Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Apa itu Sindrom Kelelahan Kronis

image-gnews
Kepala Puskesmas Telaga Youke Lumataw (kanan) memeriksa kondisi seorang Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang menjalani perawatan di ruang rawat inap Puskesmas Telaga, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Kamis, 15 Februari 2024. KPU Kabupaten Gorontalo mencatat 18 petugas KPPPS harus menjalani perawatan akibat sakit dan kelelahan pada pelaksanaan Pemilu 2024. ANTARA/Adiwinata Solihin
Kepala Puskesmas Telaga Youke Lumataw (kanan) memeriksa kondisi seorang Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang menjalani perawatan di ruang rawat inap Puskesmas Telaga, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Kamis, 15 Februari 2024. KPU Kabupaten Gorontalo mencatat 18 petugas KPPPS harus menjalani perawatan akibat sakit dan kelelahan pada pelaksanaan Pemilu 2024. ANTARA/Adiwinata Solihin
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sindrom Kelelahan Kronis (Chronic Fatigue Syndrome/CFS) adalah gangguan yang serius yang sering kali diabaikan atau salah diinterpretasikan. Sindrom Kelelahan Kronis adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelelahan yang ekstrem dan persisten selama minimal 6 bulan dan tidak hilang dengan istirahat.

Meskipun secara luas dikenal, CFS seringkali sulit didiagnosis karena gejalanya yang bervariasi dan sulit diidentifikasi. Kondisi ini memengaruhi kehidupan sehari-hari individu yang menderitanya, mengganggu aktivitas fisik dan mental mereka, dan bahkan dapat bertahan bertahun-tahun.

Gejala dan Diagnosis

Dilansir dari hopkinsmedicine.org, sindrom kelelahan kronis (CFS) ditandai dengan rasa lelah yang mendalam, terlepas dari istirahat di tempat tidur. Gejalanya dapat memburuk dengan aktivitas fisik atau mental. Salah satu tantangan terbesar dalam mengidentifikasi CFS adalah gejalanya yang sering kali mirip dengan flu atau penyakit lainnya.

Gejala umum termasuk sensitivitas terhadap cahaya, sakit kepala, nyeri pada kelenjar getah bening, kelelahan dan kelemahan yang mendalam, serta nyeri otot dan sendi. Selain itu, penderitanya juga dapat mengalami kesulitan berkonsentrasi, insomnia, dan perubahan mood.

Untuk mendiagnosis CFS, kelelahan yang signifikan harus mengganggu kemampuan individu untuk melakukan aktivitas sehari-hari selama minimal 6 bulan dan tidak dapat disembuhkan dengan istirahat.

Tidak ada tes spesifik untuk CFS, sehingga diagnosis seringkali didasarkan pada proses eliminasi untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lain dari gejala yang serupa.

Penyebab dan Faktor Risiko

Penyebab pasti CFS masih belum diketahui dengan jelas. Beberapa faktor yang diduga berkontribusi termasuk infeksi virus, sistem kekebalan tubuh yang melemah, stres psikologis, dan ketidakseimbangan hormon.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meskipun infeksi virus seperti virus Epstein-Barr dan virus herpes manusia telah diselidiki dalam hubungannya dengan CFS, tidak ada satu jenis infeksi pun yang secara khusus dikaitkan dengan CFS.

Selain itu, faktor risiko lain untuk CFS termasuk kecenderungan genetik, alergi, stres, dan faktor lingkungan. Wanita berusia 40 hingga 50 tahun memiliki risiko lebih tinggi untuk didiagnosis dengan CFS dibandingkan pria.

Pengobatan

Dilansir dari Healthline, belum ada obat spesifik untuk CFS, namun ada berbagai pendekatan pengobatan dan pengelolaan gejala yang dapat membantu individu yang menderita kondisi ini.

Pengelolaan aktivitas, atau yang dikenal sebagai pacing, merupakan salah satu pendekatan yang penting dalam mengelola CFS. Ini melibatkan menemukan batas individu untuk aktivitas fisik dan mental, merencanakan aktivitas tersebut, dan kemudian beristirahat untuk tetap berada dalam batas tersebut.

Selain itu, perubahan gaya hidup seperti mengurangi konsumsi kafein, menghindari merokok dan alkohol, serta menciptakan rutinitas tidur yang konsisten juga dapat membantu mengurangi gejala sindrom kelelahan kronis. Beberapa individu juga mungkin memerlukan terapi obat untuk mengelola gejala seperti depresi atau insomnia.

