Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kelompok yang Berisiko Tinggi Kena TBC, Termasuk Perokok

Reporter

image-gnews
Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter IGN Widyawati dari RS Paru Ario Wirawan Salatiga menjelaskan kelompok yang memiliki risiko tinggi terkena tuberkulosis atau TBC, termasuk perokok.

"Kita tahu asap rokok yang masuk akan bisa merusak selaput, fili-fili atau penyaring dari saluran napas sehingga kuman TBC yang masuk akan gampang sekali menginfeksi perokok," ujar Widyawati dalam bincang "Gak Mau Terpapar, Lakukan Cara Ampuh TBC Ini" yang disiarkan Kementerian Kesehatan, Jumat, 1 Maret 2024.

Ia juga menjelaskan tuberkulosis disebabkan bakteri yang tersebar melalui udara. Bakteri tersebut berdiam di paru dan tidak langsung menyerang namun menunggu imun melemah. Sejumlah gejala tuberkulosis adalah batuk selama lebih dari dua minggu. Selain itu, tergantung dari organ yang terkena, gejala TBC dapat berbeda-beda. Contohnya, apabila terkena kelenjar maka muncul benjolan.

Demam di malam hari
Gejala TBC lainnya yaitu demam dengan suhu yang tidak terlalu tinggi dan biasanya terasa pada malam hari. Selain perokok,  kelompok-kelompok lain yang memiliki risiko terkena TBC adalah orang yang positif HIV karena imunnya rendah.

"Kemudian kelompok yang kedua adalah orang-orang yang mengonsumsi obat-obatan imunosupresan," jelasnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain itu, peminum alkohol serta anak di bawah 5 tahun dan lansia. Kelompok lain yang memiliki risiko TBC yaitu tenaga kesehatan yang sering bersinggungan dengan pasien TBC. Menurutnya, cara paling mudah mencegah TBC adalah dengan menjaga imunitas tubuh, terutama bagi kelompok-kelompok rentan. Selain itu, hindari kontak dengan pasien TBC serta dengan mengadopsi pola hidup bersih dan sehat.

"Walaupun biasanya orang-orang di tempat umum yang batuk sudah jarang yang pakai masker, kita bisa menjaga diri dengan memakai masker. Tambahan, misalnya kita merasa ada gejala langsung saja, jangan menunggu terlalu lama untuk berobat," tambahnya.

Dia mengatakan apabila terkena TBC maka penyembuhan paling cepat enam bulan dan itu butuh kesabaran.

Pilihan Editor: Kenali Beda Batuk pada Anak Pneumonia, Asma, dan TBC

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Anak Sakit, Kapan Boleh Tetap Sekolah atau di Rumah Saja?

2 hari lalu

Ilustrasi Anak Sakit/Halodoc
Anak Sakit, Kapan Boleh Tetap Sekolah atau di Rumah Saja?

Orang tua boleh khawatir bila anak sakit tapi bukan berarti otomatis tak mengizinkan ke sekolah. Kapan anak sakit harus di rumah atau tetap sekolah?


Kenali Gejala TBC Laten, Bahaya, dan Penanganannya

16 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Kenali Gejala TBC Laten, Bahaya, dan Penanganannya

Spesialis paru menjelaskan beragam gejala TBC yang perlu dikenali dan jangan dibiarkan karena berbahaya dan bisa menular ke banyak orang.


IDAI Ingatkan Bahaya Batuk Rejan dan Pentingnya Imunisasi

22 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
IDAI Ingatkan Bahaya Batuk Rejan dan Pentingnya Imunisasi

Batuk rejan membuat anak sulit menarik napas hingga mengeluarkan bunyi ketika batuk sehingga perlu dicegah sejak awal dengan imunisasi.


Pakar Ungkap Bahaya Batuk Pertusis yang Tak Diobati

22 hari lalu

Dokter memeriksa pasien anak dengan gejala batuk dan sesak di Poli Batuk dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Puskesmas Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta, Rabu, 23 Agustus 2023. Angka tersebut meningkat sekitar 50 persen dari biasanya yang hanya berjumlah 30-40 orang. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Pakar Ungkap Bahaya Batuk Pertusis yang Tak Diobati

Dokter anak mengatakan pertusis yang tidak segera diobati bisa menyebabkan saluran napas lumpuh sehingga batuk tidak mengeluarkan dahak.


Dokter Jantung Sebut Pentingnya Kampanye Antirokok untuk Kurangi Perokok Remaja

29 hari lalu

Ilustrasi berhenti merokok. Pexel/George Morina
Dokter Jantung Sebut Pentingnya Kampanye Antirokok untuk Kurangi Perokok Remaja

Dokter menjelaskan kampanye antirokok bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah bertambahnya perokok, khususnya di kalangan remaja.


Dokter Jantung Ingatkan Risiko Kesehatan pada Perokok meski Tampak Sehat

30 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Dokter Jantung Ingatkan Risiko Kesehatan pada Perokok meski Tampak Sehat

Dokter jantung mengingatkan perokok kondisi fisik yang hanya terlihat dari luar tak bisa menjadi tolok ukur dan alasan untuk tetap merokok.


Berjuang Sembuh dari TBC saat Hamil

30 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Berjuang Sembuh dari TBC saat Hamil

Jumayati, seorang mantan pasien tuberkulosis (TBC) menceritakan tantangannya menjalani pengobatan TBC saat sedang hamil.


BRIN Kembangkan DECY-13 untuk Diagnosis Penyakit Kanker dan TBC

31 hari lalu

Development of Experimental Cyclotron in Yogyakarta atau DECY-13 Cyclotron. BRIN
BRIN Kembangkan DECY-13 untuk Diagnosis Penyakit Kanker dan TBC

BRIN mengembangkan DECY-13 untuk produksi radiofarmaka yang bisa menjadi diagnosis penyakit kanker dan TBC. Berikut penjelasannya.


Sebab PP Kesehatan Berpeluang Kurangi Angka Perokok Remaja

34 hari lalu

Ilustrasi berhenti merokok. Freepix.com
Sebab PP Kesehatan Berpeluang Kurangi Angka Perokok Remaja

Mengingat kondisi psikologis remaja yang masih rentan maka pemerintah wajib melindungi dari target pemasaran industri rokok hingga tak jadi perokok.


Pakar Ingatkan Rokok Elektrik sama dengan Rokok Konvensional

42 hari lalu

Ilustrasi rokok elektrik. Christopher Furlong/Getty Images
Pakar Ingatkan Rokok Elektrik sama dengan Rokok Konvensional

Pakar Sebut Bahaya Rokok Elektrik sama dengan Rokok Konvensional sehingga masyarakat perlu menghindari kebiasaan merokok..