Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Benarkah Santan Bisa Menyebabkan Diare?

Reporter

Editor

Nurhadi

image-gnews
ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)
ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Di balik kelezatan dan keunikan masakan tradisional Nusantara yang menggoda selera, terdapat satu bahan utama yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejumlah hidangan, yakni santan.

Santan, yang dihasilkan dari parutan kelapa yang dicampur dengan air, telah menjadi identitas khas dari masakan Indonesia. Namun, di balik kelezatan yang ditawarkannya, terdapat beberapa mitos seputar konsumsi santan dan dampaknya terhadap kesehatan pencernaan.

Salah satu mitos yang sering tersebar adalah bahwa santan bisa menjadi penyebab diare. Namun, apakah mitos tersebut memiliki dasar ilmiah yang kuat?

Sebagai bahan makanan yang mengandung lemak, santan memang dapat memicu gangguan pencernaan pada sebagian orang, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan atau oleh orang yang memiliki sensitivitas pencernaan tertentu.

Ketika lemak dalam santan tidak diserap dengan baik oleh tubuh, bisa terjadi penumpukan lemak di usus besar yang kemudian merangsang pelepasan cairan, menyebabkan diare. Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua orang akan merasakan dampak ini, dan reaksi seseorang terhadap santan bisa bervariasi.

Diare adalah kondisi umum yang dapat terjadi dalam beberapa hari, namun jika tidak ditangani dengan baik, dapat mengakibatkan dehidrasi. Selain disebabkan oleh bakteri, diare juga bisa dipicu oleh konsumsi makanan tinggi lemak, seperti makanan yang mengandung santan.

Ketika lemak tidak diserap secara normal oleh tubuh, lemak tersebut akan menuju usus besar dan dipecah menjadi asam, yang kemudian merangsang usus besar untuk mengeluarkan cairan dan memicu terjadinya diare.

Terlalu banyak lemak dalam feses dapat menyebabkan feses menjadi encer atau diare karena lemak tidak dapat dicerna dan diserap dengan baik oleh tubuh. Kandungan lemak yang tinggi dalam santan, seperti dua sendok santan yang mengandung 6 gram lemak dan 56 kalori, juga berkontribusi pada kondisi ini, terutama karena santan tidak mengandung serat.

Ketidakmampuan sistem pencernaan dalam menyerap lemak dengan baik biasanya disertai dengan masalah pada organ pencernaan lainnya, seperti produksi enzim yang tidak mencukupi oleh pankreas dan produksi empedu yang kurang oleh liver. Selain itu, beberapa masalah kesehatan lain juga dapat mempengaruhi proses ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Diare yang disebabkan oleh lemak yang tidak terserap dengan baik, atau yang dikenal sebagai steatorrhea, memiliki gejala yang mirip dengan gangguan pencernaan lainnya, tetapi dapat memburuk seiring berjalannya waktu. Gejala yang mungkin muncul termasuk feses encer dan berlendir dengan jumlah yang banyak, bau tidak sedap, kram perut, sering kentut, dan penurunan berat badan yang signifikan.

Steatorrhea seringkali disertai dengan masalah kesehatan lain yang mempengaruhi proses pencernaan, seperti kanker pankreas, radang pankreas kronis, tumor hati, radang usus, batu empedu, atau pertumbuhan bakteri berlebih di usus kecil.

Jika tidak diobati, diare dapat memiliki konsekuensi yang serius, termasuk kekurangan nutrisi dan masalah kesehatan lainnya, seperti anemia, kekurangan vitamin, dan penurunan kesehatan tulang. Pada anak-anak, diare yang tidak diatasi dengan cepat dapat menghambat pertumbuhan, menyebabkan gangguan saraf, dan menunda perkembangan pubertas.

Untuk mengobati dan mencegah diare yang disebabkan oleh lemak, disarankan untuk mengurangi asupan makanan berlemak, rokok, alkohol, kalsium oksalat, dan tetap menjaga hidrasi tubuh, serta meningkatkan asupan vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E, K).

Ketika mengalami diare, Anda dapat meminum obat antidiare seperti loperamide atau bismut subsalisilat, dan untuk mengatasi perut kembung, dapat digunakan antasida atau obat antikembung lainnya. Jika ada kekhawatiran atau pertanyaan, selalu baik untuk berkonsultasi dengan apoteker atau tenaga medis.

