Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Editor

Nurhadi

image-gnews
Flu Singapura.
Flu Singapura.
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit tangan-kaki-mulut atau dikenal dengan flu Singapura adalah penyakit menular dengan ditandai luka atau sariawan di wilayah mulut hingga ruam di bagian tangan dan kaki. Flu Singapura sebenarnya merupakan salah satu jenis flu yang bermutasi. Flu jenis ini lebih banyak menyerang anak-anak karena faktor daya tahan tubuh. 

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat adanya peningkatan kasus flu Singapura. Tercatat per minggu ke-11 2024 atau sekitar awal Maret, ada 5.461 orang yang terjangkit. Flu ini tidak mematikan sebagaimana flu burung. Tetapi, gejalanya lebih parah daripada flu biasa. 

Flu Singapura merupakan flu yang terjadi akibat infeksi virus yang menyebabkan sariawan di mulut dan lecet di kulit. Infeksi ini terjadi karena jenis virus Coxsackievirus A16 dan Coxsackievirus A6. Virus jenis ini termasuk ke dalam kelompok Enterovirus yang menular. 

Dikutip dari NHS, infeksi flu Singapura mengakibatkan lepuh di kulit yang berwarna merah dengan gelembung kecil berisi cairan di atasnya. Sering kali gelembung itu terkelupas dengan sendirinya dan akan meninggalkan bisul atau bekas luka dengan dasar kemerahan. Telapak kaki dan telapak tangan mungkin mengalami ruam yang terlihat seperti bintik merah atau lepuh merah.

Kadang-kadang, kulit juga timbul ruam berwarna merah muda yang tidak gatal di bagian tubuh lain, seperti bokong dan paha. Namun, beberapa kasus pada anak tidak mengalami masalah apa pun selain luka di bagian belakang tenggorokan atau disebut herpangina.

Dilansir dari Kids Health, flu Singapura dikategorikan sebagai penyakit yang mudah menular, terutama melalui kontak dengan tangan yang tidak dicuci, feses (kotoran), air liur (ludah), lendir dari hidung, atau cairan dari lepuh (luka) karena virus yang menjadi penguasa infeksi ini hidup didalamnya.

Anak-anak menjadi yang paling rentan terkena flu jenis ini, utamanya anak di bawah 7 tahun. Infeksi ini sering menular di pusat penitipan anak, taman kanak-kanak, sekolah, perkemahan musim panas, dan tempat lain di mana banyak anak yang berkumpul dan berinteraksi. 

Gejala yang bisa dilihat oleh orangtua ketika anaknya terjangkit infeksi ini selain lecet, anak juga akan mengalami demam selama beberapa hari dengan diikuti kondisi dehidrasi akibat anak merasa sakit saat menelan cairan. Gejala biasanya hilang dalam waktu seminggu hingga 10 hari, dan anak-anak pulih sepenuhnya.

Para ahli menyebut tidak ada obat khusus untuk flu Singapura dan tidak ada vaksin untuk mencegahnya. Jika menemui dokter pun akan disarankan untuk perawatan di rumah supaya anak lebih nyaman selama masa pemulihan. 

Gejala flu Singapura

Penyakit flu Singapura dapat dilihat dari gejala yang ditimbulkan. Tidak semua gejala ini terjadi ketika infeksi ini menyerang. Namun, Dilansir dari Mayo Clinic, berikut beberapa gejala flu Singapura:

- Demam.

- Sakit tenggorokan.

- Badan yang terasa sakit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

- Lesi yang terasa nyeri seperti melepuh di lidah, gusi, dan bagian dalam pipi.

- Ruam di telapak tangan, telapak kaki, dan terkadang di pantat anak. Ruamnya tidak gatal, namun terkadang melepuh.Tergantung pada warna kulit, ruam mungkin tampak merah, putih, abu-abu, atau hanya terlihat sebagai benjolan kecil.

- Bayi yang tiba-tiba rewel.

- Kehilangan selera makan.  

