TEMPO.CO, Jakarta - Debat capres cawapres pada 4 Februari 2024 yang akan dilaksanakan di Jakarta Convention Center (JCC) mulai pukul 19.00 WIB, Komisi Pemilihan Umum atau KPU menetapkan tema debat mengenai Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia dan juga Inklusi.
Pada debat kali ini, merupakan debat capres ketiga atau terakhir dalam rangkaian debat capres cawapres Pemilu 2024. Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo akan membahas berbagai topik tersebut.
Dokter spesialis Paru Prof Dr Erlina Burhan menekankan pentingnya persoalan penanganan tuberkulosis atau TBC, yang perlu disinggung dalam tema kesehatan debat capres dan menjadi agenda presiden terpilih nantinya.
“Masih adanya stigma dan diskriminasi, efek samping pengobatan, alur rujukan yang menyulitkan, dan faktor sosial ekonomi lainnya,” kata Erlina kepada Tempo.co, pada Jumat, 2 Febaruari 2024.
Pada 2022, pasien TBC SO yang memulai pengobatan hanya 86 persen (611.400 kasus dari 711,778 kasus) dari seluruh pasien yang ditemukan. Sedangkan, pasien TBC RO yang memulai pengobatan hanya 65 persen (8145 kasus dari 12.531 kasus).
“Indonesia masih memiliki gap angka antara pasien TBC yang memulai pengobatan dengan angka keseluruhan pasien TBC yang sudah terkonfirmasi,” kata dokter spesialis paru RS Persahabatan Jakarta. Ia kemudian menyampaikan, saat ini sejumlah vaksin TB tengah dikembangkan, seperti vaksin m72 dan TB Inhalasi,
Menurut eks Ketua Satgas Covid-19 PB IDI ini, Indonesia saat ini telah menjadi negara dengan komitmen yang sangat baik dalam adopsi regimen pengobatan jangka pendek untuk TBC.
Persoalan lainnya, Erlina Burhan mengungkapkan soal anggaran. “Anggaran TBC berasal dari anggaran pemerintah dan donasi, tapi jumlah donasi masih jauh lebih besar daripada anggaran pemerintah sendiri,” kata dia.
Pilihan Editor: Debat Capres Tema Kesehatan, Ketua ILUNI FIK: Tekankan Regulasi Kesehatan yang Pro Tenaga Kesehatan