Pilihan editor: Menko Luhut Tengah Dirawat Imbas Kelelahan, Ini Deretan Kondisi Bisa Picu Kelelahan Hebat

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kecelakaan Maut KM 58 Tol Cikampek, Sopir Gran Max Kelelahan Usai 4 Hari PP Jakarta-Ciamis

11 hari lalu

Polisi mengevakuasi jenazah korban kecelakaan di Tol Jakarta-CIkampek KM 58, Karawang Timur, Jawa Barat, Senin, 8 April 2024. Kecelakaan yang  melibatkan tiga kendaraan yaitu Bus Primajasa, Grand Max dan Daihatsu Terios tersebut mengakibatkan 12 orang tewas. ANTARA/Awaludin
Kecelakaan Maut KM 58 Tol Cikampek, Sopir Gran Max Kelelahan Usai 4 Hari PP Jakarta-Ciamis

Polisi menyatakan penyebab kecelakaan maut di KM 58 Tol Cikampek karena pengemudi Gran Max kelelahan


Alasan Pemudik Tak Dianjurkan Menenggak Minuman Berenergi saat Lelah

12 hari lalu

Ilustrasi minuman energi (Pixabay.com)
Alasan Pemudik Tak Dianjurkan Menenggak Minuman Berenergi saat Lelah

Minum minuman berenergi saat kelelahan berbahaya karena dapat menutupi rasa kantuk dan membuat orang kurang waspada saat mengemudi.


Ketua KNKT Sebut Sopir Kelelahan Penyebab Kecelakaan di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Apa Itu KNKT?

15 hari lalu

Petugas mengevakuasi bangkai kendaraan yang mengalami kecelakaan di Tol Jakarta-CIkampek KM 58, Karawang Timur, Jawa Barat, Senin, 8 April 2024. Kecelakaan yang melibatkan tiga kendaraan yaitu Bus Primajasa, Grand Max dan Daihatsu Terios tersebut mengakibatkan 12 orang tewas. ANTARA/Awaludin
Ketua KNKT Sebut Sopir Kelelahan Penyebab Kecelakaan di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Apa Itu KNKT?

Ketua KNKT sebut unsur kelelahan sopir menjadi sebab kecelakaan di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek. Ini tugas dan wewenang KNKT.


Tips Pakar agar Anak Tak Kelelahan di Perjalanan Mudik Lebaran

29 hari lalu

Ilustrasi mudik bersama anak dengan sepeda motor. ANTARA
Tips Pakar agar Anak Tak Kelelahan di Perjalanan Mudik Lebaran

Dokter anak menyarankan orang tua mengatur waktu perjalanan mudik untuk mencegah anak kelelahan yang bisa mempengaruhi masalah kesehatan.


Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

34 hari lalu

Ilustrasi kolesterol. Shutterstock
Benarkah Kolesterol Tinggi Bisa Menimbulkan Rasa lelah?

Tingginya tingkat kolesterol biasanya dibarengi dengan gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya.


Mengenal Pilot Fatigue yang Jadi Penyebab Ketiduran Pilot dan Kopilot Batik Air

45 hari lalu

Batik Air. Dok. Lion Air
Mengenal Pilot Fatigue yang Jadi Penyebab Ketiduran Pilot dan Kopilot Batik Air

Minimalisasi pilot fatigue seperti yang terjadi di Batik Air, dapat dilakukan perbaikan sistemik efektivitas program Fatigue Risk Management System.


Pilot Tertidur di Maskapai Penerbangan Dunia Langsung Dipecat, Bagaimana Kejadian di Batik Air?

46 hari lalu

Ilustrasi pilot tertidur. Istimewa
Pilot Tertidur di Maskapai Penerbangan Dunia Langsung Dipecat, Bagaimana Kejadian di Batik Air?

Kejadian pilot tertidur yang terjadi di Batik Air, ternyata pernah terjadi di beberapa maskapai penerbangan dunia.


Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

49 hari lalu

Penerbangan Batik Air (BTK673) nomor pesawat PK-LUV pada 25 Januari 2024. Pilot dan kopilot tertidur hampir setengah jam sehingga pesawat yang mestinya mendarat di Cengkareng sempat nyasar sampai sekitar langit Cianjur-Sukabumi. Sumber: KNKT.
Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.


Buntut Pilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Kemenhub Tinjau Penerbangan Malam

49 hari lalu

Batik Air. Dok. Lion Group
Buntut Pilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Kemenhub Tinjau Penerbangan Malam

Kemenhub bakal investigasi Batik Air ID6723 dan meninjau penerbangan malam. Pilot dan kopilot sebelumnya terbang dinihari dari Jakarta.


Pilot Batik Air Ketiduran, Praktisi: Emang Boleh Terbang saat Kurang Tidur?

49 hari lalu

Batik Air. Dok. Lion Group
Pilot Batik Air Ketiduran, Praktisi: Emang Boleh Terbang saat Kurang Tidur?

Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim menilai ada pelanggaran yang dilakukan dalam insiden pilot-kopilot Batik Air ID6723.