Cara Mengobati Flu Singapura

Dikutip dari NHS, orang yang terjangkit infeksi ini tidak dianjurkan untuk mengonsumsi antibiotik atau obat-obatan karena kondisi tubuh biasanya akan membaik dengan sendirinya dalam 7 hingga 10 hari. Untuk membantu gejalanya bisa dilakukan dengan cara-cara berikut:

- Mengonsumsi banyak cairan untuk mencegah dehidrasi dan hindari minuman asam, seperti jus buah.

-Makan makanan lunak seperti bubur dan hindari makanan yang panas dan pedas.

-Minum parasetamol atau ibuprofen untuk membantu meringankan sakit mulut atau tenggorokan.

Kapan harus pergi ke dokter?

Hubungi dokter jika anak masih rewel, suhu tubuh tak kunjung turun, tidak dapat ditenangkan, lesu, atau ruam yang tampak semakin parah. Selain itu, jika melihat tanda-tanda dehidrasi, seperti mulut kering atau lengket, mata cekung, dan buang air kecil lebih sedikit dari biasanya atau popok lebih sedikit basah. Konsultasikan masalah pada dokter dan minta obat serta anjuran apakah anak harus dirawat. 

SAVERO ARISTIA WIENANTO

Pilihan Editor: Penularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kunci Cegah Flu Singapura, Kebersihan dan Imunitas Tubuh

2 hari lalu

Flu Singapura.
Kunci Cegah Flu Singapura, Kebersihan dan Imunitas Tubuh

Pakar kesehatan kebersihan dan kekuatan imunitas tubuh dapat mencegah tertular flu Singapura. Ini yang perlu dilakukan.


Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

2 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Kenali Gejala Imunodefisiensi yang Mengganggu Kesehatan Anak

Masyarakat diminta mewaspadai imunodefisiensi pada anak bila ditemui gejala berikut. Simak penjelasan pakar kesehatan anak.


Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

5 hari lalu

Ilustrasi cuci tangan. Dok. Save The Children
Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.


Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

6 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda


Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

6 hari lalu

Petugas fogging melakukan pengasapan di RW 05, Sunter Agung, Jakarta Utara, Selasa, 8 Agustus 2023. Kegiatan fogging ini sebagai upaya untuk mencegah meluasnya demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut. Sebelumnya, salah seorang warga di RW 05 terkena DBD. Masyarakat diminta untuk mewaspadai akan ancaman DBD saat musim kemarau dengan tetap menjaga kebersihan dilingkungan tempat tinggal. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Hari Demam Berdarah Nasional, Ini 4 Cara Mencegah DBD

22 April ditetapkan sebagai Hari Demam Berdarah Nasional oleh Kemenkes, meningkatkan kesadaran wargauntuk dapat mencegah penyakit DBD.


Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

7 hari lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

Badan layanan darurat Palestina telah menemukan 210 jasad di kuburan massal di Kompleks Medis Nasser di Kota Khan Younis, Gaza selatan


Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

7 hari lalu

Petugas medis menggendong seorang bayi perempuan Palestina yang baru lahir setelah dia dikeluarkan hidup-hidup dari rahim ibunya Sabreen Al-Sheikh, yang terbunuh dalam serangan Israel, bersama suaminya dan putrinya di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di sebuah rumah sakit di Rafah di Jalur Gaza selatan, 20 April 2024. Bayi tersebut, dengan berat 1,4 kg dan dilahirkan melalui operasi caesar darurat, berada dalam kondisi stabil dan membaik secara bertahap. Reuters TV via REUTERS
Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

Tim medis di Gaza berhasil melakukan operasi caesar untuk membantu lahirnya bayi dari rahim seorang ibu yang tewas dalam serangan Israel.


Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

8 hari lalu

Warga Palestina menunggu untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil


Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

8 hari lalu

Kolam terapi ikan di Setu Babakan, Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, dibuka gratis untuk masyarakat mulai Selasa (25/8/2020).(ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan)
Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.


Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

11 hari lalu

Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz (tidak dalam gambar) di Kanselir di Berlin, Jerman, 17 November 2023. REUTERS/Liesa Johannssen
Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.