda disarankan mencuci perlengkapan tidur sekali seminggu. Jika sedang sakit, Anda harus mencuci perlengkapan tidur lebih dari sekali seminggu untuk membunuh segala jenis bakteri. Piyama dan sarung bantal juga harus dicuci seminggu sekali, bahkan sarung bantal harus lebih sering dicuci bila Anda terbiasa tidur tengkurap.

Pilihan Editor: Asap Dapur Hingga Tungau Debu Bisa Jadi Alergen Hidup Pemicu Munculkan Asma

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

2 hari lalu

Ilustrasi anak alergi. fearlessparent.org
Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

Ada beberapa faktor yang ikut mempengaruhi terjadinya alergi pada anak selain alergen, termasuk ras dan keturunan.


Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

3 hari lalu

Ilustrasi anak alergi. communitytable.parade.com
Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

Kenali empat gejala khas rinitis alergi yang terlihat pada anak, yakni bersin berulang, hidung gatal, hidung meler, dan hidung tersumbat.


Fakta tentang Alergi Kacang, Bisakah Diobati?

19 hari lalu

Kacang salah satu penyebab alergi (pixabay.com)
Fakta tentang Alergi Kacang, Bisakah Diobati?

Dokter anak serta pakar alergi dan imunologi di California mengungkapkan beberapa fakta menarik tentang alergi kacang. Simak faktanya.


Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

20 hari lalu

Flu Singapura.
Waspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya

Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?


Ini Cara Membedakan Flu Singapura dengan Flu Musiman

23 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Ini Cara Membedakan Flu Singapura dengan Flu Musiman

Gejalanya sama-sama ada demam, nyeri tenggorok, mungkin lemas. Tetapi flu singapura tidak disertai batuk.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

24 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

25 hari lalu

Flu Singapura.
Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.


6 Cara Sederhana Redakan Batuk Membandel

31 hari lalu

Ilustrasi batuk pilek. Shutterstock
6 Cara Sederhana Redakan Batuk Membandel

Batuk bisa bertahan selama beberapa waktu. Berikut beberapa pengobatan rumahan yang bisa dicoba untuk meredakan batuk.


Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

31 hari lalu

Penting untuk menjaga kesehatan selama musim hujan agar terhindar dari berbagai jenis penyakit. Ini tips menjaga kesehatan di musim hujan. Foto: Canva
Waspada 9 Penyakit ini Sering Muncul Saat Musim Hujan

Musim hujan membawa risiko peningkatan penyebaran berbagai penyakit berikut ini.


Alergi Bisa Picu Anak Sering Sakit, Ini Kata Guru Besar FK Unair

39 hari lalu

Ilustrasi anak alergi. communitytable.parade.com
Alergi Bisa Picu Anak Sering Sakit, Ini Kata Guru Besar FK Unair

Guru Besar FK Unair mengatakan anak sering jatuh sakit bisa jadi karena alergi terhadap sesuatu yang belum diketahui orang tua.