Meskipun santan dapat menyebabkan diare pada beberapa orang, itu tidak berarti bahwa santan harus dihindari sama sekali. Sebagai bagian dari pola makan yang seimbang, santan masih dapat dinikmati dengan bijaksana oleh sebagian besar orang. Penting untuk mengonsumsi santan dalam jumlah yang moderat dan seimbang dengan makanan lainnya.

LIVESTRONG | HEALTHIFYME | WEBMD

Pilihan Editor: 6 Bahaya Konsumsi Santan secara Berlebihan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Sering Disisihkan dari Piring Makan karena Pahit, Ketahui Manfaat Luar Biasa Pare

4 hari lalu

Ilustrasi oseng pare tempe. Cookpad/Tri Yunianti
Sering Disisihkan dari Piring Makan karena Pahit, Ketahui Manfaat Luar Biasa Pare

Pare merupakan salah satu sayuran yang menyimpan beragam manfaat kesehatan yang luar biasa.


10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

10 hari lalu

Ilustrasi pria makan sehat atau sayur. shutterstock.com
10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

Peradangan bisa memicu berbagai penyakit kronis bila didiamkan, seperti penyakit jantung dan kanker. Namun, ada cara untuk mencegahnya.


Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

16 hari lalu

Ilustrasi opor ayam. shutterstock.com
Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

Konsumsi opor dan gulai yang identik dengan hidangan Lebaran perlu diseimbangkan dengan makanan sumber serat seperti sayur dan buah.


Cara Membuat Ketupat dan Hidangan Sayur Pelengkapnya

17 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Cara Membuat Ketupat dan Hidangan Sayur Pelengkapnya

Ketupat hidangan utama saat Lebaran atau Idulfitri


Macam Penyakit yang Rawan Menyerang Anak di Masa Mudik Lebaran

18 hari lalu

Ilustrasi mudik bersama anak dengan sepeda motor. ANTARA
Macam Penyakit yang Rawan Menyerang Anak di Masa Mudik Lebaran

Dokter mengatakan anak berisiko diare selama mudik Lebaran akibat pola makan yang tidak teratur. Penyakit apa lagi yang juga mengintai?


Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

18 hari lalu

Ilustrasi semur daging. Shutterstock
Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

Dokter mengingatkan masyarakat agar sebisa mungkin memilih daging sapi tanpa lemak untuk hidangan Lebaran agar kesehatan tetap terjaga.


Sajian Berlemak Saat Lebaran, Ahli Gizi Unair Bagikan Tips Makan Opor dan Rendang

19 hari lalu

Ilustrasi makanan khas Lebaran. Shutterstock
Sajian Berlemak Saat Lebaran, Ahli Gizi Unair Bagikan Tips Makan Opor dan Rendang

Sajian makanan kaya lemak saat Lebaran aman dikonsumsi asal tahu batasannya. Simak penuturan ahli gizi dari Unair berikut ini.


Tips Makan Enak tanpa Khawatir Masalah Pencernaan Saat Lebaran

26 hari lalu

Hidangan lebaran. ANTARANEWS
Tips Makan Enak tanpa Khawatir Masalah Pencernaan Saat Lebaran

Dokter spesialis penyakit dalam memberikan tips agar tetap bisa makan enak saat lebaran tanpa menimbulkan masalah pencernaan.


Sayuran Ini Layak Dimakan Setiap Hari karena Manfaat Supernya

28 hari lalu

Ilustrasi sop kembang kol. shutterstock.com
Sayuran Ini Layak Dimakan Setiap Hari karena Manfaat Supernya

Buat yang mau memperbanyak makan sayuran, kembang kol bisa jadi pilihan karena kaya nutrisi bermanfaat seperti serat, vitamin C, vitamin K, dan kolin.


10 Tips Menyimpan Makanan Berbahan Santan

29 hari lalu

ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)
10 Tips Menyimpan Makanan Berbahan Santan

Masakan dengan kuah santan selalu menjadi favorit banyak orang. Begini menyimpan makanan bersantan agar awet.