TEMPO.CO, Jakarta - Kandung kemih adalah organ yang terletak di bagian bawah perut dan tugasnya menyimpan dan mengosongkan urine dari tubuh. Seperti bagian tubuh lain, organ ini juga bisa terkena kanker, penyakit akibat sel-sel abnormal membelah dan menyebar tanpa bisa dikontrol.
Pakar kesehatan Dr. James O'Donovan mengatakan kandung kemih terdiri dari beberapa lapisan. "Kanker kandung kemih bisa terjadi di beberapa lapisan pertama di jaringan kandung kemih atau bisa juga berkembang dan menyebar di bagian lain tubuh," katanya di kanal YouTube-nya.
Ia menjelaskan empat gejala yang harus diwaspadai, yakni:
-Kencing berdarah
-Sering kencing
-Sensasi panas atau nyeri saat buang air kecil.
-Bau kencing yang aneh.
Menurutnya, kencing berdarah adalah gejala paling umum yang dialami 80 persen pasien. Ia pun menyebut dua hal berbeda yang perlu diperhatikan.
"Pertama, darah pada urine terlihat jelas. Jika melihatnya, biasanya warnanya merah terang tapi kadang terlihat coklat tua atau merah muda. Kedua, Anda mungkin tak bisa melihat darah di urine dengan mata telanjang," tuturnya, dikutip dari Express.
Gejala umum lain
Meski tak diiringi rasa sakit, ia menyarankan untuk memeriksakan ke dokter bila melihat darah dalam urine. Sementara itu, gejala yang tak terlalu umum adalah lebih sering buang air kecil dan sensasi terbakar dan nyeri saat kencing. Jika kanker sudah menyebar biasanya juga muncul gejala lain yang tak terkait kandung kemih, seperti:
-Berat badan turun tanpa disengaja.
-Nyeri di punggung bawah, perut, atau tulang.
-Selalu merasa lelah dan tidak sehat.
"Gejala-gejala ini mungkin terkait kondisi kesehatan lain, banyak orang dengan gejala ini tak mengalami kanker kandung kemih. Akan tetapi, untuk berjaga-jaga jika mengalami gejala-gejala di atas, terutama ada darah di urine, penting untuk periksa ke dokter," pesannya.
Pilihan Editor: Gejala Kanker Kandung Kemih yang Terlihat Mata Telanjang
