Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Risiko Memberi Pinjam Uang ke Teman Bisa Merusak Hubungan dan Memicu Konflik

image-gnews
Foto ilustrasi pinjaman uang.
Foto ilustrasi pinjaman uang.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Memberi pinjam uang kepada teman seringkali dianggap sebagai solusi cepat dalam mengatasi masalah keuangan pribadi. Namun, tanpa kesadaran akan potensi konsekuensi yang mungkin timbul, praktik ini dapat menjadi sumber konflik yang serius dalam hubungan interpersonal.

Meskipun tujuan awalnya adalah untuk membantu, kebiasaan pengeluaran dan ketidakpastian pembayaran kembali seringkali menghasilkan ketegangan di antara kedua belah pihak.

Dilansir dari Psychology Today Selasa lalu, penelitian terbaru menyebutkan bahwa terdapat beberapa kendala yang akan terjadi saat Anda meminjam uang dari teman. Secara khusus, teman tersebut mungkin merasa berhak untuk menilai untuk apa sang peminjam membelanjakan uang pinjamannya dan mungkin akan marah jika mereka menganggap pengeluaran tersebut tidak penting atau tidak perlu.

Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa ada perasaan yang dirasakan pemberi pinjaman bahwa mereka berhak mendapatkan pengawasan atas uang yang dipinjam. Sebagai pemberi pinjaman, seseorang merasa ia harus memiliki kendali atas bagaimana orang lain membelanjakan uang pinjamannya.

Mungkin ada teman dan anggota keluarga yang dengan senang hati membantu di saat Anda membutuhkan keuangan. Namun, Anda perlu mempertimbangkan beberapa skenario dampak buruk sebelum mencari bantuan mereka. Berikut beberapa kerugian yang mungkin akan terjadi saat meminjamkan uang kepada teman:

Persyaratan pembayaran yang tidak jelas

Dikutip dari hdfcbank.com, syarat pembayaran yang kurang jelas adalah ciri utama pinjaman yang diambil dari teman dan kerabat. Seringkali tidak mungkin untuk menuliskan persyaratan di atas kertas saat Anda meminjam dari teman atau kerabat Anda. Kadang-kadang perselisihan dan pertengkaran terjadi karena tidak adanya kesepakatan konkrit sebelumnya terkait pengembalian uang tersebut.

Kemungkinan tidak mampu mengembalikan uang

Sangat mungkin bagi teman atau saudara Anda untuk mengalami krisis keuangan yang tidak terduga segera setelah mereka meminjamkan uang kepada Anda. Anda mungkin belum mampu membayar ketika teman Anda menanyakan apakah Anda dapat membayar kembali pinjaman tersebut lebih awal dari yang disepakati. Hal tersebut bisa menyebabkan adanya rasa bersalah karena Anda merasa bertanggung jawab atas kesulitan keuangan yang dialami teman Anda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Melanggengkan kebiasaan finansial yang buruk

Dilansir dari finance.yahoo.com, ketika seseorang meminjamkan uang kepada temannya, hal tersebut lama kelamaan dapat melanggengkan kebiasaan keuangan yang buruk dari teman tersebut. Banyak

orang tidak pandai dalam hal uang, dan mereka cenderung tidak belajar jika mereka bisa mendapatkan pinjaman tanpa bunga dengan jangka waktu fleksibel kapan pun mereka membutuhkannya.

Dapat merusak hubungan

Dikutip dari fool.com, meminjamkan uang kepada seseorang sepertinya merupakan keputusan yang dapat memperkuat hubungan, karena Anda melakukan kebaikan bagi mereka. Ironisnya, seringkali hal yang terjadi malah sebaliknya.

Meminjamkan uang kepada teman atau kerabat dapat mengubah dinamika hubungan, karena status kedua pihak berubah menjadi peminjam dan penerima pinjaman. Hal ini mungkin tidak menjadi masalah pada awalnya, tetapi akan menjadi masalah jika penerima pinjam uang tidak membayar peminjam kembali seperti yang dikatakan.

Pilihan editor: Tips Pinjam Uang Agar Tak Terpuruk Karena Utang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

2 hari lalu

Kanselir Jerman Olaf Scholz bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Beijing, Tiongkok 4 November 2022. Kay Nietfeld/Pool via REUTER
Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.


Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

4 hari lalu

Presiden Joko Widodo meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. Program ini diharapkan dapat mempercepat pemenuhan dokter spesialis di daerah-daerah tertinggal, perbatasan dan Kepulauan. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.


Terkini Bisnis: Menteri Bahlil Soal Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, 3 Pemicu Pinjol Makin Marak

7 hari lalu

Tambang Freeport. Istimewa
Terkini Bisnis: Menteri Bahlil Soal Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, 3 Pemicu Pinjol Makin Marak

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia hingga 2061.


Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

10 hari lalu

Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

Selain suntikan pinjaman terdapat upaya pembinaan, pendidikan, dan peningkatan usaha koperasi dari LPDB-KUMKM


Marak Penipuan Pinjol, AdaKami Bagi Tips Mengatasi

10 hari lalu

YLKI Catat Pinjol Ilegal Jadi Aduan Konsumen Tertinggi Selama 2023
Marak Penipuan Pinjol, AdaKami Bagi Tips Mengatasi

AdaKami membagikan tips mengatasi penipuan pinjaman online atau Pinjol yang sedang marak terjadi.


YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

13 hari lalu

Ilustrasi Pinjaman Online. Freepix: Rawpixel.com
YLKI: Pemerintah Mesti Lebih Tegas Menindak Pinjol Ilegal, hingga Mengusut Aliran Dana dan Investor

Satgas Pasti menemukan 537 entitas pinjol ilegal di sejumlah situs dan aplikasi sepanjang Februari hingga Maret 2024.


KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

13 hari lalu

Ilustrasi pinjaman online. Freepik
KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.


Daftar 537 Pinjol Ilegal Terbaru yang Diblokir Satgas Pasti

15 hari lalu

Pesan penawaran pinjaman online yang ada di gawai saat rilis kasus di kantor Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, 15 Oktober 2021. ANTARA/Sigid Kurniawan
Daftar 537 Pinjol Ilegal Terbaru yang Diblokir Satgas Pasti

Satgas Pasti memblokir 537 pinjol ilegal, 48 pinjaman pribadi, dan 17 investasi ilegal pada periode Februari hingga 31 Maret 2024. Ini daftarnya.


Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

17 hari lalu

Ilustrasi Pinjaman Online. Freepix: Rawpixel.com
Marak Korban dan Modus Baru: Layanan Pinjol Ilegal Bisa Dihukum 10 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Triliun

Selain 537 entitas pinjol ilegal, Satgas PASTI juga menemukan 48 konten penawaran pinjaman pribadi dan 17 entitas yang menawarkan investasi.


Cerita Korban Pinjol Pundi Kas: Transfer Dulu, Bayar Utang Kemudian

17 hari lalu

Ilustrasi: Rio Ari Seno
Cerita Korban Pinjol Pundi Kas: Transfer Dulu, Bayar Utang Kemudian

Penyedia pinjol belakangan punya banyak tipu muslihat. Platform Pundi Kas menjebak korban dengan cara mentransfer sejumlah uang tanpa persetujuan.