Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenali Pemicu Kesepian dan Atasi sebelum Merusak Kesehatan Mental

Reporter

image-gnews
Ilustrasi kesepian. Shutterstock
Ilustrasi kesepian. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Anda selalu merasa kesepian meski dikelilingi banyak teman dan keluarga. Menurut survei pembaca Sun Health, kesepian paling banyak dialami usia 45-54 tahun dan 6 persen responden mengaku mengalami kesepian parah.

Robin Hewings, Direktur Kampanye End Loneliness (campaigntoendloneliness.org), mengatakan, "Merasa kesepian terkadang bagian wajar dalam hidup. Kesepian yang perlu diakhiri itu yang sudah kronis."

Kondisi ini tak berbeda pada anak-anak dan dewasa. Hanya saja orang dewasa lebih pandai menutupinya. Hewings menjelaskan yang sulit adalah tak ada tanda atau gejala jelas terkait kesepian. Namun tanda yang biasa terlihat adalah perasaan lelah sepanjang waktu, menghindari situasi sosial atau sulit melakukannya dibanding sebelumnya.

"Saat kesepian, dunia terasa sangat menakutkan dan orang bisa lebih sulit terlibat interaksi sosial. Saat merasa sepi, situasi sosial bisa terasa mengganggu dan Anda pun tak ingin terlibat di dalamnya," tutur Hewings.

Ia pun menjelaskan apa yang perlu diketahui soal kesepian dan bagaimana cara mengatasi kesepian.

Bagaimana rasanya
Kesepian bisa sangat menakutkan. Tanyakan pada diri apakah merindukan seseorang atau situasi tertentu, apakah Anda merasa terisolasi atau diabaikan. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemicu
Kesepian kronis membuat terpuruk dan sulit diatasi. Kaitannya adalah Anda merasa kesepian sehingga menarik diri secara fisik dan emosional. Kemudian dunia terasa begitu mengancam dan semakin sulit untuk menjalin koneksi sosial. 

Dampak
Kesepian bisa dibandingkan dengan obesitas terkait kesehatan. Dan jika Anda kesepian, hidup sendiri, dan terisolasi secara sosial, maka risikonya seperti merokok 15 batang sehari.

Kaitan
Stres membuat Anda merasa kesepian dan kesepian membuat stres. Jika Anda bisa menjalin hubungan dalam hidup maka kesepian, stres, depresi, dan burn out akan berkurang.

Buat perubahan
Kenali perasaan, pikirkan aktivitas sosial yang disukai dan bangun kepercayaan diri. Fokus pada mengerjakan sesuatu yang disukai atau bergabung dengan kelompok sukarelawan. Tak mudah mengatasi kesepian jadi jangan salahkan diri sendiri.

Pilihan Editor: Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Mengurangi Kesedihan buat yang Baru Kehilangan Ibu

11 jam lalu

Ilustrasi ibu dan anak. Freepik.com
Cara Mengurangi Kesedihan buat yang Baru Kehilangan Ibu

Untuk yang baru saja kehilangan ibu, berikut lima tips pakar untuk mengatasi emosi yang sulit sekaligus menyambut Hari Ibu Internasional pada 12 Mei.


Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

7 hari lalu

Ilustrasi wanita tersenyum pada orang tua atau lansia di panti jompo. shutterstock.com
Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.


Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

9 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.


Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

9 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com/Priscilla du Preez
Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.


Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

10 hari lalu

Menulis jurnal setiap hari bisa menjadi salah satu cara untuk mengatasi gangguan kecemasan. (Pexels/Alina Vilchenko)
Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.


12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

12 hari lalu

Ilustrasi ciri-ciri kolesterol tinggi pada wanita. Foto: Canva
12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

14 hari lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

14 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

14 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

18 hari lalu

Ilustrasi sakit punggung. Freepik.com/Gpointstudio
Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

Stres sebabkan sakit punggung bisa terjadi lantaran tubuh Anda mengalami reaksi kimia sebagai respons terhadap stres.