Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Usah Takut Kejang, Anak dengan Epilepsi Juga Perlu Imunisasi

Reporter

image-gnews
Ilustrasi epilepsi. firstaidlearningforyoungpeople.redcross.org.uk
Ilustrasi epilepsi. firstaidlearningforyoungpeople.redcross.org.uk
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis neurologi anak di Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, Pandu Caesaria Lestari, mengatakan anak dengan epilepsi tetap harus mendapatkan imunisasi meski ada kekhawatiran kejang karena manfaatnya jauh lebih besar. Ia menyebut banyak anak dengan epilepsi yang melewatkan imunisasi rutin karena khawatir akan terjadi kejang.

Dia mengutip sebuah penelitian yang menyebut tidak ada perbedaan dalam kekumatan kejang pada anak epilepsi yang diimunisasi dengan yang tidak. Menurutnya, saat anak epilepsi terkena penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, contohnya campak, maka sakitnya akan berlangsung lebih lama, misalnya demam berlangsung 6-7 hari. Dengan demam lama tersebut kemungkinan terkena kejang lebih tinggi.

Kejang pada penderita epilepsi tersebut memiliki sejumlah pencetus. Contohnya kelelahan, banyak cahaya, demam. Pandu mengatakan bila pengobatan rutin dilakukan, umumnya kejang tersebut bisa terkontrol dan tidak timbul lagi sampai selesai pengobatan.

"Jadi imunisasinya sendiri tidak menimbulkan suatu bangkitan kejang yang dikhawatirkan. Jadi ketakutan itu pasti ada namun apabila sudah terkontrol dengan baik memang sangat kecil sekali kemungkinan untuk kejang," ujarnya dalam bincang "Pasien Epilepsi Juga Wajib Dapat Imunisasi Rutin Loh!" yang disiarkan Kementerian Kesehatan, Kamis, 30 Mei 2024.

Tetap perlu imunisasi
Karena itu, imunisasi tetap perlu diberikan pada anak dengan epilepsi karena merupakan hak mereka untuk tumbuh dengan optimal dan mereka jadi jarang sakit dan tidak terserang penyakit menular. Namun, dia mengingatkan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mencegah atau mengontrol hal-hal seperti kejang. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia menyebut lima hal yang perlu dikomunikasikan seperti sejak kapan epilepsi diderita, pengobatan yang dijalani, waktu terakhir kejang, tipe kejang, serta pencetusnya. Dia juga mengingatkan untuk memberikan imunisasi lanjutan pada anak epilepsi yang sudah agak besar.

"Pemilihan imunisasi juga kita sarankan, misalnya imunisasi DPT. DPT pada mereka dengan epilepsi atau riwayat kejang demam kita sarankan tipenya yang sudah ada aseluler. Jadi, dia sudah dikulik sehingga tidak memiliki risiko demam lebih tinggi dibanding tipe yang standar," paparnya.

Pilihan Editor: Guru Besar FKUI Jelaskan Perlunya Imunisasi untuk Cegah Penyakit Berat pada Anak

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inilah Perbedaan Vaksinasi dan Imunisasi yang Perlu Diketahui

23 jam lalu

Petugas medis meneteskan vaksin polio pada anak balita dalam pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio tahap kedua di kantor kelurahan Mojolangu, Malang, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Pelaksanaan Sub PIN polio tahap kedua tersebut menyasar 100.380 anak di Kota Malang yang sebelumnya sudah menerima imunisasi polio tahap pertama dalam program penuntasan penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio di provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan DI Yogyakarta. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Inilah Perbedaan Vaksinasi dan Imunisasi yang Perlu Diketahui

Vaksinasi dan imunisasi adalah istilah yang berkaitan erat namun memiliki perbedaan mendasar.


Pakar Sebut Imunisasi Tambahan untuk Cegah dan Kurangi Risiko KLB

16 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Pakar Sebut Imunisasi Tambahan untuk Cegah dan Kurangi Risiko KLB

Imunisasi tambahan penting karena merupakan salah satu upaya mencegah dan mengurangi risiko wabah atau KLB.


Waspadai Penyakit Menular dari Hewan Kurban Saat Idul Adha, Mana yang Paling Berbahaya?

19 hari lalu

Anak-anak melihat hewan kurban yang dijual di atas trotoar di kawasan Johar Baru, Jakarta, Kamis 6 Juni 2024. Kurangnya pengawasan dan penataan dari pihak terkait menyebabkan kawasan tersebut menjadi kotor dan menjadi sumber kemacetan di kawasan tersebut. TEMPO/Subekti.
Waspadai Penyakit Menular dari Hewan Kurban Saat Idul Adha, Mana yang Paling Berbahaya?

Epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman, mengingatkan soal risiko penularan penyakit zoonosis pada periode Idul Adha. Apa saja contohnya?


Puskesmas di Tangerang Temukan 7 Kasus Baru Penyakit Kusta yang Tak Disadari Penderitanya

20 hari lalu

Penderita kusta. TEMPO/Mazmur A. Sembiring
Puskesmas di Tangerang Temukan 7 Kasus Baru Penyakit Kusta yang Tak Disadari Penderitanya

Warga tidak sadar jika penyakit kulit yang menyerupai jamur itu adalah kusta. Ditemukan dalam program puskesmas ke desa-desa.


Blau untuk Mengobati Gondongan, Adakah Manfaatnya?

22 hari lalu

Ilustrasi wanita memegang leher / leher sakit. loyolamedicine.org
Blau untuk Mengobati Gondongan, Adakah Manfaatnya?

Dokter meluruskan mitos pemakaian blau atau bubuk biru untuk membilas baju putih yang tidak bisa mengobati gondongan pada anak.


Perlu Pengendalian Penularan Penyakit Lewat Udara Demi Ketahanan Kesehatan Nasional

35 hari lalu

Ilustrasi Tuberkulosis atau TBC. Shutterstock
Perlu Pengendalian Penularan Penyakit Lewat Udara Demi Ketahanan Kesehatan Nasional

Pengendalian penularan penyakit melalui udara sangat diperlukan untuk menjaga ketahanan kesehatan nasional dan dunia.


Pakar Sebut Sosialisasi Imunisasi Lebih Mudah lewat Media Sosial

36 hari lalu

Petugas kesehatan memberikan imunisasi polio kepada anak di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Jalan Siwalankerto Tengah, Surabaya, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Imunisasi polio tahap dua dilakukan setelah penerima sudah mendapatkan imunisasi tahap satu sebagai upaya menyukseskan program pemerintah pemberian imunisasi polio dalam menanggulangi kejadian luar biasa (KLB). ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Pakar Sebut Sosialisasi Imunisasi Lebih Mudah lewat Media Sosial

Pakar mengatakan informasi lewat media sosial bisa lebih menarik, terutama jika ada gambar dan suara, sehingga pesan manfaat imunisasi bisa sampai.


Guru Besar FKUI Jelaskan Perlunya Imunisasi untuk Cegah Penyakit Berat pada Anak

36 hari lalu

Petugas medis meneteskan vaksin polio pada anak balita dalam pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio tahap kedua di kantor kelurahan Mojolangu, Malang, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Pelaksanaan Sub PIN polio tahap kedua tersebut menyasar 100.380 anak di Kota Malang yang sebelumnya sudah menerima imunisasi polio tahap pertama dalam program penuntasan penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio di provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan DI Yogyakarta. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Guru Besar FKUI Jelaskan Perlunya Imunisasi untuk Cegah Penyakit Berat pada Anak

Kekebalan tubuh terhadap virus dan bakteri tertentu hanya bisa dicapai dengan imunisasi yang harus dilengkapi dari bayi hingga usia sekolah.


Pentingnya Imunisasi PCV untuk Cegah Anak Kena Pneumonia

38 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
Pentingnya Imunisasi PCV untuk Cegah Anak Kena Pneumonia

Imunisasi PCV diberikan untuk mencegah infeksi bakteri streptococcus pneumoniae yang sering menyebabkan pneumonia atau infeksi radang paru.


Saran buat Jemaah Haji agar Kesehatan Tetap Terjaga selama di Tanah Suci

47 hari lalu

Petugas kesehatan memeriksa tekanan darah jemaah calon haji sebelum disuntik vaksin COVID-19 dosis pertama di Puskesmas Merdeka, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis 25 Maret 2021. Sebanyak 1.200 jemaah calon haji Embarkasi Kota Palembang mengikuti vaksinasi COVID-19 sebagai syarat utama yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Arab Saudi agar dapat berangkat menunaikan ibadah haji tahun ini. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Saran buat Jemaah Haji agar Kesehatan Tetap Terjaga selama di Tanah Suci

Di tengah cuaca panas di Tanah Suci, jemaah haji perlu menjaga kondisi fisik tetap bugar dan sehat. Berikut yang perlu disiapkan dan dilakukan.