Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyebab Ibu Sulit Berikan ASI Eksklusif, Kurang Dukungan sampai Stres

Reporter

image-gnews
Ilustrasi menyusui. factretriever.com
Ilustrasi menyusui. factretriever.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemberian ASI eksklusif penting bagi kehidupan anak karena menentukan status gizi di masa depan. Spesialis anak dari Rumah Sakit Permata Depok, Agnes Tri Harjaningrum, mengatakan dukungan keluarga penting dalam pemberian ASI pada bayi.

"Kurangnya dukungan dari pasangan dan juga keluarga serta mitos-mitos salah yang masih dipercaya masyarakat membuat ibu kadang menjadi tidak percaya diri, mendapat tekanan, tidak didukung dan diperhatikan kesehatan mentalnya sehingga membuat program ASI eksklusif terhambat," ujar Agnes.

Dia menambahkan dibandingkan susu formula, ASI sudah pasti yang terbaik dan merupakan zat gizi utama yang harus diberikan pada anak di masa awal kelahiran. Namun, diakuinya tidak semua ibu beruntung diberi kemudahan memberikan ASI. Ada beberapa keadaan yang membuat pemberian ASI terkendala, misalnya ibu harus mengonsumsi obat tertentu, mengalami pendarahan pascapersalinan yang membuatnya masuk ICU, atau mengidap penyakit tertentu yang bisa menular ke bayi, baik secara langsung atau melalui ASI.

Kondisi bayi pun kadang membuat proses menyusui terhambat, misalnya bayi yang lahir prematur dan harus dirawat di ruangan khusus atau NICU, bayi harus terpisah dari ibu atau memiliki penyakit metabolik sehingga pemberian ASI terkendala.

“Sebetulnya kita semua sepakat bahwa ASI adalah yang terbaik. Tetapi sekali lagi bahwa dunia ini tidak hitam putih, ada abu-abunya, ada kondisi tertentu di mana ibu memang tidak mampu memberikan ASI, yang juga harus kita maklumi dan diberikan solusi, bukan lalu mengatakan ibu tersebut bukan ibu yang baik," tambah Agnes.

Kurang dukungan keluarga
Dokter yang menamatkan spesialisasi di Universitas Indonesia dan juga alumni Charite Medical School (Berlin-Jerman) dan ISPED itu menjelaskan masalah pemberian ASI di Indonesia cukup kompleks. Di luar kondisi medis, tidak jarang pemberian ASI terhambat akibat kurangnya dukungan suami dan keluarga, kurangnya pengetahuan ibu dalam memberikan ASI, dan kepercayaan turun temurun yang masih diyakini padahal salah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Contohnya, suami tidak mendampingi ibu sejak awal kehamilan sampai melahirkan sehingga ibu merasa sendirian atau bahkan ditinggal sendiri sehingga stres dan ASI tidak keluar. Mertua atau keluarga terdekat pun menuntut ibu harus sempurna atau terlalu banyak ikut campur sehingga membuat ibu tertekan.

Sering juga terjadi sindrom ASI dan ibu merasa ASI-nya kurang lalu mertua atau orang tua langsung meminta memberikan susu formula. Padahal, sangat normal ASI pada tiga hari pertama belum banyak keluar, lambung bayi pun masih sebesar kelereng. Selama tidak ada kondisi yang membahayakan bagi bayi seperti dehidrasi, hipoglikemia, atau bayi kuning berlebihan tidak perlu buru-buru diberi susu formula.

Situasi ibu bekerja juga menjadi penyebab pemberian ASI tidak optimal, terutama yang bekerja di sektor tenaga produksi atau buruh pabrik. Meski sudah ada peraturan semua anak berhak mendapatkan ASI eksklusif dan perusahaan wajib  memberikan cuti selama tiga bulan bagi ibu menyusui, kenyataannya masih banyak perusahaan dan pabrik yang mengabaikan. Karena itu, dia berharap pemerintah bisa lebih tegas dalam menegakkan aturan yang sudah dibuat demi masa depan ibu dan anak yang lebih baik.

Pilihan Editor: Dampak Positif Cuti Melahirkan Lebih Lama pada Ibu Menyusui

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ingin Cepat Turun Berat Badan, Pemicu Produksi ASI Kurang Maksimal

13 hari lalu

Ilustrasi menyusui. SpineUniverse
Ingin Cepat Turun Berat Badan, Pemicu Produksi ASI Kurang Maksimal

Beberapa kebiasaan membuat produk ASI tidak optimal, termasuk membatasi pola makan karena ingin cepat menurunkan berat badan.


Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

17 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil mudik. Shutterstock
Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

Posko OPOR Bu Bidan didirikan untuk mendekatkan layanan kebidanan kepada pemudik, khususnya akses bagi perempuan, ibu hamil dan menyusui


Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

40 hari lalu

Ibu sedang pompa ASI. Foto : Motherly
Kenali Gejala Gangguan Mental pada Ibu Pasca Melahirkan, Kurangnya Nafsu Makan Hingga Sulit Tidur

Perubahan besar dalam proses melahirkan dapat menyebabkan beban mental dan emosional yang signifikan pada ibu. Ini gejala gangguan mental pada ibu.


Saran untuk Ibu Menyusui agar Puasa Ramadan Lancar

40 hari lalu

Ilustrasi menyusui. Pexels/William Fortunato
Saran untuk Ibu Menyusui agar Puasa Ramadan Lancar

Berikut tips untuk ibu menyusui yang menjalankan puasa Ramadan. Upayakan tidak telat sahur dan berbuka puasa agar cairan tetap tercukupi dalam sehari.


Bebelac Hadirkan Pojok Susu di 3001 Gerai Alfamart

43 hari lalu

Bebelac Hadirkan Pojok Susu di 3001 Gerai Alfamart

Pojok Susu di Flagship Store Alfamart dihadirkan untuk memberikan pengalaman belanja yang menyenangkan dan premium bagi si Kecil dan Ibu


Menteri Kesehatan Gaza Peringatkan Ribuan Anak Kena Komplikasi karena Tak Ada Susu Formula

43 hari lalu

Seorang pria menggendong bayi di pangkuannya, saat warga Palestina yang mengungsi, yang meninggalkan rumah mereka akibat serangan Israel berlindung di tenda kamp, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 14 Februari 2024 .REUTERS/Saleh Salem
Menteri Kesehatan Gaza Peringatkan Ribuan Anak Kena Komplikasi karena Tak Ada Susu Formula

Ada ribuan anak yang sedang menderita penyakit komplikasi serius karena kelangkaan susu di wilayah Gaza utara.


Alasan Medis Ibu Menyusui Tak Wajib Puasa Ramadan

45 hari lalu

Relawan Layanan Kesehatan Cuma-cuma Dompet Dhuafa memeriksa kesehatan ibu menyusui penyintas Covid-19 di RW 07 Kelurahan Tengah, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis, 5 Agustus 2021. Monitoring dan edukasi kesehatan ini dilakukan dalam rangka Pekan ASI Sedunia. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Alasan Medis Ibu Menyusui Tak Wajib Puasa Ramadan

Ibu menyusui boleh tidak berpuasa Ramadan, ada alasan medis dibaliknya.


Benarkah Ibu Menyusui Boleh Tidak Berpuasa Ramadhan?

46 hari lalu

Ilustrasi ruang menyusui/laktasi di kantor. ELIZABETH FLORES/STAR TRIBUNE
Benarkah Ibu Menyusui Boleh Tidak Berpuasa Ramadhan?

Ibu menyusui boleh tidak berpuasa saat bulan Ramadhan, namun jika berpuasa pun tidak mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi.


Syarat Ibu Hamil dan Menyusui yang Mau Puasa Ramadan Menurut Praktisi Kesehatan

47 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil minum cukup air. (dok. Aqua)
Syarat Ibu Hamil dan Menyusui yang Mau Puasa Ramadan Menurut Praktisi Kesehatan

Ibu hamil boleh menjalankan puasa Ramadan selama mematuhi sejumlah persyaratan agar tetap sehat, termasuk bayi dalam kandungan.


Susu Formula Tak Ada di Gaza Utara, Bayi Dua Bulan Tewas Kelaparan

25 Februari 2024

Seorang pria menggendong bayi di pangkuannya, saat warga Palestina yang mengungsi, yang meninggalkan rumah mereka akibat serangan Israel berlindung di tenda kamp, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 14 Februari 2024 .REUTERS/Saleh Salem
Susu Formula Tak Ada di Gaza Utara, Bayi Dua Bulan Tewas Kelaparan

Seorang bayi berusia dua bulan bernama Mahmoud Fattouh, meninggal karena kekurangan gizi di Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza, utara Jalur Gaza