Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Memahami Terapi Radiasi untuk Pengobatan Pasien Kanker, Cek Kelebihannya

Reporter

image-gnews
Petugas mempersiapkan radiasi untuk penderita penyakit kanker di ruang Radioterapi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, 20 Mei 2016. Sekitar 70 persen penderita kanker berada di negara berkembang seperti Indonesia dengan prevalensi kanker mencapai 4,3 banding 1.000 orang. TEMPO/Imam Sukamto
Petugas mempersiapkan radiasi untuk penderita penyakit kanker di ruang Radioterapi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, 20 Mei 2016. Sekitar 70 persen penderita kanker berada di negara berkembang seperti Indonesia dengan prevalensi kanker mencapai 4,3 banding 1.000 orang. TEMPO/Imam Sukamto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis onkologi radiasi di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, Angela Giselvania, mengatakan sekitar 50-60 persen pasien kanker memerlukan terapi radiasi untuk mendukung pengobatan kanker selain bedah dan kemoterapi selama proses penyembuhan.

“Peran radiasi itu sifatnya saling membantu bersama bedah dan kemoterapi, tergantung jenis sel kanker dan stadiumnya. Tapi sekitar 50-60 persen pasien kanker pasti membutuhkan radiasi dalam pengobatannya,” kata Angela, Senin, 5 Februari 2024.

Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini mengatakan terapi radiasi atau radioterapi berguna untuk membunuh benih-benih kanker yang sekiranya masih tersisa setelah pembedahan dan kemoterapi dilakukan pasien kanker agar pasien bersih dari kanker. Untuk beberapa jenis kanker seperti kanker leher rahim stadium 2B, kanker otot, atau kanker otak, terapi radiasi bisa dilakukan tanpa operasi pembedahan terlebih dulu. 

Terapi radiasi juga dilakukan untuk mengurangi perdarahan pada jenis kanker tertentu dan mengurangi rasa nyeri hebat yang kerap dialami pasien kanker. Terapi ini juga salah satu alternatif jika pasien kanker memang tidak memungkinkan untuk menjalani operasi pengangkatan kankernya.

“Justru biasanya pasien-pasien yang tidak memungkinkan untuk dibedah atau kondisinya tidak cukup fit untuk dibedah, radiasi salah satu alternatifnya. Jadi kalau diradiasi itu pasien tidak akan merasakan atau melihat sesuatu. Radiasi tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, jadi seperti kalau kita CT Scan,” papar Angela.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Efek samping
Ia mengatakan terapi radiasi juga terbilang aman karena teknologi dan mesin yang sudah jauh lebih canggih. Alat hanya akan meradiasi sel kanker yang perlu dihilangkan sehingga jaringan lain di sekitar kanker akan aman. Namun, setiap proses pengobatan kanker tidak menampik akan ada efek sampingnya pada tubuh. 

Pada terapi radiasi, Angela mengatakan ada beberapa efek samping saat menjalani proses seperti diare jika diradiasi sekitar perut dan kulit yang cenderung berubah warna namun tidak sampai gosong atau terbakar dan akan pulih setelah terapi selesai. Ia juga berharap semakin banyak rumah sakit yang menyediakan terapi radiasi karena saat ini yang menyediakan masih belum sebanding dengan jumlah pasien kanker di Indonesia yang cukup tinggi. Seringkali pasien harus mendaftar beberapa bulan sebelumnya untuk mendapatkan jadwal terapi radiasi karena alat yang masih terbatas.

Angela mengingatkan untuk lebih memperhatikan kesehatan untuk mencegah kanker dengan menjalani pola hidup sehat. Bila terdapat benjolan atau perubahan di jaringan kulit segera berobat ke dokter untuk penanganan yang lebih dini.

Pilihan Editor: Mencegah Kanker Serviks Bisa Dimulai dari Kebiasaan Ini

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

1 hari lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

4 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

5 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

5 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

8 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

11 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

11 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

14 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

14 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

16 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.