Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hari Perempuan Internasional, Ini 5 Hambatan Perempuan Berolahraga Versi Asics

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
ilustrasi perempuan berolahraga/Asics
ilustrasi perempuan berolahraga/Asics
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dalam menyambut Hari Perempuan Internasional 2024, ASICS merilis hasil studi riset global yang menerangkan tentang berbagai hambatan olahraga yang dialami perempuan. Riset yang dipimpin oleh Dr. Dee Dlugonski dan Profesor Brendon Stubbs menjelaskan perbedaan yang signifikan dari kurangnya minat di seluruh dunia untuk berolahraga dibandingkan pria. 

Dee Dlugonski mengatakan bahwa sejak muda, ia merasa beruntung karena sejak muda memiliki hubungan yang sangat kuat dengan olahraga. Ia senang bermain di luar dengan anak, ia pun memiliki berbagai pengalaman olahraga yang kopetitif. "Tapi ketika menjadi pelatih, saya menyadari kesempatan itu tidak sama dengan semua orang, terutama perempuan," katanya dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 8 Maret 2024. 

Ia mulai melihat berbagai perbedaan antara perempuan dan laki-laki saat terlibat dengan olahraga. "Ternyata tidak semua orang memiliki pengalaman positif yang sama," kata wanita yang akhirnya mendedikasikan kariernya untuk memahami dan mempromosikan aktivitas fisik di kalangan wanita, anak-anak dan keluarga.

Dee Dlugonski menambahkan bahwa ini waktu yang tepat untuk mengerti apa yang menjadi hambatan bagi wanita dalam berolahraga. "Jadi, saya bermitra dengan ASICS, dan bersama-sama, menggunakan sains dan penelitian, kami sedang mencari untuk mengungkap alasan-alasan tersebut kesenjangan pelaksanaan gender dunia," lanjutnya.

Penelitian ini merupakan bagian dari inisiasi 'Move Her Mind' yang ditujukan kepada perempuan dan komunitas di seluruh dunia untuk mendukung mereka lebih bergerak dan berolahraga. Hal ini dilakukan ASICS untuk meningkatkan minat perempuan berolahraga untuk mendapatkan tubuh, pikiran, dan jiwa yang sehat sesuai dengan misi ASICS, Anima Sana In Corpore Sano, yang berarti didalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat.

Studi riset global ASICS menemukan bahwa lebih dari separuh perempuan di seluruh dunia telah berhenti berolahraga atau bahkan tidak melakukan aktivitas fisik sama sekali. Studi ini melibatkan hampir 25 ribu responden dari 40 negara untuk mengeksplorasi partisipasi dan minat perempuan dalam berolahraga. Berdasarkan data Sport Development Index (SDI) Kemenpora tahun 2023 di Indonesia tercatat bahwa hanya 31 persen dari perempuan Indonesia secara keseluruhan yang berpartisipasi dalam kegiatan berolahraga. Angka ini tergolong rendah, mengingat banyaknya jumlah penduduk Indonesia.

Dee Dlulgonski dan Brendon berharap studi ini bisa mengidentifikasi berbagai hambatan perempuan dalam berolahraga. Mereka pun mendalami faktor-faktor yang terkait dengan olahraga yang dialami wanita lintas usia, tingkat aktivitas dan geografi mereka masing-masing.

Hambatan Perempuan Berolahraga

Berikut 5 hal hambatan utama bagi perempuan untuk melakukan olahraga menurut studi tersebut.

1. Komitmen lain dan Tidak Punya Waktu

Sebanyak 76 persen responden mengatakan sudah memiliki agenda lain ketika hendak melakukan olahraga. 74 persen responden lainnya mengatakan mereka tidak memiliki cukup waktu untuk melakukan olahraga. Hambatan ini adalah yang paling banyak menghalangi wanita untuk berolahraga. 

2. Harga yang Mahal

Keuangan rupanya juga menjadi hambatan perempuan berolahraga. 62 persen responden mengeluh bahwa mereka enggan berolahraga karena tingginya dana yang perlu dikeluarkan untuk mempekerjakan pelatih pribadi (personal trainer). 59 persen responden lainnya menilai bahwa mereka terbebani ketika harus membayar biaya keanggotaan pusat kebugaran. Cukup banyak responden yang mengakui hambatan mereka dalam hal keuangan. Para responden ini bahkan merupakan wanita dari berbagai usia, asal dari daerah, dan juga jenis pekerjaan yang beragam. 

Ilustrasi perempuan olahraga/Asics

3. Lingkungan yang Tidak Aman dan Tidak Nyaman

Lingkungan yang buruk ternyata juga bisa berefek dalam kebiasaan wanita untuk bergerak. Sebanyak 43 persen wanita mengatakan hambatan mereka berolahraga adalah karena kurangnya ruang dan lingkungan yang aman. Jawaban ini paling banyak dikeluhkan oleh para responden dari Afrika (65 persen) dan Amerika Latin (52 persen). 

