TEMPO.CO, Jakarta - Laporan global menyebut penjualan tali untuk melompat naik tajam di 2021. Pasalnya, semakin banyak orang yang percaya peralatan murah ini bisa membantu menurunkan berat badan. Padahal kebiasaan lompat tali sudah dilakukan orang dari abad ke-17.
"Lompat tali bermanfaat buat jantung, tendon, otot, dan tulang," kata Meghan Wieser, dokter terapi fisik dan pelatih kekuatan di Maryland, Amerika Serikat, dikutip dari USA Today.
Faktanya, manfaat lompat tali bagi kesehatan begitu banyak dan mempengaruhi banyak sistem di tubuh. Lompat tali baik untuk keseimbangan dan koordinasi, latihan fisik rutin yang mudah, bahkan berdampak untuk seluruh tubuh.
Rutin melakukan olahraga sederhana ini bisa memperkuat otot tubuh bagian atas pada bisep, inti tubuh, punggung, lengan, dan bahu. Begitu juga dengan otot tubuh bagian bawah, seperti betis, panggul, dan paha.
"Olahraga ini bahkan baik buat kesehatan mental dan kognitif," sebut Michele Olson, pengajar ilmu olahraga di Huntingdon College di Alabama.
Menurunkan berat badan
Lompat tali juga baik untuk memompa jantung, melancarkan sistem kardiovaskular sehingga berdampak pada kapasitas kardiovaskular, tekanan darah, dan detak jantung.
"Riset menunjukkan lompat tali baik untuk meningkatkan kepadatan mineral tulang di kaki dan tumit," ujar Olson.
Manfaat lainnya adalah latihan kardio yang bagus. Beberapa laporan menyebut lompat tali 30 menit bisa membakar hingga 500 kalori jika dilakukan dengan teknik yang tepat. Selain itu, aktivitas ini juga diklaim mampu menurunkan berat badan.
"Lompat tali selama enam minggu bisa menurunkan BMI (indeks massa tubuh). Jika dikombinasikan dengan pola makan rendah kalori, berat badan dilaporkan bisa turun sekitar 1-3 kg dalam delapan minggu," ungkap Olson.
Pilihan Editor: Tips Menurunkan Berat Badan 0,5-1 Kg dalam Seminggu dari Ahli Gizi