TEMPO.CO, Jakarta - Kehamilan adalah momen penuh kebahagiaan dan bagi orang tua, kebahagiaan ini bisa berlipat ganda ketika mengetahui bahwa mereka sedang mengandung anak kembar. Berikut adalah beberapa tanda dan faktor penting yang perlu diketahui untuk mengenali kehamilan anak kembar:
Menurut Healthline, riwayat keluarga adalah salah satu faktor yang dapat meningkatkan kemungkinan memiliki anak kembar. Jika ada anggota keluarga, seperti ibu atau nenek, yang pernah melahirkan anak kembar, peluang Anda untuk mengalami kehamilan kembar juga bisa lebih tinggi.
Usia ibu juga memainkan peran penting. Wanita yang berusia di atas 30 tahun lebih mungkin mengalami kehamilan kembar karena ketidakteraturan hormon pelepas telur yang meningkat seiring bertambahnya usia.
Gejala mual dan muntah yang lebih parah pada trimester pertama bisa menjadi tanda kehamilan anak kembar. Kondisi ini dikenal sebagai morning sickness yang lebih berat dibandingkan dengan kehamilan tunggal.
Dilansir dari my.clevelandclinic.org, salah satu tanda paling jelas dari kehamilan anak kembar adalah kenaikan berat badan yang lebih cepat. Ibu yang mengandung anak kembar biasanya mengalami peningkatan berat badan yang lebih signifikan karena tubuh harus mendukung pertumbuhan dua bayi sekaligus.
Pemeriksaan rutin kehamilan juga bisa mengungkapkan ukuran rahim yang lebih besar pada ibu hamil anak kembar. Selain itu, kadar hormon human chorionic gonadotropin (HCG) yang lebih tinggi dari biasanya selama tes kehamilan bisa menjadi petunjuk adanya kehamilan kembar, menurut American Pregnancy Association.
Pemeriksaan ultrasonografi (USG) adalah metode paling pasti untuk mengonfirmasi kehamilan anak kembar. Dokter biasanya akan melakukan USG pada trimester pertama untuk memeriksa jumlah bayi dan memastikan perkembangan janin.
Berikut adalah beberapa ciri-ciri lain yang biasa dilaporkan sebagai tanda kehamilan anak kembar, seperti dilansir dari Healthline:
- Mual di pagi hari: Morning sickness yang lebih parah atau berlangsung lebih lama dari biasanya.
- Kelelahan: Kelelahan yang lebih intens pada awal kehamilan.
- Kadar HCG tinggi: Hormon HCG yang lebih tinggi dari normal.
- Detak jantung kedua: Detak jantung kedua yang terdeteksi oleh doppler janin.
- Ukuran lingkar perut lebih besar: Lingkar perut yang lebih besar dari normal.
- Gerakan lebih awal: Merasakan gerakan janin lebih awal dari biasanya.
- Berat badan meningkat lebih cepat: Kenaikan berat badan yang lebih cepat pada trimester pertama.
- USG: Pemeriksaan USG yang mengonfirmasi adanya dua janin atau lebih.
Mengandung anak kembar memang menyenangkan, tetapi juga memiliki beberapa risiko. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kesehatan selama kehamilan dan berkonsultasi secara rutin dengan dokter.
KARUNIA PUTRI | SITI NUR RAHMAWATI
Pilihan Editor: 6 Tips Untuk Bunda yang Baru Saja Memiliki Bayi Kembar