4. Tidak Cukup Bugar dan Tidak Cukup Sporty

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebanyak 42 responden wanita merasa tidak fit atau tidak merasa sporty untuk melakukan olahraga. Sebanyak 59 persen wanita yang tidak aktif mengakui jawaban ini. Sedangkan 51 persen wanita yang cukup aktif kegiatannya mengakui pula alasan ini. Sebanyak 41 persen kategori wanita aktif, dan 32 persen kelompok wanita sangat aktif pun menjawab hambatan perempuan tidak berolahraga adalah tidak fit. 

5. Kurangnya Akses Olahraga

Tidak adanya akses olahraga, lebih tepatnya dalam hal peralatan olahraga dan ruang olahraga juga menjadi hambatan perempuan berolahraga. Sebanyak 38 persen wanita mengatakan mereka kesulitan mendapatkan peralatan olahraga dan ruang untuk berolahraga. Bahkan sebanyak 45 persen para perempuan yang cukup muda usianya mengakui alasan ini. Kelompok wanita ini merupakan kelompok terbesar yang mengakui hambatan ini dialaminya. 

Hambatan Emosional

Selain kelima hambatan utama itu, para wanita dalam penelitian ini pun mengakui ada beberapa hambatan emosional dalam melakukan olahraga. 42 persen responden mengaku tidak merasa bugar atau tidak cukup sportif ketika harus berolahraga. Ada 37 persen responden bahkan merasa tidak nyaman dengan bentuk tubuh mereka. 

35 persen respondeon pun kurang percaya diri. Malu juga menjadi hambatan emosional yang dialami 33 persen responden. Lalu ada 32 persen responden yang mengaku takut gagal dan takut dihakimi ketika harus berolahraga.

Hambatan emosional lain adalah tekanan untuk melakukan olahraga dengan baik. Sebanyak 30 persen responden mengakui hal ini. Hambatan emosional terakhir yang dialami 19 persen wanita adalah tidak menemukan kawan seperjuangan. 

Manfaat Olahraga

Olahraga tentunya memiliki banyak sekali manfaat baik bagi perempuan. Beberapa dampak yang akan dirasakan wanita yang berolahraga secara rutin adalah 52 persen mengalami peningkatan kebahagiaan. Perempuan pun akan 50 persen merasa lebih bertenaga, 48 persen lainnya akan merasa lebih percaya diri. Dan sejumlah 67 persen dampaknya adalah mengurangi stres. Terakhir 80 persen dampak lainnya adalah akan mengurangi rasa frustasi setelah berolahraga.

ASICS Indonesia mengajak dan mendukung seluruh komunitas perempuan di Indonesia dalam mendorong minat berolahraga dengan meluncurkan inisiatif globalnya di Indonesia, Move Her Mind. Langkah besar ini ditujukan untuk memberikan dukungan penuh, pemberdayaan, dan menginspirasi lebih banyak perempuan Indonesia untuk aktif bergerak, melalui program-program khusus yang akan diperkenalkan oleh ASICS Indonesia serta akan diawasi langsung oleh pelatih khusus. "Dalam upaya mendukung lebih banyak perempuan untuk aktif bergerak, ASICS Indonesia dengan bangga mempersembahkan inisiatif terbaru kami, Move Her Mind. Kami berkomitmen untuk meningkatkan minat perempuan dalam berolahraga yang menurun di seluruh dunia karena kami percaya bahwa olahraga memiliki kekuatan untuk mengubah hidup," kata Presiden Direktur ASICS Indonesia, Sota Fukushima.

Sota mengatakan kegiatan Move Her Mind bukan hanya tentang bergerak saja. "Tetapi juga sebuah inspirasi, pemberdayaan, dan dukungan kepada perempuan untuk mencapai potensi penuh mereka melalui kekuatan berolahraga," kata Sota. 

Di Indonesia, ASICS mencoba untuk mendekatkan dan memberikan kesempatan perempuan Indonesia untuk berpartisipasi aktif dalam menciptakan gaya hidup yang lebih sehat. Salah satunya dengan melakukan rangkaian kegiatan ASICS Running Club, dan juga bekerja sama dengan komunitas Tenis serta pecinta Sneakers. Harapannya, hal ini bisa membantu para perempuan menghadapi berbagai tantangan untuk olahraga. 

Pilihan Editor: Jelang Pocari Run 2023, Pelari Bisa Cek Sepatu di ASICS House

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pentingnya Perempuan Punya Support System yang Baik di Keluarga

45 hari lalu

Diskusi bertema Establishing Contemporary Women's Beauty & Health Balance pada 8 Maret 2024 di SOGO, Plaza Senayan,Jakarta/Tempo-Mitra Tarigan
Pentingnya Perempuan Punya Support System yang Baik di Keluarga

Perempuan bisa berkarya dan berdaya. Walau begitu, beberapa di antaranya membutuhkan support system saat menghadapi beragam tantangan.


Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Perkuat Peran Perempuan dalam Ekonomi Keluarga

48 hari lalu

Perempuan rayakan Hari Perempuan Internasional/Sirclo
Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Perkuat Peran Perempuan dalam Ekonomi Keluarga

Pentingnya mematahkan stigma dan mendukung pengusaha perempuan untuk berdaya di momen Hari Perempuan Internasional ini.


Usman and The Blackstones Rilis Lagu Perempuan Gembala yang Tergusur Proyek Mandalika

49 hari lalu

Usman and The Blackstones merilis single Perempuan Gembala untuk memperingatu Hari Perempuan Internasional dan Hari Musik Nasional. Foto: Istimewa | Usman Hamid
Usman and The Blackstones Rilis Lagu Perempuan Gembala yang Tergusur Proyek Mandalika

Proses pengerjaan lagu baru Usman and The Blackstones ini berlangsung setahun lantaran mengalami perombakan beberapa kali.


Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia

49 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia

Perempuan memainkan peran penting dalam bidang kesehatan. Ada berbagai peranan perempuan dalam meningkatkan derajat kesehatan keluarga


Hari Perempuan Internasional, Intip Kisah Vanda Monica yang Dapat Cuan dari Bisnis Alat Pancing

49 hari lalu

Vanda Monica, Pemilik Toko Mancing_StellaProducts Official dan City Leader di Lazada Club Malang/Lazada
Hari Perempuan Internasional, Intip Kisah Vanda Monica yang Dapat Cuan dari Bisnis Alat Pancing

Rayakan Hari Perempuan Internasional 2024, simak kisah salah satu pengusaha alat pancing yang berhasil mendapat cuan dari bisnisnya.


Sederet Acara Peringati Hari Perempuan Internasional 2024 di Bangkok

49 hari lalu

Ilustrasi sahabat wanita. Freepik.com/DCStudio
Sederet Acara Peringati Hari Perempuan Internasional 2024 di Bangkok

Bangkok merayakan Hari Perempuan Internasional 2024 dengan beragam acara, menampilkan bakat dan prestasi wanita dalam berbagai bidang.


International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

49 hari lalu

Salah satu turunan tuntutan utama aksi International Women's Day Jogja 2024 berupa akses pendampingan bagi korban kekerasan difabel, pada Jumat 8 Maret 2024. TEMPO/Rachel Farahdiba R
International Women's Day Jogja 2024, Srikandi UGM: Rebut Kembali Hak Perempuan yang Tidak Diperjuangkan Pejabat Negara

Peringatan International Women's Day Jogja 2024, Ketua Divisi Aksi dan Propaganda Srikandi UGM sebut mengusung tema "Mari Kak Rebut Kembali!"


Pekerja Pria Jepang Uji Coba Simulasi Nyeri Haid: Saya Tidak Bisa Bergerak!

49 hari lalu

Ekspresi Masaya Shibasaki, seorang karyawan EXEO Group Inc., saat mencoba perangkat listrik VR yang dikembangkan Osaka Heart Cool 'Perionoid' yang melepaskan rangsangan listrik yang terasa seperti mengalami nyeri haid pada wanita selama lokakarya menjelang Hari Perempuan Internasional di kantor pusat perusahaan di Tokyo, Jepang 7 Maret 2024. REUTERS/Issei Kato
Pekerja Pria Jepang Uji Coba Simulasi Nyeri Haid: Saya Tidak Bisa Bergerak!

Ini sebagai bagian dari inisiatif yang bertujuan untuk menumbuhkan empati terhadap rekan kerja perempuan Jepang menjelang Hari Perempuan Internasional


Tentara Perempuan Ukraina Berperang di Dua Front: Melawan Rusia dan Diskriminasi di Militer

49 hari lalu

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy memberikan penghargaan kepada seorang Marinir Ukraina pada perayaan Hari Marinir Ukraina di garis depan, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di lokasi yang tidak diketahui. Ukrainian Presidential Press Service/via REUTERS
Tentara Perempuan Ukraina Berperang di Dua Front: Melawan Rusia dan Diskriminasi di Militer

Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan pada Oktober lalu bahwa hampir 43.000 tentara perempuan saat ini bertugas di militer.


Hari Perempuan Internasional, Putin Puji Tentara Wanita yang Bertempur di Ukraina

50 hari lalu

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu memberikan penghargaan kepada prajurit wanita. Foto : Menteri Pertahanan Rusia
Hari Perempuan Internasional, Putin Puji Tentara Wanita yang Bertempur di Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin memuji tentara wanita yang bertempur di Ukraina dalam pesan video perayaan Hari Perempuan Internasional.