TEMPO.CO, Jakarta - Memberi pinjam uang kepada teman seringkali dianggap sebagai solusi cepat dalam mengatasi masalah keuangan pribadi. Namun, tanpa kesadaran akan potensi konsekuensi yang mungkin timbul, praktik ini dapat menjadi sumber konflik yang serius dalam hubungan interpersonal.
Meskipun tujuan awalnya adalah untuk membantu, kebiasaan pengeluaran dan ketidakpastian pembayaran kembali seringkali menghasilkan ketegangan di antara kedua belah pihak.
Dilansir dari Psychology Today Selasa lalu, penelitian terbaru menyebutkan bahwa terdapat beberapa kendala yang akan terjadi saat Anda meminjam uang dari teman. Secara khusus, teman tersebut mungkin merasa berhak untuk menilai untuk apa sang peminjam membelanjakan uang pinjamannya dan mungkin akan marah jika mereka menganggap pengeluaran tersebut tidak penting atau tidak perlu.
Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa ada perasaan yang dirasakan pemberi pinjaman bahwa mereka berhak mendapatkan pengawasan atas uang yang dipinjam. Sebagai pemberi pinjaman, seseorang merasa ia harus memiliki kendali atas bagaimana orang lain membelanjakan uang pinjamannya.
Mungkin ada teman dan anggota keluarga yang dengan senang hati membantu di saat Anda membutuhkan keuangan. Namun, Anda perlu mempertimbangkan beberapa skenario dampak buruk sebelum mencari bantuan mereka. Berikut beberapa kerugian yang mungkin akan terjadi saat meminjamkan uang kepada teman:
Persyaratan pembayaran yang tidak jelas
Dikutip dari hdfcbank.com, syarat pembayaran yang kurang jelas adalah ciri utama pinjaman yang diambil dari teman dan kerabat. Seringkali tidak mungkin untuk menuliskan persyaratan di atas kertas saat Anda meminjam dari teman atau kerabat Anda. Kadang-kadang perselisihan dan pertengkaran terjadi karena tidak adanya kesepakatan konkrit sebelumnya terkait pengembalian uang tersebut.
Kemungkinan tidak mampu mengembalikan uang
Sangat mungkin bagi teman atau saudara Anda untuk mengalami krisis keuangan yang tidak terduga segera setelah mereka meminjamkan uang kepada Anda. Anda mungkin belum mampu membayar ketika teman Anda menanyakan apakah Anda dapat membayar kembali pinjaman tersebut lebih awal dari yang disepakati. Hal tersebut bisa menyebabkan adanya rasa bersalah karena Anda merasa bertanggung jawab atas kesulitan keuangan yang dialami teman Anda.
Melanggengkan kebiasaan finansial yang buruk
Dilansir dari finance.yahoo.com, ketika seseorang meminjamkan uang kepada temannya, hal tersebut lama kelamaan dapat melanggengkan kebiasaan keuangan yang buruk dari teman tersebut. Banyak
orang tidak pandai dalam hal uang, dan mereka cenderung tidak belajar jika mereka bisa mendapatkan pinjaman tanpa bunga dengan jangka waktu fleksibel kapan pun mereka membutuhkannya.
Dapat merusak hubungan
Dikutip dari fool.com, meminjamkan uang kepada seseorang sepertinya merupakan keputusan yang dapat memperkuat hubungan, karena Anda melakukan kebaikan bagi mereka. Ironisnya, seringkali hal yang terjadi malah sebaliknya.
Meminjamkan uang kepada teman atau kerabat dapat mengubah dinamika hubungan, karena status kedua pihak berubah menjadi peminjam dan penerima pinjaman. Hal ini mungkin tidak menjadi masalah pada awalnya, tetapi akan menjadi masalah jika penerima pinjam uang tidak membayar peminjam kembali seperti yang dikatakan.
Pilihan editor: Tips Pinjam Uang Agar Tak Terpuruk Karena Utang