Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyebab Penyakit Tangan, Kaki dan Mulut pada Anak Akibat Virus dan Cara Menanganinya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi ruam kulit. Pixabay/Hans Braxmeier
Ilustrasi ruam kulit. Pixabay/Hans Braxmeier
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tak ada orang tua yang ingin anak sakit meski hanya batuk pilek ringan, apalagi yang parah dan menyebabkan sesak napas, mual, dan demam tinggi. Kebanyakan orang pun berusaha menangkal penyakit dengan menjaga kebersihan dan mengonsumsi makanan sehat.

Namun kadang penyakit memang sulit dihindari, apalagi yang disebabkan infeksi. Salah satunya penyakit tangan, kaki dan mulut yang sering menyerang anak di bawah 6 bulan dan orang dengan imun lemah. Seperti apa itu?

Penyakit tangan, kaki dan mulut disebabkan virus dan menyebabkan perih dan ruam di sekitar mulut, juga ruam dan lepuhan di tangan dan kaki. Pemicunya adalah coxsackievirus dan menyebabkan rasa tak nyaman. 

"Penyakit tangan, kaki dan mulut bisa menyebabkan luka yang menyakitkan dan ruam kulit yang gatal," ujar Kellie Kruger, dokter anak dan penyakit dalam di Mayo Clinic di Arizona, kepada USA Today.

Cara penanganan
Seperti namanya, rasa sakit dan ruam kulit umumnya muncul di sekitar mulut, tangan, dan kaki namun infeksi tak selalu terbatas di area tersebut. Rasa sakit akibat luka dan melepuh bervariasi dari ringan sampai parah, juga demam ringan, dan terkadang juga sakit tenggorokan.

"Ruam klasik tangan, kaki dan mulut juga bisa muncul di pantat, tungkai, dan kadang menyebar ke seluruh tubuh," jelas Vikash Oza, direktur dermatologi anak di NYU Langone Health. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Kruger, penyakit ini bisa menyebar di rumah atau tempat umum. Tapi biasanya penyakit menular di tempat anak biasa bermain bersama dan melakukan kontak dekat dengan orang lain. Namun Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyebut kondisi ini tak terlalu berbahaya meski tetap harus mendapat perhatian.

Selain rasa tak nyaman dan perih, penderita juga tak boleh dekat-dekat dengan orang lain dalam beberapa hari. Cara menanganinya adalah dengan membiarkan penyakit sembuh dengan sendirinya dan berusaha meredakan rasa tak nyaman akibat gejala.

"Biasanya penyakit sembuh sendiri dalam waktu 1-2 minggu," kata Kruger.

Jika ada demam dan nyeri, anak bisa diberi obat Tylenol dan ibuprofen. Penting juga untuk mencegah anak dehidrasi dan jangan biarkan ia menggaruk luka atau ruam karena bisa menyebabkan iritasi kulit dan infeksi bakteri. Jika demam tak turun dalam tiga hari dan kondisi tak membaik dalam 10 hari, bawa anak ke dokter.

Pilihan Editor: Sebab Orang Bisa Terserang Dua Penyakit Sekaligus

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

4 hari lalu

Bawang merah. ANTARA/Oky Lukmansyah
Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?


Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

5 hari lalu

Ilustrasi anak-anak di saat cuaca panas. shutterstock.com
Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Musim Pancaroba, Dampaknya Bisa Sampai Ginjal

Jika orang kehilangan kontrol temperatur internal karena cuaca panas ekstrem, mereka mungkin akan mengalami berbagai masalah kesehatan.


Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

7 hari lalu

Ilustrasi cacar monyet atau monkeypox (Kemkes)
Epidemiolog: Cacar Monyet Berpotensi Jadi Penyakit Endemik di Indonesia

Epidemiolog Dicky Budiman menyatakan, infeksi cacar monyet berpotensi menjadi penyakit endemik karena minimnya penanganan.


Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

7 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

11 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Jangan Menularkan Penyakit setelah Lebaran, Ini yang Perlu Dilakukan

12 hari lalu

Ilustrasi batuk pilek. Shutterstock
Jangan Menularkan Penyakit setelah Lebaran, Ini yang Perlu Dilakukan

Setelah Lebaran, orang telah banyak berinteraksi dengan yang lain dan kemungkinan lupa menerapkan pola hidup sehat. Jangan sampai menularkan penyakit.


Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

13 hari lalu

Winter Aespa. Foto: Kpop Wiki
Penyebab Pneumothorax yang Dialami Winter aespa

Winter aespa menjalani masa pemulihan untuk penyakit pneumothorax, apa saja penyebab dan gejalanya?


Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

14 hari lalu

Flu Singapura.
Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

Flu Singapura atau HFMD mengalami peningkatan selama mudik atau libur Lebaran 2024. Apa gejala dan penyebab dari penyakit ini?


6 Masalah di Mulut yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker

17 hari lalu

Ilustrasi sakit gigi. Shutterstock.com
6 Masalah di Mulut yang Tak Boleh Diabaikan, Bisa Jadi Gejala Kanker

Masalah di mulut bisa jadi merupakan tanda kondisi yang lebih serius. Pakar menyebut kanker mulut salah satunya.


Kenali Gejala Flu Singapura, Mudah Tertular pada Anak Melalui Batuk

24 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Kenali Gejala Flu Singapura, Mudah Tertular pada Anak Melalui Batuk

Flu Singapura yang mudah menular pada anak usia di bawah lima tahun. Orang tua perlu waspadai gejalanya.