Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Sumber Protein Nabati yang Perlu Dimasukkan ke Pola Makan

Reporter

image-gnews
Susu kedelai. Pixabay.com/Big Fat Cat
Susu kedelai. Pixabay.com/Big Fat Cat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Buat yang sedang berusaha menambah asupan protein, daging bukan satu-satunya pilihan. Produk susu memang menjadi pilihan favorit. Namun di Amerika Serikat 90 persen warganya kurang makan makanan laut dan 50 persen tak cukup mengonsumsi kacang-kacangan, biji-bijian, dan produk-produk kedelai menurut Dietary Guidelines for Americans.

Meski sumber makanan hewani kaya protein, sumber nabati pun baik untuk kesehatan secara umum, kata pakar diet dan nutrisi Theresa Gentile, yang juga juru bicara Akademi Nutrisi dan Diet di negara tersebut. Ia mengambil acuan dari penelitian yang diterbitkan di American Journal of Clinical Nutrition, yang menemukan rutin mengonsumsi protein nabati lebih banyak dari sumber hewani dan produk susu memiliki kesehatan mental lebih baik dan lebih sedikit masalah fisik.

Produk nabati juga lebih baik bagi lingkungan. Menurut penelitian 2023 yang dimuat di Scientific Reports, protein nabati dan ikan paling baik bagi manusia dan lingkungan sementara protein dari daging mencatat skor nutrisi lebih rendah, lebih tinggi bagi risiko kesehatan, dan lebih buruk dampaknya bagi lingkungan karena emisi gas rumah kaca akibat produksinya.

Sumber protein nabati
Buat yang ingin menambah asupan protein, berikut sumber protein nabati yang dianjurkan, seperti dilaporkan USA Today.
-Polong-polongan
-Kacang kapri
-Lentil
-Selai kacang
-Kacang-kacangan dan biji-bijian
-Susu kedelai
-Tahu
-Tempe
-Quinoa

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Makanan-makanan tersebut juga kaya serat, vitamin, dan mineral. Kacang-kacangan adalah sumber serat dan lemak sehat. Sumber protein nabati seperti sayuran hijau dan brokoli juga kaya antioksidan, vitamin K dan C. 

Polong-polongan seperti buncis dan kacang panjang tinggi serat, protein, zat besi, serta saripati resisten yang baik bagi kesehatan pencernaan karena tidak meningkatkan glukosa. Jenis kacang ini juga mengandung polifenol yang bertindak sebagai antioksidan dan bisa melindungi dari beberapa jenis kanker, penyakit kardiovaskular, diabetes, dan penyakit neurodegeneratif.

Pilihan Editor: Senjata Ampuh Cegah Penyakit: Makronutrien, Mikronutrien, Protein

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kreasi Protein Berbuah Hadiah Nobel Kimia 2024 untuk 3 Peneliti Ini

11 jam lalu

Ilmuwan David Baker, Demis Hassabis, dan John Jumper memenangkan Hadiah Nobel Kimia 2024 atas penempuan mereka terkait struktur protein. Credit: Reuters
Kreasi Protein Berbuah Hadiah Nobel Kimia 2024 untuk 3 Peneliti Ini

Di antara tiga pemenang Nobel Kimia 2024, dua datang dari Google Deepmind dengan catatan keberhasilan baru empat tahun lalu.


Peneliti BRIN Ungkap Keunggulan Susu Ikan Dibanding yang Lain

14 jam lalu

Pekerja tengah mengemas susu ikan di Unit pengolahan susu ikan milik PT Berikan Protein di Bekasi, Jawa Barat, 18 September 2024. Susu ikan ini hadir dalam dua varian rasa yaitu Coklat dan Stroberi dengan merek dagang Surikan. TEMPO/Tony Hartawan
Peneliti BRIN Ungkap Keunggulan Susu Ikan Dibanding yang Lain

Susu ikan diklaim memiliki berbagai keunggulan dari beberapa susu lain, seperti kambing, sapi, unta, dan kedelai. Simak kata peneliti BRIN.


Ahli Gizi Ingatkan Dampak Kekurangan Protein pada Tumbuh Kembang Anak

2 hari lalu

Ilustrasi program makan gratis. ANTARA/Sulthony Hasanuddin
Ahli Gizi Ingatkan Dampak Kekurangan Protein pada Tumbuh Kembang Anak

Ahli gizi mengatakan kekurangan protein bisa menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak macam gangguan kesehatan, hambatan tumbuh kembang, stunting.


Kesehatan Rambut: Simak Deretan Sumber Asupan Nutrisinya

3 hari lalu

Ilustrasi rambut bob. Unsplash.com/Tore F
Kesehatan Rambut: Simak Deretan Sumber Asupan Nutrisinya

Rambut yang sehat dan kuat tak hanya perawatan luar, tetapi juga membutuhkan nutrisi dari dalam


Kecukupan Protein pada Anak Indonesia Masih Rendah

12 hari lalu

Ilustrasi protein. Shutterstock
Kecukupan Protein pada Anak Indonesia Masih Rendah

Asupan protein hewani sangat penting bagi tubuh manusia. Manusia membutuhkan setidaknya 20 jenis asam amino esensial.


Tips dan Trik untuk Memulai Kebiasaan Jogging dengan Sukses

20 hari lalu

Anggota Komunitas Pelari Malam di Stadion GBK, Senayan, Jakarta, Kamis 2 Maret 2012. TEMPO/Wisnu Agung Pasetyo
Tips dan Trik untuk Memulai Kebiasaan Jogging dengan Sukses

Ingin hidup sehat dengan berlari atau jogging, ini tips dan triknya.


Mengenal Kegunaan Lesitin Kedelai pada Makanan dan Siapa yang Harus Menghindari

24 hari lalu

Ilustrasi kacang kedelai. Sustainablepulse
Mengenal Kegunaan Lesitin Kedelai pada Makanan dan Siapa yang Harus Menghindari

Lesitin kedelai tak hanya berguna pada makanan kemasan tapi juga diklaim sebagai suplemen diet. Namun, zat ini tak cocok untuk semua orang.


Susu Ikan Dinilai Cocok untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa

26 hari lalu

Ilustrasi susu ikan. Foto: Canva
Susu Ikan Dinilai Cocok untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa

Susu ikan rendah laktosa sehingga aman untuk anak yang intoleransi laktosa pada susu sapi atau sering disebut alergi susu sapi.


10 Cara Efektif Menurunkan Berat Badan Tanpa Harus Diet

28 hari lalu

Ilustrasi pria diet. Shutterstock
10 Cara Efektif Menurunkan Berat Badan Tanpa Harus Diet

Dengan menerapkan cara-cara ini, Anda dapat menurunkan berat badan secara efektif tanpa harus terjebak dalam program diet yang membatasi.


Kelebihan Susu Ikan Menurut Peneliti BRIN

28 hari lalu

Perbedaan susu ikan dan susu sapi. Foto: Canva
Kelebihan Susu Ikan Menurut Peneliti BRIN

Periset menyebut kelebihan susu ikan dibanding susu sapi biasa, yakni tidak mengandung alergen jika alergi terhadap laktosa.