Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mitos Terkait Serangan Jantung saat Berolahraga dan Faktanya

Reporter

image-gnews
Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis jantung dan pembuluh darah Teuku Istia Muda Perdan menjelaskan mitos-mitos seputar serangan jantung saat berolahraga dalam diskusi kesehatan, Selasa, 14 Mei 2024. Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu mengatakan mitos menepuk punggung atau menusuk jari dengan jarum untuk menolong orang yang mengalami serangan jantung tidak tepat.

"Mitos ditepuk punggungnya, jari ditusuk agar keluar darah itu tidak tepat karena bisa memperlama waktu untuk dibawa ke rumah sakit," kata dokter yang akrab disapa Dani itu.

Menurutnya, mitos tangan dan kaki yang sering berkeringat merupakan tanda penyakit jantung juga sepenuhnya salah. Dokter di Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro itu menjelaskan penyakit jantung tidak berhubungan dengan produksi keringat pada tangan dan kaki.

Tak mandi air dingin
Mitos lain yang menyebut mandi air dingin setelah berolahraga dapat menyebabkan serangan jantung pun tidak benar. Namun, orang yang punya penyakit jantung disarankan tidak langsung mandi air dingin setelah berolahraga agar tubuh tidak mengalami perubahan suhu drastis.

"Kalau yang diketahui ada penyakit jantung, penyumbatan atau penyempitan, tidak disarankan perubahan suhu mendadak karena peristiwa alami secara normal habis olahraga pembuluh darah mengecil, pada pasien penyumbatan dapat memicu serangan, itu harus hati-hati," pesannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurutnya, berolahraga tanpa pemanasan dan pendinginan serta olahraga dengan intensitas tinggi juga bisa menimbulkan risiko serangan jantung. "Paling sering terlalu semangat berolahraga dengan intensitas tinggi tanpa istirahat cukup sebelumnya, lupa ukuran olahraga dari denyut nadi, tidak warm up, tidak cooling down pada olahraga yang sifatnya permainan seperti futsal atau badminton, itu ada risikonya," paparnya.

Dani mengatakan penderita penyakit jantung juga disarankan berolahraga untuk melatih otot jantung agar sirkulasi darah lebih lancar. Menurutnya, olahraga yang aman bagi penderita penyakit jantung adalah yang berdampak rendah seperti bersepeda, joging, berenang, atau senam aerobik.

"Disarankan lengkap, kardio, angkat beban, olahraga napas seperti yoga, kalau bisa dilakukan akan sangat bagus," tegasnya.

Pilihan Editor: Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saran Dokter Penerbangan buat Penderita Penyakit Jantung yang Akan Bepergian

2 jam lalu

Ilustrasi penumpang pesawat (pixabay.com)
Saran Dokter Penerbangan buat Penderita Penyakit Jantung yang Akan Bepergian

Pasien penyakit jantung koroner aman bepergian menumpang pesawat terbang namun perlu tindakan asesmen secara medis.


Pencegahan Penyakit Jantung Koroner Perlu Dimulai di Usia 35-40 tahun

3 jam lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Pencegahan Penyakit Jantung Koroner Perlu Dimulai di Usia 35-40 tahun

Pencegahan penyakit jantung koroner pada usia lanjut sebaiknya dilakukan mulai usia 35-40 tahun. Simak penjelasan spesialis jantung berikut.


8 Faktor Risiko Serangan Jantung, Penyebab Kematian Michael Jackson, Lisa Marie Presley hingga Didi Kempot

6 jam lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
8 Faktor Risiko Serangan Jantung, Penyebab Kematian Michael Jackson, Lisa Marie Presley hingga Didi Kempot

Serangan Jantung merenggut nyawa Michael Jackson, Lisa Marie Presley hingga Didi Kempot. Apa saja faktor risikonya?


Dokter Jantung Sebut Pentingnya Jaga Tekanan Darah yang Normal untuk Hindari Masalah Koroner

19 jam lalu

Ilustrasi cek tekanan darah. shutterstock.com
Dokter Jantung Sebut Pentingnya Jaga Tekanan Darah yang Normal untuk Hindari Masalah Koroner

Hipertensi adalah salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner sehingga pemilik riwayat kondisi tersebut harus menurunkan tekanan darahnya.


Mengenal Olahraga Body Combat, Memadukan Beragam Gerak Latihan Bela Diri

1 hari lalu

Body Combat Pembakar Lemak
Mengenal Olahraga Body Combat, Memadukan Beragam Gerak Latihan Bela Diri

Olahraga body combat memadukan banyak gerakan aliran seni bela diri


Kelompok Paling Rentan saat Cuaca Panas dan Perlu Pengawasan Khusus

1 hari lalu

Ilustrasi seorang anak minum air putih. Shutterstock
Kelompok Paling Rentan saat Cuaca Panas dan Perlu Pengawasan Khusus

Terlalu lama berada di luar ruangan saat cuaca panas bisa meningkatkan risiko kesehatan, terutama kelompok rentan. Siapa saja mereka?


Hari Yoga Internasional, 700 Peserta Ikut Olahraga Bersama di Bali

4 hari lalu

Ilustrasi posisi keseimbangan tubuh atau yoga. Shutterstock
Hari Yoga Internasional, 700 Peserta Ikut Olahraga Bersama di Bali

Hari Yoga Internasional dirayakan masyarakat dengan yoga bersama di berbagai wilayah.


Memahami Diseksi Aorta, Robeknya Pembuluh Darah Besar dan Penanganannya

5 hari lalu

Tim medis melakukan operasi jantung di ruang operasi di Klinik Saint-Augustin di Bordeaux, Prancis, 25 Oktober 2018. REUTERS/Regis Duvignau
Memahami Diseksi Aorta, Robeknya Pembuluh Darah Besar dan Penanganannya

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan diseksi aorta atau robeknya pembuluh darah besar, antara lain hipertensi, penyakit arteri koroner.


Penyakit Jantung Koroner Hantui Usia Produktif, Gaya Hidup Sehat Pencegahan Utamanya

5 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
Penyakit Jantung Koroner Hantui Usia Produktif, Gaya Hidup Sehat Pencegahan Utamanya

Dokter menekankan pentingnya gaya hidup sehat bagi masyarakat untuk mencegah terjadinya penyakit jantung koroner.


Kapan Pasien Penyakit Jantung Perlu Pasang Ring?

6 hari lalu

Ilustrasi Ring jantung. Vidio/Abott
Kapan Pasien Penyakit Jantung Perlu Pasang Ring?

Pakar mengatakan pemasangan ring jantung masih menjadi solusi efektif mengatasi penyumbatan pembuluh darah. Kapan diperlukan pasien penyakit jantung?